BAB 42 ( KESEDIHAN )..

3 1 0
                                    

Morris melihat pria itu membawa Morra ke sebuah ruangan lalu pria itu juga segera memanggil perawat

Ketika pria itu dan beberapa perawat masuk ke dalam ruangan Morra, Morris berdiri tepat di depan ruangan Morra

Dia melihat Morra dari kaca yang berada di pintu ruangan itu "Ternyata pria itu seorang dokter, mungkin Morra memang lebih cocok dengan dia.." gumam Morris dari dalam hati sebari menatap pria yang tengah memeriksa keadaan Morra itu

Pria itu juga terlihat begitu panik ketika melihat Morra tidak sadarkan diri apakah pria itu yang bernama Morgan ? Apa hubungannya dengan Morra sebenarnya ? Kenapa dia terlihat begitu panik ketika Morra tidak sadarkan diri ?

"Kenapa aku memikirkan hal itu ? Sekarang aku sudah tidak memiliki hak apapun untuk mencemburui Morra, kenapa aku bisa lupa kalau kita sudah berpisah.." gumam Morris dari dalam hati

"Morra bangunlah.. izinkan aku untuk melihat kembali kedua matamu sebelum aku benar-benar pergi Morra.." gumam Morris sebari memegang kaca itu

Sebenarnya dia ingin sekali masuk dan membelai langsung puncak kepala Morra namun terdapat batasan yang membuat Morris sangat berat untuk melangkah masuk ke dalam ruangan Morra

"Jangan jahat seperti ini Morra, aku sudah berusaha setuju dengan keputusan yang kau buat tadi meskipun itu sangat berat untuk aku terima sekarang aku hanya minta agar kau bangun aku ingin melihatmu sekali lagi saja setelah itu aku benar-benar akan pergi" gumam Morris

Beberapa saat kemudian dia melihat mata Morra yang perlahan terbuka Morris tersenyum simpul "Terima kasih sudah mendengarkan aku" gumam Morris

Morris melihat Morra saat ini tengah menatapnya juga bahkan gadis itu hendak bangkit dari tidurnya saat itu juga Morris memutusakan untuk menjauh dari ruangan Morra

Ketika dia melihat Morra keluar dari kamar rawatnya dia segera bersembunyi di balik tembok lorong sebelah kamar Morra

"Morris.." gumam Morra dengan suara pelan namun dapat di dengar baik oleh Morris

"Kamu juga bahkan tersiksa dengan keputusan yang kamu ambil sendiri Morra, kenapa ? Kenapa secepat itu kamu mengambil keputusan ? Apakah kamu tidak pernah memikirkan akibatnya huh ? Kamu dan aku kita sama-sama terluka dengan perpisahan ini namun kita harus tetap menerima kenyataan pahit ini.." gumam Morris

Ketika Morra hendak menangkap basah dirinya pria yang tadi bersama dengan Morra tiba-tiba saja muncul dan dia segera membawa Morra untuk kembali ke ruang rawatnya

"Aku pasti akan sangat merindukanmu Morra.. aku tidak tahu kapan rasa ini berakhir.." gumam Morris lalu dia melangkah pergi dari sana

                                ***

Perlahan Morra mengerjapkan matanya dia memegang kepalanya yang masih terasa berat

Dia melihat sekeliling ruangan "Dimana aku ?" Tanyanya sebari masih memegang kepalanya yang terasa begitu pening "kamu ada di rumah sakit"

Morra menghela nafasnya lalu tiba-tiba saja dia melihat sosok Morris tengah berdiri tepat di depan pintu kamarnya

"Morris.. iya itu Morris.. Morris tunggu aku.." gumam Morra dari dalam hati matanya kembali berkaca-kaca lalu dia segera bangkit dari tidurnya

Dia juga bahkan melepas infus yang menempel pada tangannya dia segera keluar untuk memastikan keberadaan Morris

Namun ketika dia keluar dia tidak melihat Morris sama sekali "Morris.." gumamnya seraya berharap bahwa pria itu akan datang menghampirinya

Namun Morra sama sekali tidak melihat siapapun disana kecuali beberapa perawat yang memang tengah melintas di depan kamarnya

"Morra apa yang kamu lakukan ? Kenapa kamu tiba-tiba keluar huh ? Ayo cepat masuk kamu masih butuh istirahat" ucap Morgan sebari memegang tangan Morra

Cinta Tiada Akhir (TAMAT)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz