BAB 38 ( MELEPAS RINDU )

4 1 0
                                    

"Apa yang ibu Morris katakan memang benar tidak seharusnya aku kembali muncul dalam hidup Morris.. tapi bagaimana ? Aku tidak bisa menahan diriku ketika melihat kondisi Morris yang lemah seperti itu, ya Allah aku harus bagaimana ? Apa aku harus meninggalkan Morris kembali ? Tapi aku tidak bisa meninggalkannya dalam kondisi seperti ini" gumam Morra dari dalam hati airmatanya kembali mengalir

Saat ini Morra tengah duduk di taman rumah sakit itu, dia sungguh tidak bisa menahan tangisnya ketika ibu Morris kembali memintanya untuk pergi dari kehidupan Morris

Sebenarnya saat ini Morra bisa saja pergi meninggalkan Morris tapi hatinya sangat berat untuk mengambil keputusan itu karena mengingat kondisi Morris

"Morra" ucap suara yang sudah tidak asing lagi Morra dengar

Morra hanya menoleh tanpa menjawab panggilan dari pria itu yang tak lain adalah Julvri

"Boleh aku duduk disini ?" Tanya Julvri yang dijawab anggukan oleh Morra "maafkan aku Morra tadi aku tidak sengaja mendengar percakapanmu dengan ibu Morris, jika aku boleh tahu kenapa ibu Morris memintamu untuk menjauh dari Morris ? Bukankah kalian berdua saling mencintai ?"

Morra menyeka airmatanya dan tersenyum simpul "untuk bisa bersatu cinta saja tidak cukup Julvri, ibu Morris melakukan apa yang memang seharusnya di lakukan, apa yang dia pinta itu sangat masuk akal" Julvri masih terlihat bingung

"Maksudmu ?"

"Aku dan Morris kita berdua berbeda Julvri, perbedaan itu tidak mungkin bisa disatukan karena itulah ibu Morris memintaku untuk pergi menjauh dari putranya" jelas Morra

"Berbeda ? Apanya yang berbeda ? Jangan katakan hanya karena perbedaan adat istiadat kalian sampai harus berpisah seperti ini Morra"

"Bukan hanya adat istiadat Julvri tapi ajaran yang aku anut dengan Morris juga berbeda dan itulah perbedaan terbesar yang ada pada diriku dan juga Morris" jelas Morra

Mendengar penjelasan dari Morra Julvri hanya terdiam dia juga mengerti jika memang perbedaan itu sangat besar

"Tapi Morra bukankah banyak orang yang tetap bersatu meskipun ada perbedaan seperti kalian ? Kenapa kalian tidak mengikuti mereka saja ?" Morra menghela nafasnya

"Setiap orang itu berbeda Julvri, aku memang sangat mencintai Morris tapi aku lebih mencintai Tuhanku, ibu Morris mengatakan dia akan menyetujui hubungan kami jika memang aku bersedia mengikuti ajaran yang mereka anut tapi Julvri aku tidak mungkin melakukannya" Julvri mengangguk mengerti

"Lalu apa sekarang kau akan meninggalkan Morris dalam kondisinya yang seperti ini ?"

"Aku tidak akan mungkin bisa meninggalkannya di saat seperti ini yang ada aku hanya akan terus terpikirkan, yang aku inginkan adalah aku ingin membantu memulihkan Morris lalu setelah itu aku akan bicara kepadanya agar dia juga mengerti mengenai perbedaan ini" jelas Morra

"Tapi ibu Morris tidak memberiku kesempatan itu"

"Kalau begitu aku akan berbicara kepadanya" Julvri beranjak dari duduknya dan hendak menemui kedua orangtua Morris namun Morra mencekal tangannya

"Tidak Julvri! Jangan lakukan itu!"

"Tapi Morra bagaimana bisa aku melihat kedua sahabatku seperti ini ?" Julvri kembali duduk pada posisinya "aku tahu Julvri kau juga tidak tega melihat kondisi Morris tapi tetap saja keputusan ada di tangan kedua orangtuanya, aku akan mencoba meminta izin kembali dan jika memang aku tidak memiliki kesempatan untuk itu maka aku harus kembali menjauh dari Morris tanpa berbicara kepadanya"

                                ***

Cklek..

"Morris putra mama, kenapa ko bisa seperti ini nak ? Bangunlah nak mama dan baba sudah ada disini" ucap ibu Morris sebari memegang tangan putranya

"M..M..Morra... Morra.." gumam Morris dengan suara yang sangat pelan namun ibu Morris dapat mendengar dengan baik gumaman putranya itu

"Sayang bangunlah ini mama nak bangun" perlahan Morris membuka matanya dia mencari Morra di seluruh sudut ruangannya

"Ko sudah sadar nak ? Biar mama panggil dokter" ucap ibunya lalu ayah Morris segera memanggil dokter

"Morra.. dimana Morra ma ?" Tanya Morris yang membuat ibunya terdiam "ma.. tolong panggilkan Morra ma" pinta Morris

"Bagaimana ini ? Morris dia selalu menyebutkan nama Morra, apa aku izinkan saja gadis itu untuk membantu memulihkan kembali Morris ? Sepertinya memang tidak ada jalan lain" gumam ibu Morris dari dalam hati

"Baiklah mama akan panggilkan Morra untukmu" ibu Morris beranjak dari duduknya dan pergi untuk mencari Morra

                                ***

Cklek..

Morris refleks menatap ke arah pintu ketika mendengar suara pintu yang terbuka saat itu dia melihat sosok gadis yang selama ini dia rindukan

Matanya menatap lekat ke arah Morra yang berjalan mendekatinya, ketika sudah berada di samping Morris Morra memegang tangan Morris dan mengecupnya lama

"Apa masih ada yang sakit ?" Tanya Morra sebari menatap Morris yang masih terbaring

Morris mengangguk pelan lalu dia menuntun tangan Morra untuk menyentuh dadanya "disini yang sakit, sudah lama bagian ini sakit tepatnya sejak kamu pergi begitu saja" ucap Morris yang membuat mata Morra berkaca-kaca

Morra membelai lembut dada Morris dia sama sekali tidak tahu harus menjelaskan apa kepada Morris pria itu belum saatnya tahu mengenai alasan Morra pergi karena mengingat kondisinya yang masih lemah

"Pertanyaanku masih sama, kenapa kamu pergi ?" Tanya Morris lalu Morra memegang tangan Morris dan mendekapnya "itu tidak penting, yang penting sekarang aku sudah kembali, aku ada disini untukmu"

Morris menghela nafasnya dan mengangguk lemah lalu dia berusaha bangkit dari tidurnya dan Morra tentu saja membantunya untuk beralih posisi yang semula tiduran menjadi duduk

"Apa aku masih boleh memelukmu ?" Tanya Morris lalu Morra segera memeluk pria itu dengan sangat erat dia juga bahkan tidak bisa menahan tangisnya lagi

"Jangan buat aku khawatir, jangan sakit lagi.." gumam Morra di sela tangisnya

Morris membelai lembut puncak kepala Morra dia juga mendekap gadis itu dengan sangat erat "kalau begitu jangan pergi lagi dariku, aku tidak bisa tanpamu, hariku terasa berat tanpa dirimu" Morra mengangguk lalu dia semakin mengeratkan dekapannya

Morris juga memeluk Morra dengan erat, mereka saling melepas rindu masing-masing

Sebenarnya masih banyak sekali pertanyaan yang berada di kepala Morris, dia ingin menanyakan semua hal itu kepada Morra tapi dia pikir apa yang Morra katakan memang benar semua itu tidak penting karena yang terpenting sekarang adalah Morra sudah kembali dan mereka akan melanjutkan kisah mereka yang sempat tertunda

"Aku janji Morra setelah aku sembuh aku akan membicarakan mengenai pernikahan kita nanti"

Deg!

Ucapan Morris tentu saja membuat Morra terkejut, airmatanya kembali mengalir "Itu juga yang aku inginkan tapi keinginan kita untuk bersama sepertinya memang terlalu tinggi sampai kita tidak bisa menggapainya.."

"Aku akan mencoba membuatmu mengerti tentang perbedaan yang ada di antara kita seiring dengan kesembuhanmu, membuatmu mengerti akan hal itu adalah tugas terberat bagiku karena aku pun belum tentu bisa menerima itu dalam waktu yang singkat" gumam Morra dari dalam hati

                                 ***

See u di next part

Cinta Tiada Akhir (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang