20

1.9K 312 54
                                    


Udah part ke 20 aja. 🙂🙂
Semoga ngak bosen yaaaa 🤗🤗

Dan selamat menjalankan ibadah puasa bagi kawan kawan yang menjalankan, semoga lancar sampai sebulan full Yaa..mohon maaf lahir batin juga 🤗🤗

Next mungkin agak lelet karena waktu yang singkat di bulan suci, mohon pengertian nya 🤗🤗

...

Eve terbangun dari tidur siangnya saat langit telah berubah menjadi gelap. Dia terbangun karena rasa lapar yang menderanya yang sudah tidak bisa dia tahan lagi. Saat dia membuka kedua mata hanya ada Jinan yang tertidur di sebelahnya. Ingin rasanya membangunkan Jinan dan memintanya menemani dia makan, tapi Eve tidak tega karena papanya terlihat nyenyak dalam tidurnya. Akhirnya Eve memutuskan untuk turun sendiri dari ranjang.

"Laper."
Gumam Eve. Dia mencari tas nya karena biasanya ada roti atau apapun itu yang bisa dia makan. Namun nihil karena tasnya kosong setelah dia banyak menghabiskan cemilannya saat perjalan menuju Bandung. Huh.

Eve memilih berjalan keluar kamar dan mencari seseorang yang bisa membantunya.

"Mba ??. Mba ?."
Eve mencari kesana-kemari orang orang yang bekerja di villanya.

Di luar kamarnya suasana begitu sunyi dan sepi karena waktu memang menunjukan malam hari yang jelas mereka mungkin tengah tertidur nyenyak. Villanya yang luas juga menyusahkan Eve mencari dimana letak dapur. Apalagi saat tiba di villa, Eve lekas masuk ke dalam kamar dan belum berkeliling. Jadi dia belum tahu dimana letak dapur sehingga dia kebingungan mencari nya dan tiba tiba dia sudah tiba di teras rumah.

"Lah, di depan."
Ucapnya saat sadar dia sudah berada di depan villa. Saat ingin berbalik, dia melihat siluet perempuan yang lewat depan villa yang sangat mirip dengan Cindy. Tanpa berfikir lagi Eve lekas berlari menyusulnya keluar villa.

"Ka!! Ka !!."

Eve berlari cukup jauh dari villa. Dia tidak merasa takut sedikitpun meski kanan kirinya dipenuhi pohon rindang dan tidak ada manusia lain selain dirinya dan sosok yang dia kejar.

"Ka !! Ka Cindy!! Ka !! Ini Eve !!. Ka !! Tunggu !!."

Suara keras Eve menggema di sekitaran jalan itu.
Namun perempuan yang Eve kejar sama sekali tidak berhenti berjalan lalu lama lama hilang dalam tebalnya kabut asap disekitarnya.

"Ka!! Ka Cindy!! Ini Eve ka !!. Ka."

Puk

Puk

Puk

"Eve ? Eve ?."

Eve membuka kedua matanya dan wajah panik Jinan lah yang dia lihat pertama kali. Eve sadar dia baru saja bermimpi.

"Papa!!."
Eve memeluk Jinan erat.

"Kamu kenapa ? mimpi ?."
Tanya Jinan. Dia mengusap kepala bagian belakang Eve.

"Iya. Aku mimpi lihat ka Cindy di depan villa."

"Itu cuma mimpi aja."

Jinan mengusap dahi Eve yang di penuhi peluh.

"Aku kangen ka Cindy, Pa."

"Iya, papa tahu. Besok kita cari ka Cindy, ya ?."

"Ka Cindy ngak nengok pas aku panggil, apa itu tandanya dia lupa sama aku ?."

"Engak mungkin lah. Ka Cindy pasti masih ingat sama kamu. Tadi kan cuma mimpi, dan mimpi itu hanya bunga tidur."

"Pengen cepet ketemu ka Cindy."
Disusul memeluk Jinan lagi.

BabySitter kesayangan kuWhere stories live. Discover now