"Bu permisi saya mau cabut gigi" ucap seorang wanita paruh baya yang menghampiri Morra di meja pendaftaran "boleh ibu, pernah kesini belum ?" Wanita paruh baya itu mengangguk lalu dia langsung mengerti untuk memberikan kartu kunjungan itu kepada Morra
"Baik ibu silahkan di tunggu dulu, duduk saja dulu ya Bu" Wanita paruh baya itu mengangguk lalu dia segera duduk
Morra masuk ke dalam ruangan medical record untuk mengambil map medical record milik ibu itu
Ketika dia sudah menemukan map itu tanpa sengaja dia melihat Morris dari jendela lagi dan lagi pria itu berdiri di samping Ria
"Kenapa aku harus kesal ? Wajar saja jika sepasang kekasih berdekatan bukan ? Kamu harus sabar Morra kendalikan dirimu" gumam Morra dari dalam hati dia menghela nafasnya dan kembali ke meja pendaftaran
Setelah memberikan map itu ke ruangan Morra kembali duduk di meja pendaftaran hatinya begitu gusar memikirkan kedekatan Morris dan Ria
Rasa takut akan kehilangan Morris semakin menjadi setiap harinya tapi apapun keputusan pria itu Morra harus tetap menerimanya bukan ?
"Aku haus mas aku izin keluar dulu ya mau beli minum" Rezha mengangguk lalu Morra segera pergi untuk membeli sebotol air
***
"Tebak deh Ris hari ini sasarannya bakalan dapat berapa ?" Tanya Ria yang dijawab gelengan kepala oleh Morris "kalau menurut aku bakalan dapat lebih dari seratus"
"Syukurlah kalau memang begitu" ketika tengah berbincang dengan Ria mata Morris tanpa sengaja menangkap sosok yang sudah dia tunggu sejak tadi memang
Ya Morra, gadis itu berjalan keluar dari kantornya dan inilah kesempatan untuk melanjutkan pembicaraan yang sempat tertunda kemarin itulah yang saat ini Morris pikirkan
"Semua konflik harus dijelaskan sekarang Morra harus" gumam Morris dari dalam hati
"Julvri kau jaga dulu disini ya aku mau beli minum dulu" Julvri mengangguk lalu Morris segera berlari mengejar Morra
"Morra!" Seru Morris gadis itu menoleh singkat lalu dia kembali melanjutkan jalannya bahkan sekarang cenderung lebih cepat
Hal itu tentu saja membuat Morris sedikit bingung sebenarnya siapa yang salah disini kenapa Morra bersikap seakan-akan dia yang bersalah ?
"Morra awas!!" Teriak Morris ketika dia melihat Morra menyebrang jalan namun gadis itu tidak melihat mobil yang melaju dengan cepat dari arah samping kanannya
"Aaaaaa!!!" Teriak Morra yang berhasil membuat Morris sangat cemas dia berlari dengan cepat menuju Morra seraya ingin menyelamatkan gadis yang dia cintai itu
Brraaakkkk....
Terlambat, Morris terlambat menyelamatkan Morra karena saat ini sebelum dia sampai ke tengah jalan mobil itu sudah menabrak Morra hingga menyebabkan Morra sempat terlempar dan mengenai batu di bahu jalan
"Morra!!!!" Teriak Morris dia begitu cemas melihat gadis yang begitu dia sayang tergeletak penuh darah di bahu jalan
Morris memangku kepala Morra dan tangannya gemetar ketika melihat wajah Morra sudah di penuhi darah
"Morra kau akan baik-baik saja" ucap Morris tak terasa air matanya jatuh ketika melihat Morra tergeletak tak berdaya seperti itu
Dengan sisa tenaganya Morra berusaha memegang pipi Morris dan menghapus airmatanya dia sudah tidak sanggup untuk berbicara semua tubuhnya terasa remuk
Morris memegang tangan Morra dan menciumnya "tidak usah khawatir aku yakin kau akan baik-baik saja" ucap Morris
Morra tersenyum simpul dia tersenyum bukan karena mempercayai omongan Morris yang mengatakan dia akan baik-baik saja namun dia tersenyum ketika melihat Morris yang begitu cemas melihatnya dalam kondisi seperti ini
Ingin sekali Morra mengatakan bahwa dia sangat mencintai pria itu namun tiba-tiba saja kegelapan menerpa dirinya
"Morra!!" Teriak Morris lalu dia segera mengangkat tubuh Morra dan berlari menuju puskesmas tempat Morra bekerja
Semua orang terkejut ketika melihat Morris mengangkat tubuh Morra yang penuh darah
"Ya Allah Morra kenapa dia Morris ?" Tanya Ria yang juga menghampiri mereka "jangan banyak tanya cepat panggil dokter untuk segera memeriksanya!" Seru Morris lalu Ria mengangguk dan dia segera memanggil dokter
Morris merebahkan tubuh Morra di ranjang yang ada di ruang UGD, Morris memegang tangan Morra "kau akan baik-baik saja" ucap Morris
Dokter segera datang dan memeriksa keadaan Morra dia datang dengan dua perawat yang tak lain adalah teman Morra sendiri
"Sepertinya ada luka dalam juga, cepat tutup lukanya dan hentikan darah yang keluar dari kepalanya kita harus segera rujuk Morra ke rumah sakit terdekat, peralatan disini masih kurang lengkap" jelas dokter itu yang membuat Morris semakin cemas
Semua rekan kerja Morra berusaha secepat mungkin menangani gadis itu lalu setelah selesai perawat itu membawa Morra ke dalam mobil ambulance untuk segera di rujuk ke rumah sakit
"Ayo cepat siapa yang akan ikut untuk mengantar Morra ?" Tanya supir ambulan itu "saya akan ikut" jawab Morris yang membuat semua orang cukup terkejut
Morris tidak peduli dengan tanggapan ataupun tatapan heran dari semua orang yang dia cemaskan hanyalah Morra bukan yang lain
Dia segera masuk ke dalam mobil ambulan itu "baiklah saya dan Morris akan berangkat"
"Jika sudah sampai rumah sakit cepat telfon saya ya pak, biar saya yang menjelaskan mengenai kondisi Morra pada dokter rumah sakit itu saat ini jika saja saya tidak ada rapat maka saya juga akan ikut serta" jelas dokter "baik dok"
Supir ambulan itu masuk ke dalam mobil dan dia segera berangkat menuju rumah sakit terdekat
Sepanjang perjalanan Morris tidak melepaskan tangan Morra dia tetap menggenggam tangan lembut itu dan bahkan menciumnya juga
Pria itu juga tak henti-hentinya menangis dia sangat takut kehilangan Morra "jangan tinggalkan aku Morra aku mohon jangan tinggalkan aku, kisah kita belum dimulai Morra" ucap Morris sebari terus mencium tangan Morra dan menangis
Ketika mobil ambulan itu sudah sampai di rumah sakit Morris dan supir itu mengeluarkan brankar Morra dan segera membawanya ke ruang UGD rumah sakit itu
"Kalian tunggu di luar biar kami yang tangani dia" ucap salah seorang perawat yang dijawab anggukan oleh Morris dan supir ambulan itu
"Morris saya akan memberitahukan hal ini kepada keluarganya, saya tinggal dulu ya, saya akan jemput keluarga Morra" Morris mengangguk lalu supir ambulan itu segera pergi untuk menjemput keluarga Morra
Berkali-kali Morris mundar mandir di depan ruang UGD tak jarang juga dia mengusap wajahnya karena terlalu cemas memikirkan kondisi Morra
Dia menempelkan kepalanya pada kaca jendela ruangan itu dia melihat berbagai selang dan alat kesehatan lain ditempelkan di tubuh Morra
Dokter itu juga sempat menempelkan alat bantu detak jantung dan hal itu membuat Morris semakin cemas
"Morra aku yakin kamu kuat Morra, cepat sadar aku ada disini Morra" ucap Morris
***
Semoga Morra baik-baik saja ya
YOU ARE READING
Cinta Tiada Akhir (TAMAT)
Fanfiction"Aku mungkin bisa menguatkan diriku untuk melihat dirimu bersanding dengan yang lain, tapi aku tidak bisa melihatmu mati karena ketika kau mati maka aku pun juga akan mati, ragaku mungkin masih berada di bumi ini namun jiwaku akan ikut pergi bersama...