BAB 21 ( PAMIT )

5 1 0
                                    

"Morra ada sesuatu hal yang ingin aku sampaikan kepadamu"

"Katakan saja"

"Aku harus pergi Morra"

Deg!

Perkataan Morris membuat Morra sangat terkejut bahkan rasa cemas juga mulai muncul dalam diri Morra

"A-apa maksudmu ?"

Morris menghela nafas beratnya lalu dia menggenggam tangan Morra dengan sangat erat "ya aku harus pergi Morra"

"Kamu bohong kan ? Jangan bercanda deh! Kamu mau pergi kemana sih ? Kontrak kamu belum berakhir kan disini ?" Morris mengangguk pelan "kontrak aku memang belum berakhir disini tapi ada tugas yang sangat penting yang memaksa aku harus pergi Morra"

Mata Morra menjadi berkaca-kaca dia mengalihkan pandangannya dari wajah Morris "tanah kelahiranku Papua sedang tidak baik-baik saja, terdapat banyak sekali pemberontakan dan juga kericuhan disana karena itulah aku harus kesana Morra"

Deg!

Morra tidak bisa menahan airmatanya lagi, perlahan airmatanya menetes membasahi pipi lembutnya hubungannya dengan Morris saat ini sedang manis-manisnya tapi pria itu harus pergi demi menjalankan tugasnya

Ini adalah hal yang paling Morra takutkan, di tinggal oleh Morris tapi meskipun kenyataan ini begitu pahit dia harus tetap menerimanya bukan ? Lagian Morris pergi bukan untuk selamanya

"Morra aku tahu ini akan sulit bagimu juga bagiku tapi Morra tolong mengertilah tugas-"

"Kapan kamu akan pergi ?" Tanya Morra sebari menghapus airmatanya "besok" ketika mendengar jawaban Morris airmata Morra kembali menetes

"Secepat itu ? Kenapa tidak bilang dari awal ?"

"Aku juga baru diberitahu tadi pagi"

"Kapan kau akan kembali lagi ?" Morris menghela nafasnya dan menggeleng "tidak tahu, mungkin setelah situasi disana sudah membaik"

Airmata Morra terus mengalir tapi dia berusaha menutupinya dari Morris dengan tidak menatap wajah pria itu

"Lalu bagaimana dengan aku ? Dan hubungan kita mau dibawa kemana ? Sampai kapan aku harus menunggumu Morris katakan!" Tukas Morra

Morris menggenggam tangan Morra lalu dia juga membingkai wajah Morra dan menghapus airmata Morra "Tunggulah aku sampai aku kembali dan akan membawamu menemui keluargaku Morra" Morra menghindarkan wajahnya dari tangan Morris

"Tapi sampai kapan Morris ?! Setidaknya katakan kepadaku sampai kapan aku harus menunggu!"

"Sampai situasinya membaik Morra" setelah melihat Morra menangis mata Morris juga mulai berkaca-kaca

Morra menundukan wajahnya dan menangis, Morris berusaha menghapus airmata Morra tapi gadis itu selalu menghindar darinya

"Aku tahu ini berat untukmu tapi-"

"Aku harus mengerti bahwa ini tugasmu kan ?" Tanya Morra sebari berusaha menguatkan dirinya menatap Morris

Pria itu mengangguk pelan "aku memang mengerti dan sangat tahu bahwa hari ini akan terjadi tapi aku hanya tidak menyangka saja bahwa hari ini datang dengan begitu cepat..hiks"

"Sangat cepat sampai aku tidak bisa mempersiapkan diriku terlebih dahulu.." airmata Morris menetes ketika dia melihat Morra menangis sampai seperti sekarang namun Morra segera menghapus airmata Morris "tidak tidak! Kenapa kau malah menangis ? Morris kau adalah seorang prajurit pemberani kan ? Jangan lemah seperti ini ya" Morris mencium tangan Morra dan menunduk

"Tapi aku tidak bisa melihatmu menangis seperti ini Morra, aku tidak sanggup!" Morra segera menghapus airmatanya dan tersenyum "kalau begitu sekarang kau lihat aku, aku baik-baik saja Morris, tadi aku hanya terkejut saja"

Cinta Tiada Akhir (TAMAT)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora