Semua yang berada di samping Lino sontak terkejut. Arsen dan teman-temannya juga ikut terkejut dengan apa yang terjadi.

Lino berjalan menuju kerumunan bertopeng. Ia mulai memasang topeng dengan menyeringai.

"Gimana persiapan udah selesai?" tanya Lino dengan menyeringai.

"Lino ... dia?" gumam Arsen dengan tatapan kosong.

"Arsen lo nggak papa?" tanya Ziel dengan menepuk pundak Arsen.

"Nggak papa gimana?! Itu astaga!" pekik Ravy dengan tatapan tidak percaya.

Vano, Adya dan Nicho bahkan tidak sadar mulai membuka mulutnya. Siapapun juga akan terkejut jika mengetahui musuh menakutkan berada di samping mereka.

"Itu Mika bukan? Anjir, adek Lino juga anggota geng Night Devil juga Dean sama Ryan!" seru Vano dengan menutup mulutnya.

"Anjir, menyeramkan!" timpal Adya dengan melotot tajam.

"Tapi ... jangan bilang ketua mereka itu Lino! Coba liat mereka nurut sama Lino bahkan dari warna topeng aja beda!" seru Nicho dengan menunjuk ke arah Lino.

Arsen yang melihat hanya diam dengan muka datar. Namun, berbalik di tempat Lino yang tampak membicarakan sesuatu yang penting.

"Kalian harus berhati-hati karena Geng K&Q itu licik. Mereka pasti akan curang pada balapan kali ini," perintah Lino dengan muka datar.

"Tapi No ... tumben lo mau ikut campur masalah ini. Biasanya jua cuek kayak bebek."

"Dih, gimana nggak mau ikut campur. Soalnya tunangannya malam ini jadi lawan balapan tuh geng," cibir Mika dengan menjulurkan lidahnya.

Dean dan Ryan yang mendengar sontak tertawa. Lino yang mendengar hanya tersenyum masam memang punya adik laknat sangatlah bikin darah tinggi.

"Biasa kang bucin!" ledek Ryan dengan tertawa puas.

"Tapi kayaknya bakal ada pertengkaran rumah tangga, deh! Coba liat!" seru Dean dengan menunjuk ke arah geng Arsen.

Lino menepuk pelan pipinya. Bagaimana ia sampai melupakan Arsen. Lelaki itu sangat tidak menyukai sebuah kebohongan dan dapat di pastikan seharian Arsen akan diam ke dirinya.

"Kalian cepat mencar sedangkan kami duduk di bagian Geng Dark King. Sebelum mereka datang kita harus berpura-pura agar nggak ketahuan," perintah Lino dengan cengengesan.

"Iya, Nyai!"

"Kami kecewa, loh! Lo kawin nggak ngundang kami."

"Tunangan, asu! Gue belum nikah!" sembur Lino dengan muka masam.

"Kakak ipar kata kakak kapan kalian nikah?!" teriak Mika dengan tertawa terbahak-bahak.

Arsen yang sedari tadi duduk dengan melamun sontak terkejut. Ia menatap ke arah geng Lino dengan muka datar.

"Anjing, lo! Babi!" sembur Lino dengan mencubit pipi sang adik.

"Udahlah lepas topeng trus ke Arsen," lanjut Lino dengan mencabut topeng.

Saat sampai di tempat duduk geng Dark King seketika menjadi diam. Lino yang melihat seketika merasa tidak enak di tambah Arsen jadi tidak peduli dengannya.

"Lah, kenapa diam? Lanjut ngomong aja anggap kami cuman numpang duduk," ucap Lino dengan cengengesan.

Lino menatap teman-temannya yang bahkan juga ikut diam tidak berani berkomentar. Ia yang melihat seketika mengerucutkan bibirnya.

"Aduh, sakit hati banget gue! Mik tolong cari gue oksigen. Seluruh jiwa gue hilang karna di cuekin!" beo Lino dengan memegang dadanya.

Mika juga maunya saja menurut perintah sang kakak. Gadis itu mulai berpura-pura memberikan cpr.

"Dari kapan?" tanya Arsen dengan muka dingin.

"Eh, akhirnya kamu mau ngomong juga!" seru Lino dengan cengengesan.

Anggota geng Dark King yang tidak mengetahui sontak terkejut. Namun, tidak bagi yang sudah mengetahuinya.

"Aku masuk geng Night Devil dari 7 SMP. Kemudian jadi ketua geng dari kelas 10 SMA. Hebat, kan?" seru Lino dengan bersedekap dada.

"Nggak biasa aja," cibir Ravy dengan menatap sinis.

"Diam, njir! Nggak takut kena bogem lo?!" bisik Adya dengan mencubit pipi lelaki itu.

"Nggak bakal, lah. Kalian itu temen gue," cibir Lino dengan memutar matanya. Ini yang tidak di sukai olehnya jika dirinya mengaku identitas tentang geng mereka, pasti di antaranya ada yang canggung.

"Ceritain secara detail," perintah Arsen dengan menggenggam tangan Lino.

"Oke," sahut Lino.

***

Jangan lupa vote dan komen :)
Ayo merajuk itu Arsen🤣
Lanjut!!

Ardian S2 (END)Where stories live. Discover now