Morra menatap kosong ke arah makanan yang berada di depannya, dia memesan makanan itu berniat untuk makan namun dia kembali kehilangan nafsu makannya ketika dia mengingat hubungannya dengan Morris
"Sudah seminggu sejak aku pergi apakah sekarang Morris sudah mengetahui kepergianku ? Jika iya dia pasti akan sangat terpukul, maafkan aku Morris maafkan aku, kamu selalu menginginkan yang terbaik untukku agar aku bahagia tapi apa yang aku berikan sekarang ? Aku hanya bisa memberikan luka untukmu, maafkan aku Morris maafkan aku.." gumam Morra dari dalam hati lalu sebulir airmata jatuh membasahi pipi lembutnya
"Bagaimana keadaanmu sekarang ? Aku harap kau baik-baik saja meskipun aku yakin kau pasti tidak baik-baik saja, baru beberapa waktu kita bersama setelah lama sekali berpisah dan kini kita harus kembali berpisah dan bahkan mungkin untuk selamanya..." Morra menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya
Hari ini adalah hari pertamanya bekerja, dia bekerja di salah satu rumah sakit besar di kota ini
Ketika yang lain memanfaatkan waktu istirahat untuk makan Morra justru tidak bisa makan dia hanya menangis dan menangis
Dia sudah berusaha mencoba memaksa dirinya untuk makan dengan memesan beberapa makanan namun tetap saja pikirannya sama sekali tidak bisa di alihkan
"Menjauh dari Morris adalah keputusan yang aku buat sendiri tapi mengapa aku sepertinya sangat berat menjalaninya ? Aku tidak bisa, aku tidak sanggup Tuhan tidak.. aku tidak sanggup..." Gumam Morra dari dalam hati lalu tangisnya benar-benar pecah
Dia tidak bisa terus berada di kantin karena nanti perhatian orang pasti akan tertuju kepadanya
Morra beranjak dari duduknya dia pergi menuju toilet, ketika sudah sampai di toilet dia segera membasuh wajahnya
"Morra bagaimanapun kau harus kuat, kau sendiri yang mengambil keputusan ini bukan ? Maka kau harus menerima segala resikonya, keputusan yang kau ambil ini sudah benar Morra, memang akan terasa sangat berat tapi ini yang terbaik.." ucap Morra sebari menatap dirinya di cermin
"Saat ini kau tengah berada di kantor barumu kau harus profesional Morra, singkirkan kesedihanmu ini setidaknya hanya ketika kamu berada di kantor.." Morra masih belum bisa menahan airmatanya wajah Morris selalu terbayang dalam benaknya dan hal itu membuat Morra semakin dilanda rasa bersalah
"Aku tidak akan memaksamu untuk selalu kuat Morra tidak tapi setidaknya jangan membawa urusan pribadi ke lingkungan pekerjaanmu" Morra menghela nafasnya dia juga menghapus airmatanya
"Kamu harus ingat ini lingkungan kantor kamu harus profesional Morra" ucap Morra sebari masih menatap dirinya di cermin
Morra kembali membasuh wajahnya lalu dia tersenyum keluar untuk melanjutkan pekerjaannya
***
"Dimana kamu Morra ? Kenapa sampai saat ini kamu masih belum juga mengabariku ? Apa kau baik-baik saja ? Kenapa Morra ? Kenapa kau mengambil keputusan sebesar ini tanpa berbicara terlebih dahulu kepadaku ? Apa salahku ? Aku tahu dan juga mengerti bahwa kita memang berbeda bahkan mungkin sangat berbeda tapi pantaskah kau meninggalkan aku secara sepihak dan tanpa memberitahuku dulu ? Aku tidak tahu tapi kesannya seperti kau sudah menghianati aku dan cintaku Morra.. apakah cintaku tidak seberharga itu ? Apa kau tahu Morra ? Hari-hari yang aku lewati seperti kosong tanpa warna, senyummu yang selalu membuatku bersemangat setiap hari bahkan senyum itu sekarang yang membuatku tenggelam dalam luka hingga membuat semangatku juga runtuh.." Morris memejamkan matanya
"Aku membutuhkanmu Morra aku sangat membutuhkanmu.." gumam Morris dari dalam hati lalu sebulir airmata jatuh membasahi pipinya
Selama ini Morris sudah berusaha mencari tahu keberadaan Morra namun dia tidak bisa menemukannya juga
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tiada Akhir (TAMAT)
Fanfiction"Aku mungkin bisa menguatkan diriku untuk melihat dirimu bersanding dengan yang lain, tapi aku tidak bisa melihatmu mati karena ketika kau mati maka aku pun juga akan mati, ragaku mungkin masih berada di bumi ini namun jiwaku akan ikut pergi bersama...