13

2K 338 41
                                    

Hay!!

Kaget ngak update cepat ?

Itu karena kalian 😍😍

Makasih ya atas dukungannya. Saya akan rajin update kalau selalu tembus 100 vote 😍

Happy reading!!

......

Dengan perlahan Jinan membuka pintu kamar milik anaknya. Dia melihat Eve telah tertidur dalam dekapan Cindy. Iya, Cindy ikut tertidur setelah membacakan dongeng tentang dirinya.

Jinan sebenarnya menunggu Cindy keluar dari kamar Eve hampir tiga jam lamanya. Dia tidak ingin membuat moment hangat Eve dan Cindy terganggu karena kehadirannya. Makanya dia menunggu Cindy keluar. Tapi setelah lama menunggu sampai Gracia dan Shami bahkan pamit pulang, Cindy tidak keluar juga.

Tadi sebenarnya setelah selesai makan malam dia ingin segera menemui Eve. Baru tiba di depan pintu, sayup-sayup dia mendengar Cindy dan Eve tengah mengobrol hal random. Dia datang terlambat. Kalau dia datang lebih awal, dia akan tahu bahwa anaknya dan Cindy baru saja membicarakan dirinya.

Namun, Cindy tidak banyak membocorkan sosok Jinan di depan Eve. Biarlah seiring berjalanya waktu, Cindy akan memperkenalkan Jinan pada anaknya. Ternyata selama ini Eve tidak tahu seperti apa papanya dulu dan sekarang. Dia tahunya papanya itu rese!. Emang anak kurang ajar.

Karena itu, Jinan merasa Eve mulai menerima kehadiran Cindy, maka dia membiarkan anaknya mengobrol dengan Cindy dan mempererat hubungan mereka. Berharap juga Eve akan menyukai Cindy. Ekhem.

Jinan memilih masuk kedalam untuk melihat dan memastikan Eve tidur dengan nyaman atau masih gelisah seperti tadi sore. Setelah mendekat ke arah ranjang, Jinan bisa lihat dua orang yang sudah tertidur itu nampak lelah.

Yang satu menggemaskan bagi Jinan dan yang satu bikin Jinan salting. Jinan sebenarnya masih malu menemui Cindy, tapi apa daya. Dia juga kangen kepada sahabatnya. Jadi, mencuri waktu saat Cindy tidur dan menemuinya, bisa jadi pilihan.

Cantik juga. Puji Jinan.

Dia menepis rasa kagum nya dan beralih kepada putri kecilnya.

"Selamat tidur princessnya papa, mimpi indah."
Ucap Jinan sembari mengusap kepala Eve perlahan. Dia tidak ingin membangunkannya.

Tapi Jinan lupa bahwa usapan lembut selalu berhasil membuat Eve terbangun. Dan yah! Eve terbangun juga kan. Dasar Jinan.

"Eh, papa bangunin kamu. Maaf ya ?. Kamu tidur lagi aja."
Ucap Jinan. Dia lekas menepuk pelan bahu Eve.

"Papa. ?."
Panggil Eve dengan suara serak.

"Iya ?."

"Sini tidur sama aku. Aku mau tidur sama papa."
Pinta Eve.

"Ngak bisa. Kan ada ka Cindy. Kamu tidurnya sama ka Cindy aja ya ?."

"Emang kenapa ? Kita kan bisa tidur bertiga. Ini masih muat buat papa."
Eve menepuk tempat di depannya yang masih luas. Dia ingin tidur bersama Jinan pokoknya.

"Sayang, papa ngak bisa tidur bareng kamu dan ka Cindy."

"Kenapa sih! Cuma tidur doang ngak mau!."

"Husssh."

Jinan menutup mulut Eve yang mulai ngegas.

"Makanya tidur disini."
Ucap Eve kesal.

"Iya. Kamu jangan berisik makanya."

Jinan merebahkan dirinya di sebelah Eve. Secepat itu juga Eve memeluk Jinan.

"Papa, Eve sayang papa."

BabySitter kesayangan kuWhere stories live. Discover now