16

1.8K 300 42
                                    


Guys. Jangan berekspresi tinggi ya...ini pas di baca baca ulang makin ngaco. Semoga masih bisa dinikmati, oke 😉😉😉😉

...

Mobil Fortuner hitam berplat B baru saja tiba di sebuah rumah sakit. Begitu mobil berhenti keluarlah perempuan yang tengah panik sembari mengendong anak kecil disusul dua pria gagah yang setia berlari di belakangnya. Iya, mereka adalah Cindy, Eve dan dua bodyguard nya.

Mereka tiba di sebuah rumah sakit setelah terjebak macet macetan di jalan. Mengingat saat ini adalah jam sibuk, maka mereka harus terkena macet saat menuju ke rumah sakit tadi. Setelah hampir 15 menit di jalan, akhirnya Eve tiba di rumah sakit.

Cindy tidak peduli seberat apa Eve, dia sendirilah yang mengendong Eve karena anak itu sudah terkulai lemas dalam pelukannya. Cindy berlari menuju IGD sembari terus menenangkan Eve yang mulai memanggil manggil Jinan.

Saat tiba di IGD banyak perawat yang menyambutnya.

"Sus!! Sus!! Tolong!!."
Ujar Cindy saat tiba di IGD.

Para perawat yang siaga lekas membantu Cindy agar bisa membaringkan Eve di bangsal.

"Selamatkan dia sus, saya mohon."
Cindy panik bercampur takut.

"Iya, bu. Ibu tenang saja. Kami akan menolongnya, bu."

Seorang suster mulai mengecek keadaan Eve. Eve sendiri masih terus memegang tangan Cindy karena dia takut di tinggal.

"Ka..."

"Iya. Kaka disini buat kamu. Kamu jangan takut. Ngak apa apa kok. Jangan takut ya ?."
Cindy berkata seperti itu untuk menenangkan Eve dan dirinya juga.

Tak lama datang seorang dokter. Dia lekas memeriksa keadaan Eve setelah di beri tahu mengenai keadaan Eve pertama kali datang oleh perawat.

Dokter tersebut melalukan pengecekan pada seluruh tubuh Eve seperti bentol merah di sekujur tubuhnya, kemerahan di wajah dan bengkak di pipi. Dan juga demam yang di derita Eve.

Selama di periksa oleh dokter, tautan tangan Eve dan Cindy tak pernah terlepas. Eve yang ketakutan dan Cindy yang khawatir. Keduanya saling menguatkan satu sama lain.

"Gimana keadaan dia, Dokter ? Dia kenapa ?."
Tanya Cindy saat dokter tersebut melepaskan stetoskop nya.

"Kemungkinan anak ibu terkena alergi dan keracunan makanan. Dari ciri ciri di tubuhnya, dan demam di sertai pusing. Dia bisa saja alergi dan juga keracunan. Apakah tadi dia memakan sesuatu yang memancing alerginya kambuh ? Atau dia memakan makanan yang sudah expired ?."
Tanya dokter tersebut.

Cindy mengingat-ingat apa saja yang Eve makan tadi.

"Tadi dia cuma sarapan nasi putih dan telur dadar terus minum susu. Seperti biasanya. Dan saya juga tidak tahu dia punya alergi terhadap apa."
Ucap Cindy. Seminggu mengenal Eve dia memang belum tahu apa apa tentang anak itu.

"Mungkin dia alergi telur dan juga susu yang dia minum sudah lewat tanggal."

"Dia sering makan dengan telur dadar, jadi tadi saya bikinin dia telur dadar. Dan susunya baru saja di buka, jadi mungkin bukan itu."

"Kalau gitu, dia bisa saja alergi terhadap hal lain. Tapi ibu tidak perlu khawatir, dia akan segera sembuh."

"Kalau bengkak dan merah merah di sekujur tubuhnya juga akan hilang kan, Dok?."

"Itu hanya efek dari alerginya, Bu. Nanti setelah di beri obat, itu semua akan hilang perlahan."

"Huh. Syukurlah."

"Tapi untuk pemulihannya, saya sarankan untuk sebaiknya anak ibu di rawat inap saja, bagaimana ?."

"Baik, Dokter. Saya setuju. Lakukan yang terbaik buat dia. Saya mau yang terbaik untuk Eve."
Cindy mengusap dahi Eve yang masih memerah.

BabySitter kesayangan kuWhere stories live. Discover now