BAB 51 ( KONFLIK )

4 2 0
                                    

"jadi siapa saudaramu itu Morra ?" Tanya Morris "kenapa kau masih bertanya juga huh ? Sudah aku bilang kau tidak perlu tahu tentang hal itu" Morris tersenyum simpul

"Kenapa kau berbohong kepadanya Morra ? Bukankah saat itu kau baru saja dari rumahku ? Kenapa harus membohonginya ?"

"Morris tolong aku tidak ingin membahas mengenai ini"

"Lalu apa yang harus kita bahas ? Hubungan kita ? Bukankah hubungan itu sudah berakhir ?" Morra benar-benar kesal kenapa Morris semenyebalkan ini sekarang

"Morris aku peringatkan jangan membuatku marah" ucap Morra sebari menunjuk ke arah Morris "marah ? Bukankah seharusnya aku yang marah disini Morra ? Kau sudah mematahkan hati dan harapanku jadi aku yang harusnya marah kepadamu"

"Hentikan Morris tolong hubungan kita sudah berakhir dan akan lebih baik jika kita juga mengakhiri konflik diantara kita ini, aku ingin kita berpisah baik-baik dan tidak akan menjadi musuh, aku ingin-"

"Tidak ada perpisahan yang baik-baik Morra, perpisahan hanya akan meninggalkan duka dan kekecewaan mendalam lalu bagaimana seseorang yang sudah dikecewakan itu akan bisa menjalin hubungan baik dengan orang yang mengecewakannya ?" Morra mengalihkan pandangannya dan hanya diam

Sementara Morris saat ini emosinya benar-benar tidak stabil dia tidak tahu kenapa rasa rindu yang dia miliki itu berubah menjadi emosi yang cenderung tidak bisa dikendalikan

Morris merasa emosinya semakin tidak stabil ditambah lagi dia mengingat semua kebersamaan Morra dan juga Morgan

Morris mengambil sebatang rokok dari dalam sakunya lalu dia merokok tepat di hadapan Morra

Morra yang menyadari hal itu seketika saja terkejut ada juga rasa kecewa dan rasa bersalah ketika dia melihat Morris yang awalnya sangat anti rokok menjadi perokok seperti ini

"Apa yang kau lakukan ? Sejak kapan kau mulai merokok Morris ?" Tanya Morra sebari menatap Morris tajam "kau ingin tahu ? Kenapa ingin tahu ? Ini bukan urusanmu kan ?"

"Ini memang bukan urusanku tapi aku hanya ingin mengingatkanmu bahwa apa yang kau lakukan itu tidak baik, paru-parumu akan rusak Morris rokok itu mengganggu kesehatanmu" jelas Morra

Morris hanya tersenyum simpul lalu dia kembali melanjutkan aktivitas merokoknya "aku tidak peduli, kau ingin tahu kenapa aku bisa sampai begini ?" Morris kembali menghisap rokok itu "tanyakan semua pada dirimu, keputusanmu sangat mempengaruhi hidupku Morra, aku banyak sekali mengalami perubahan setelah itu"

Pernyataan Morris membuat hati Morra semakin sakit dia tidak bisa melihat Morris sampai menghancurkan dirinya seperti ini

"Morris aku bilang berhenti! Jangan merokok lagi!" Tukas Morra dengan suara yang cukup keras "aku tidak mau kau bukan siapa-siapaku jadi kau tidak berhak untuk melarangku melakukan apapun yang aku suka" kekeh Morris

"Permisi ini pesanan kalian, maaf jika sudah lama menunggu" ucap seorang pelayan yang datang sebari membawa beberapa makanan

"Kenapa tidak ada yang pedas ?" Tanya Morra "karena memang tadi yang memesan hanya memesan makanan desert Bu" jawab pelayan itu

"Kalau begitu aku pesan satu mie ekstra pedas dan minumnya air jeruk nipis ya" ucap Morra sebari menatap Morris "baik Bu"

"Hey tunggu kau pesan untuk siapa ?" Tanya Morris "untuk aku lalu untuk siapa lagi ?" Morris berdecak kesal "hei Morra apa kau lupa kau memiliki penyakit di lambungmu kalau kau memakan makanan pedas dan minumnya air jeruk itu sangat tidak baik untukmu"

"Memangnya siapa kau ? Kau bukan siapa-siapaku kan ? Jadi kau tidak berhak melarangku memakan apapun yang aku inginkan!" Tukas Morra Morris merasa sekarang situasinya berbalik dengan cepat jika tadi Morra yang mengkhawatirkan Morris karena dia merokok sekarang Morris justru mengkhawatirkan Morra bagaimana jika penyakit gadis itu kumat setelah makan pedas ?

Cinta Tiada Akhir (TAMAT)Where stories live. Discover now