BAB 57 (PENYELAMATAN DRAMATIS )..

4 2 0
                                    

Nunu datang dengan membawa anak yang tadi sempat meminta maaf kepada Morra

"Nak aku mau nanya apakah tadi benar kamu yang melempar batu pada kakak perawat tadi ?" Anak kecil itu hanya diam dan sepertinya ketakutan

Morris menghela nafasnya lalu memegang bahu anak tersebut dan tersenyum "kamu jangan takut nak aku tidak akan memarahi dirimu katakan yang sebenarnya" anak kecil itu mengangguk

"Sebenalnya bukan aku yang lempal tapi ibu tadi memaksa aku untuk mengaku kalau aku tidak mengaku dia akan menculikku aku takut maaf" sesal anak itu dengan wajah polosnya

"Maaf kakak hiks.." Morris menghela nafasnya lalu dia tersenyum "tidak papa sayang, Nunu antar dia kembali" Nunu mengangguk lalu dia mengantar anak itu kembali

"Dito ikut aku ke kantor guru sekolah ini" Dito mengangguk "siap Kapten!" Mereka berdua pergi ke ruang guru sekolah itu

Tokk...Tokk...Tokk..

"Permisi Bu boleh saya masuk ?" Tanya Morris yang dijawab anggukan oleh salah satu guru itu "ya masuk saja pak"

"Begini bu saya mau tanya apakah teman ibu yang pingsan tadi itu mendingan ?" Tanya Morris yang berhasil membuat semua guru itu terlihat bingung "teman kami yang mana pak ?" Tanya salah satu guru

"Teman kalian yang tadi di toilet ?" Salah satu guru beranjak dari duduknya dan menghitung teman-temannya "tidak ada dari kami yang sedang sakit pak, kebetulan semua sedang berkumpul disini, kenapa ?"

Deg!

Kecurigaan Morris ternyata benar yang di bawa oleh beberapa orang tadi kemungkinan besar adalah Morra

Morris mengambil ponselnya dan memberikan foto guru yang bersama anak yang meminta maaf kepada Morra tadi kepada salah satu guru disana

"Apa dia bekerja disini juga Bu ?" Tanya Morris lalu salah satu guru itu mengamati foto guru palsu itu "bukan, dia bukan salah satu dari anggota kami pak"

Deg!

"Shit! Benar kecurigaan ku mereka semua memiliki rencana yang sangat rapi untuk menculik Morra, tidak aku harus segera menemukan Morra" gumam Morris dari dalam hati "oke terimakasih atas jawabannya bu" Morris pergi dari sana dengan Dito lalu Morris kembali mengumpulkan anggotanya

"Morra hilang, dia di culik oleh beberapa orang yang menyamar sebagai guru, penculiknya aku yakin dia bukan penculik sembarangan dia memikirkan rencana yang sangat matang kita harus mencari Morra" jelas Morris yang dijawab anggukan oleh anggotanya "Tapi kita sudah kehilangan jejak mereka kapten" Morris mengangguk

"Aku akan mencoba melacak ponsel Morra siapa tahu kita bisa menemukan petunjuk disana" Morris segera mengambil ponselnya dan dengan keahliannya dia mencari keberadaan Morra dengan menggunakan ponsel miliknya

"Ketemu! Lokasi terakhir ponsel Morra itu berada di salah satu hutan dekat daerah ini dan dekat sungai, aku tahu lokasinya, Kita harus segera kesana"

"Siap Kapten!" Morris dan semua anggotanya segera bergegas ke lokasi terakhir ponsel Morra

                               ***

Morra memejamkan matanya nafasnya perlahan mulai tidak teratur "apakah ini memang akhir hidupku ? Jika memang iya aku mohon ampunilah aku dan terimalah aku di sisi-Mu Ya Allah..." Gumam Morra dari dalam hati

Morra kembali mengatur nafasnya dia memanfaatkan udara yang berada di dalam mulutnya

”tidak aku tidak boleh menyerah begitu saja, Morra you are the strong girl kamu pasti bisa lolos dari sini Morra" gumam Morra dari dalam hati sebari berusaha melepaskan diri

Cinta Tiada Akhir (TAMAT)Where stories live. Discover now