BAB 45 ( BERTEMU MARUNA )

3 1 0
                                    

"halo Bu ini putri saya Maruna" ucap ayah Maruna ketika baru sampai di rumah Morris "dia sangat cantik" puji ibu Morris sebari membelai lembut pipi gadis itu

"Ayo masuk" gadis yang bernama Maruna itu dan juga ayahnya langsung masuk ke dalam rumah Morris

"Kenapa saya mengundang kalian kesini karena hari ini Morris kembali dari perjalanan tugasnya, karena itulah saya ingin sekali mempertemukan mereka pak" jelas ibu Morris "itu ide yang sangat bagus Bu" ucap ayah Maruna

"Maruna apakah ko mau bertemu dengan putra mama ?" Gadis yang bernama Maruna itu tersenyum "iya mama saya mau"

"Lihatlah bahkan dia sudah memanggilku dengan sebutan nama, ayo sayang kita jemput calon suami ko" Maruna mengangguk "mohon maaf tapi sepertinya saya tidak bisa ikut, banyak sekali pekerjaan yang harus saya Selesaikan, sampaikan salamku kepada Morris juga eh" ayah dan ibu Morra mengangguk "dan saya juga menitipkan putri kesayangan saya kepada kalian"

Ayah Maruna beranjak dari duduknya lalu dia segera pergi dari sana "kita langsung berangkat saja eh ?" Ayah dan ibu Morris serta Maruna langsung berangkat untuk menjemput Morris

Beberapa saat kemudian setelah menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam mereka sampai di bandara

Suasana bandara saat itu ramai sekali banyak keluarga dari anggota yang ingin menyambut kepulangan dari anggota keluarganya

"Mama Maruna izin kesana sebentar eh" ibu Morris mengangguk lalu Maruna pergi untuk membeli sebuah buket bunga yang nantinya akan dia berikan kepada Morris

"Lihatlah calon menantuku manis sekali dia membeli bunga yang cantik ini untuk menyambut putra kita" ucap ibu Morris "ini hanya hadiah kecil mama"

Mereka melihat beberapa anggota sudah menuruni pesawat dan berbaris

"Ko lihat nak itu yang di sambut dengan karangan bunga itu putra mama, dia juga calon suami ko" ucap ibu Morris lalu Maruna mengikuti arah pandangan ibu Morris

Dia melihat Morris tengah disambut oleh danramil bahkan beliau juga memberikan karangan bunga kepada Morris

"Dia sangat tampan dan berwibawa, dia juga sangat tegas, Tuhan dia memang pria idamanku selama ini" gumam Maruna dari dalam hati sebari menatap Morris

"Kita hampiri dia sekarang mama ?" Tanya Maruna "nanti tunggu mereka berbaris" jawab ibu Morris

                              ***

Morris turun dari pesawat bersama dengan anggota yang lain akhirnya setelah sekian lama dia kembali ke kota asalnya Papua

"Kerjamu sangat bagus Morris, selamat datang untukmu dan anggota yang lain" ucap danramil sebari menghampiri Morris dan mengalungkan karangan bunga di leher Morris

"Sekarang kalian berbaris lah biarkan keluarga kalian menghampiri kalian"

"Siap Dan" ucap Morris dan anggota yang lain lalu mereka menempati barisan mereka masing-masing

Morris melihat satu persatu keluarga dari anggotanya memeluk anggotanya itu dia hanya tersenyum simpul ketika melihat salah satu gadis yang menghampiri Nunu dan memeluknya dengan erat

Gadis itu juga bahkan menangis di dalam pelukan Nunu sepertinya gadis itu memang kekasih Nunu

"Seandainya saja hubunganku dengan Morra masih baik-baik saja mungkin saat ini Morra juga akan melakukan hal yang sama dengan gadis itu, menyambut ku dengan pelukan hangatnya" gumam Morris dari dalam hati sebari tersenyum simpul

"Aku tidak bisa memungkiri bahwa saat ini aku sangat merindukan gadis itu, gadis yang sangat aku cintai, hubungan kita mungkin memang sudah berakhir namun hatiku masih tertaut dengannya bahkan cinta itu juga masih ada pada orang yang sama aku tidak tahu apakah aku bisa melupakan dia atau tidak" gumam Morris lagi

Beberapa saat kemudian dia melihat ibunya juga ayahnya menghampiri dia namun yang membuat Morris bingung ayah dan ibunya datang sebari mengajak seorang gadis

"Putra mama" ucap ibu Morris sebari memeluk putranya dengan sangat erat "ko terlihat sangat tegas sekali" susul ayahnya sebari menepuk bahu Morris lalu dia juga memeluk putranya itu

Morris hanya tersenyum simpul "hai aku senang kamu bisa pulang dengan keadaan selamat" ucap gadis itu sebari menatap Morris

Morris mengamati wajah gadis yang berada di hadapannya ini dengan wajah datar wajah gadis ini sepertinya sudah tidak asing lagi bagi Morris

"Tidak salah lagi dia pasti Maruna" gumam Morris dari dalam hati

*Flashback

"kau lihat ini, apa kau tahu siapa dia ?" Tanya Morra

"iya aku tahu siapa dia, kalau tidak salah namanya itu Maruna, dia adalah putri dari kepala daerah" jelas Morris

"Dia sangat cantik bukan ?" Tanya Morra lagi dan Morris kembali mengangguk "ya dia cantik karena itulah banyak sekali temanku yang menginginkan gadis ini"

"Itu berarti kau beruntung" ucap Morra yang membuat Morris bingung "apa maksudmu ?"

"Maksudku.. kau beruntung karena kau akan memilikinya" Morris terkekeh "jangan bercanda Morra"

"Aku serius Morris, tidak lama lagi dia akan menjadi milikmu"

"aku yakin kamu bisa, kamu pasti bisa, setahuku kamu itu bukanlah orang yang lemah dan mudah menyerah begitu saja, kamu itu adalah pria yang kuat, lupakan aku dan mulailah kisah baru dengan Maruna"

*Flashback off

Morris menghela nafasnya sebari menatap Maruna dengan tatapan datar dia tahu apa maksud gadis itu datang kemari

Mungkin saja kedua orangtuanya yang meminta dia untuk datang dan menyambut kedatangan Morris

Dia sama sekali tidak mengharapkan hal itu, dia sama sekali tidak ingin bertemu dengan Maruna

"Oh iya aku punya sesuatu untuk kamu" ucap Maruna sebari memberikan buket bunga kepada Morris

"Bukan hanya aku yang selamat anggotaku yang lain juga selamat, apa kau tidak memberi mereka ucapan selamat dan buket bunga juga ?" Tanya Morris dengan suara yang sangat dingin

Ekspresi Maruna yang semula sangat bahagia seketika saja berubah ketika dia mengetahui bahwa sikap Morris sangat dingin kepadanya

Ibu Morris membelai lembut bahu Morris "Morris bicara yang lembut sedikit pada gadis itu, dia itu putri dari walikota kita" bisik ibu Morris

"Ya Morris juga tahu" jawab Morris singkat

Morris mengambil buket bunga itu dari tangan Maruna "terimakasih" ucap Morris singkat

"Wah Maruna ? Kapten ko sangat beruntung ketika ko sampai ko langsung disambut putri walikota kita yang cantik ini" ucap Nunu ketika dia melihat Maruna berada di hadapan Morris

"Beruntung katanya ? Aku harap juga begitu tapi aku tidak merasa seperti itu, aku akan menjadi pria yang beruntung jika saja aku bersama dengan gadis yang aku cintai" Morris hanya menatap Nunu datar tanpa ekspresi

"Ko dengar itu eh ? Banyak sekali teman ko yang ingin bersanding dengan Maruna tapi ko yang beruntung bahkan ko sangat beruntung" bisik ayah Morris

"Aku harap juga begitu tapi aku tidak merasakan hal itu, aku pamit aku harus bicara dengan danramil" ucap Morris "dan mama saja yang simpan ini" ucap Morris sebari memberikan buket bunga yang Maruna berikan kepada ibunya

Morris segera pergi dari sana dengan wajah datar "Morris memang seperti itu, ini adalah pertemuan pertama kalian wajar saja jika dia bersikap seperti itu dia tidak terbiasa" jelas ibu Morris seraya berharap jika Maruna tidak tersinggung dengan sikap Morris

"Tidak papa mama"

Sampai saat ini Morris masih sangat mencintai Morra karena itulah hatinya menolak kehadiran Maruna dia sangat tidak suka

                                ***
See you di next part

Cinta Tiada Akhir (TAMAT)Where stories live. Discover now