"Sebentar. " Ucap Khafi lalu pergi dari hadapan mereka dan masuk ke dalam Ndalem.

Setelah Khafi menghilang dibalik pintu Ndalem Fitri langsung loncat-loncat kegirangan. Pasalnya semua orang tau kalau Khafi tidak suka jika barang-barang milik nya disentuh orang lain.

"Wah Maan.. Apa itu tanda nya Gus Khafi suka sama aku yaa? " Ucap Fitri tersenyum kegirangan.

"Hah? "

"Liat deh tanpa mikir panjang lagi Gus Khafi langsung mengiyakan ucapan ku. Padahal kita tau sendiri kalau dia ngga suka kalau barang milik nya disentuh orang lain. " Jelas Fitri masih saja tersenyum memikirkan kejadian tadi.

"Terserah kamu deh Fit.. " Ucap Amanda mengembuskan napas lelah melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Ini.. Kembalikan ketika saya mengajar nanti. " Ucap Khafi begitu tiba di hadapan Fitri dan Amanda lalu menyerahkan kitab fiqih kepada Fitri.

"Terima kasih Gus. " Jawab Fitri menunduk menerima kitab tersebut.

"Yowes Gus kami pamit dulu, Assalamualaikum " Pamit mereka berdua berlalu pergi dari hadapan Khafi.

"Waalaikumsalam "

Karena memikirkan Lila, Khafi menjadi tidak mood untuk mempermanjangkan masalah, jadi ketika ada yang bertanya dirinya hanya mengiyakan tanpa ada nya perdebatan. Termasuk permintaan Fitri barusan.

****
Dengan langkah senang Fitri berjalan sambil bersenandung menatap kitab milik Khafi, hanya dengan menyetuh barang milik Gus nya saja mampu membuat Fitri terbang. Amanda yang melihat sahabatnya hanya bisa pasrah, perasaan yang Fitri memiliki sudah melampaui batas sebagai umat islam. Mau mengingatkan juga sudah tidak mempan bagi Fitri.

"Aroma Gus Khafi bahkan masi nempel Man. " Ucap Fitri mencium kitab milik Khafi.

"Sadar Fit.. Perasaan kamu udah kelewatan banget. Ini perasaan bukan datang dari Allah melainkan datang dari setan. Sudahilah perasaan yang haram ini Fit.. Kamu itu santri, jaga sikap kamu. " Pesan Amanda.

"Alah bilang aja kamu ngiri kan sama aku, karena kamu ngga bisa megang barang milik Gus Khafi. " Jawan Fitri membuat Amanda sedikit geram.

"Sudahlah aku lelah jika berdebat terus menerus seperti ini.. Aku cuma mau ngingetin awas aja jika suatu saat kamu malah sakit hati. "

"Tenang aja Man.. Ngga akan. Gus Khafi suka sama aku ko, aku yakin kalau perasaan ku akan terbalaskan. " Jawab Fitri menepuk bahu Amanda dan belenggang pergi dari hadapan Amanda.

*****
Disisi lain Lila baru saja selesai jadwal pemotretan, sudah dua hari ini Steven kembali ke London jadi ia hanya sendirian di sini. Mau pulang pun, pasti ia akan bertemu dengan Khafi yang menyebalkan menurut nya.

Tapi jika tidak pulang, masa iyaa Lila harus menginap di Studio seorang diri, itu malah lebih menyeramkan. Tiba-tiba Lila teringat untuk kembali ke rumah orang tua nya saja dan menginap di sana, jika Mama dan Papa Lila bertanya maka ia akan menjawab jika ia ingin menginap di rumah untuk beberapa hari.

Lila tersenyum mengeluarkan ponsel miliknya kemudian memesan taxi online. Beberapa menit kemudian taxi itu tiba dan Lila pun berangkat ke kediaman keluarga Lila.

"Mamaaa.. Papaa... Bang Nau.. Lila dateng. " Teriak Lila mengetuk pintu rumah nya.

"Sebentar. " Jawab Mama Lila dari dalam.

"Loh sayang ko kamu disini? " Tanya Mama Syakilla melihat putrinya seorang diri.

"Lila kangen banget sama Mama. Lila bakal tinggal beberapa hari disini. " Ucap Lila memeluk Mama nya.

"Mama juga kangen sama kamu. Mana Khafi? " Ucap Mama Lila membalas pelukan Lila.

"Diaaa.. Emm.. Anu.. Lagi di Pesantren. " Jawab Lila sedikit terbata-bata.

"Apakah itu benar? " Selidik sang Mama.

"Ahh sudah lah Maa.. Ayo masuk ke dalam rumah. " Ucap Lila menarik tangan Mama mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Kamu sudah izin suami mu, kalau kamu akan kesini? " Seakan masih belum percaya Mama Syakilla kembali mengajukan pertanyaan.

Lila seketika langsung terpojokan, bagaimana caranya akan membuat Mama nya percaya.

"Sudah Maa. " Bohong Lila.

"Coba telfon Khafi.. Mama mau bicara langsung padanya. " Pinta Mama Syakila. Sekarang Lila benar-benar bingung.

"Cepat Lila!! Atau jangan-jangan kamu bohong sama Mama? "

"Ngga Maa. "

"Yasudah hubungi Khafi sekarang. " Dengan ragu Lila mengeluarkan ponsel nya lalu menghubungi Khafi. Belum sempat Lila berbicara ponsel Lila lebih dulu diambil oleh sang Mama.

"Hallo Assalamualaikum. " Ucap Khafi begitu panggilan terhubungan.

"Waalaikumsalam nak Khafi. " Jawab Mama Syakilla sambil menatap raut wajah puterinya.

"Loh Maa.. Ko menghubungi melalui ponsel Lila? " Tanya Khafi bingung.

"Gini nak, Mama cuma memastikan apakah Lila sudah izin kalau dia akan menginap disini beberapa hari? "

Khafi terdiam mendengar ucapan Mama Syakilla, tega sekali Lila berbohong pada Mama. Tapi kalau Khafi jujur maka Lila kena marah Mama nya karena berbohong, tapi jika Khafi mengiyakan maka Khafi akan berdosa karena menutupi kesalahan isteri nya. Lila benar-benar membuat Khafi dalam situasi yang rumit.

"Hallo nak Khafi, apakah itu benar? " Tanya Mama Syakilla sekali lagi.

"Ah iyaa Maa.. " Ucap Khafi tanpa sadar menjawab pertanyaan Mama Syakilla.

"Yasudah jika seperti itu.. Terimakasih nak. "

"Apaa Maa? " Tanya Khafi masih belum sadar dengan apa yang ia ucapkan.

"Mama tutup dulu, Assalamualaikum. " Pamit Mama Syakilla.

"Waalaikumsalam. "

"Lila kamu benar-benar membuat saya dalam situasi yang sulit. " Gumam Khafi menghembuskan napas lelah.

Yuhuu update kedua sudah selesai, Author ngga ada hutang ya guyss, hehehehe..

Besok update nya cerita sebelah lagi, pokoknya pantengin terus kisah mereka berdua

Jangan lupa vote and comment
See you next time

Salam dari Author
Ig:dhnryyy_

Lampung, 28 April 2023

Bahtera Cinta Gus KhafiWhere stories live. Discover now