1

6.8K 381 31
                                    

"Ip!! Makan dulu!! Makan ngak!!."

"Ngak mau!! Papa aja yang makan!!."

"Kamu yang belum makan, papa kan udah."

"Tapi ip kan ngak mau makan."

"Dikit aja, ya ? Nanti percuma dong papa pulang buat bujuk kamu makan tapi kamunya ngak mau makan."

"Enggak mau, maunya main!!."

Perdebatan seorang anak dengan papanya selalu terjadi di jam jam tertentu. Seperti jam makan seperti saat ini. Dimana si papa dengan telatennya membujuk anaknya untuk makan siang. Tadi pagi juga drama, siang ini juga, malam apalagi. Drama dulu baru mau.

Seorang pria yang berstatus sebagai papa dari anak berumur 5 tahun itu seketika menghela nafas. Putrinya yang bernama Eve Antoinete Kim sangatlah keras kepala seperti dirinya, itu terkadang membuat pria tersebut harus ekstra sabar menghadapi sifat dan tingkah putri kecilnya.

Jika kalian bertanya dimana ibu dari gadis rebel tersebut, dia sudah tidak lagi satu atap dengan mereka. Alias keduanya sudah bercerai 4 tahun yang lalu. Iya, sudah cukup lama. Namun pria tersebut tetap menyendiri meski dia masih tergolong muda. Dia hanya ingin membesarkan putrinya tanpa bantuan siapapun, meski harus bergelud dengan putrinya setiap saat. Tapi dia pria yang kuat dan hebat. Buktinya dia mampu membesarkan putrinya hingga 4 tahun lamanya setelah dia bercerai hanya dengan bantuan beberapa asisten di rumahnya.

Pria tersebut bernama kim Ji nan natio, atau Jinan panggilan akrabnya. Dia orang Indonesia asli kok, cuman orang tuanya terobsesi dengan nama Kim yang biasa nya di pakai sebagai marga keluarga di negara Korea Selatan. Makanya dia ada nama korea nya.

"Tuan, sebaiknya saya saja yang membujuknya makan. Ini sudah hampir siang, lagipula tuan juga harus kembali ke kantor."
Asisten Jinan mengingatkan bahwa Jinan sudah harus kembali ke kantor. Jinan memang selalu pulang kerumah hanya untuk membujuk anaknya makan. Sudah biasa dia pulang hanya untuk itu meski misinya terkadang berhasil atau tidak, karena terkadang mau makan atau terkadang seperti saat ini, alias mogok makan.

Jinan lagi lagi menghela nafas. Dia meletakan piring yang masih berisikan nasi dan lauk pauk di meja makan.

"Keras kepala banget."
Ujar Jinan. Dia mengatakan hal itu padahal sendirinya juga.

Asisten rumah Jinan yang sudah bekerja hampir lima tahun itu hanya terkekeh. Baginya, Jinan dan anak nya sama sama keras kepala. Jadi menurut nya itu lucu.

"Tuan, sepertinya non muda butuh pengasuh sendiri. Saya juga sudah kewalahan harus menghadapi non muda ketika mogok makan seperti saat ini. Apa sebaiknya tuan carikan saja ?."

Jinan berfikir sejenak. Sebenarnya Jinan tidak butuh itu selagi dia masih memiliki banyak asisten rumah, namun yang paling senior disini saja sudah kewalahan, apalagi yang baru bekerja. Setiap harinya saja banyak keluhan yang dia terima sejak anaknya berumur 5 tahun. Semakin besar, semakin aktif dan semakin ajaib saja tingkahnya. Apa iya dia membutuhkan seorang pengasuh ?, bahkan diumur Eve yang sudah tergolong tidak cocok lagi bila masih menggunakan pengasuh atau babysitter ?.

"Memang non muda sudah besar sehingga tidak memungkinkan dia masih memiliki pengasuh, tetapi sepertinya dia butuh. Mba mba disini bisa saja jadi pengasuh nya, tapi kami tidak layak untuk dia. Dia pintar, dia butuh pengasuh yang berpengalaman dalam bidangnya. Pengasuh sekaligus guru buat non muda."
Ujar asisten tersebut yang membaca wajah Jinan yang terlihat berfikir

"Hah. Sepertinya. Tapi emang masih ada pengasuh untuk anak umur lima tahun ? Dan apa Eve mau punya pengasuh ? Dia terakhir aja umur tiga tahun. Abis itu dia ngak mau pake pengasuh lagi karena kata dia ganggu."

BabySitter kesayangan kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang