BAB 1 ( JAUH DARI KELUARGA )..

25 1 0
                                    

Pria itu melihat ponselnya dengan begitu serius hari ini adalah hari pengumuman hasil tes seleksi Tentara yang dia ikuti

Jantungnya berdegup dengan cepat ketika melihat nama-nama peserta yang lolos

"Morris Arinaga Srinagar" senyumnya mengembang ketika dia melihat namanya ada dalam list peserta yang lolos seleksi

"Mama lihatlah ini!" Teriaknya lalu ibunya langsung mendekat ke arahnya "ada apa pula ko ini teriak-teriak ? Ada berita bagus kah ?"

"Mama lihat ini Morris di terima menjadi tentara mama" ucapnya lalu ibunya melihat ponsel miliknya dan senyumnya mengembang ketika dia melihat nama putranya ada dalam list peserta yang lolos seleksi

"Oh iya, ko hebat nak sangat hebat mama bangga kepadamu, tunggu sebentar mama akan beritahu baba dulu ya" Morris mengangguk lalu ibunya segera memberitahukan hal ini kepada semua keluarganya bahkan semua tetangganya

Morris tersenyum senang ketika melihat ibunya bahagia dan sepertinya dia sangat bangga terhadapnya

Lihatlah bagaimana cara dia memberitahukan hal ini kepada para tetangganya

"Mama ini hadiah untukmu ma, Morris tahu ini adalah keinginan terbesar mama dan Morris sudah mewujudkannya, Morris senang bisa melihat mama bahagia" gumamnya dari dalam hati

"Baba bangga kepadamu nak, ko hebat sangat hebat, ana bapa akan menjadi abdi negara!" Seru ayahnya yang tiba-tiba datang sebari mengusap puncak kepalanya

"Baba ini semua juga berkat doa baba, mama dan keluarga semua" ayahnya langsung menarik Morris ke dalam pelukannya

"Putra baba jadi tentara!" Teriaknya sebari mencium puncak kepala Morris

Teriakan ayahnya membuat ibunya menoleh dan langsung menghampiri mereka berdua ibunya juga memeluk Morris dengan sangat erat

"Baba mama tapi untuk satu tahun awal sepertinya Morris harus tinggal berpisah jauh dari kalian karena selama satu tahun Morris di tugaskan jauh dari pulau tempat kita tinggal" jelas Morris

"Dimana ko di tempatkan nak ?" Tanya ibunya "pulau Jawa mama, tepatnya di kabupaten Cirebon" jawab Morris

Ibunya langsung menarik Morris ke dalam dekapannya lalu menghujami puncak kepalanya dengan kecupan "tapi nanti ko akan pulang kan ? Ko akan kembali lagi kesini kan ?"

"Itu tergantung dimana Morris akan di tempatkan ma" ibunya mengusap puncak kepala Morris dengan kasih sayang penuh

"Dan kapan kau akan berangkat ?"

"Besok ma"

Tangis ibunya semakin deras namun Morris segera memeluk ibunya dengan erat

"Mama jangan bersedih seperti itu Morris hanya akan pergi sementara saja bukan meninggalkan mama untuk selamanya" ibunya mengangguk mengerti

"Mama mengerti, setelah tugasmu selesai atau jika ada cuti jangan lupa segera pulang dulu ya" Morris mengangguk

"Mari mama akan membantumu untuk bersiap" Morris kembali mengangguk lalu dia dan kedua orangtuanya mengemasi barang yang akan dia bawa nanti

Morris juga menyimpan potret keluarga kecilnya ke dalam koper yang akan dia bawa nanti

Dia tahu bahwa dia akan merindukan tempat tinggalnya juga keluarganya namun dia sama sekali tidak keberatan karena baginya bergabung menjadi abdi negara adalah cita-cita terbesarnya

                                  ***

"Mama Morris pamit jaga diri mama baik-baik" Ibu Morris mengangguk lalu dia segera memeluk putra bungsunya itu

"Baba harus janji baba harus jaga mama dengan baik, doakan Morris juga agar Morris mendapatkan tempat yang nyaman dan teman-teman yang ramah disana" ayahnya langsung merengkuh Morris

"Putra baba tidak lemah to ? Putra baba sekarang menjadi abdi negara dan harus selalu kuat, masalah doa baba dan keluarga disini akan selalu mendoakanmu" Morris mengangguk lalu dia memeluk kakak perempuannya

"Kakak sekarang aku titipkan mama dan baba kepadamu, jaga mereka dengan baik, jika terjadi sesuatu jangan lupa hubungi aku" kakak perempuannya mengangguk lalu memeluk Morris "ko jangan khawatir disini mama dan baba pasti akan aman, ko jaga diri baik-baik" Morris mengangguk lalu tersenyum

Setelah berpamitan dengan seluruh keluarga Morris langsung menaiki pesawatnya sebenarnya jauh dari dalam lubuk hatinya dia sama sekali tidak ingin meninggalkan keluarganya disini namun tugasnya untuk negara jauh lebih penting daripada perasaanya saat ini

Morris melambaikan tangannya ketika dia sudah berada di dalam pesawat

Beberapa saat kemudian pesawat itu berangkat, Morris hanya bisa melihat keluarganya yang semakin jauh dari pandangannya

"Sampai jumpa mama, baba, kakak dan Papua doakan selalu Morris agar Morris dapat menjadi abdi negara yang baik"

Morris menyeka airmatanya ketika dia melihat pesawat semakin terbang tinggi hingga dia bisa melihat dengan jelas pulau Papua dari ketinggian

                                ***

Morris turun dari mobil bus yang membawanya, saat ini tepat pada pukul dua belas siang dia sudah sampai di depan kantornya

"Hei kamu anak baru juga kah ? Darimana ?" Tanya seorang pria yang seusianya "saya dari Papua bang, Abang sendiri darimana ?"

"Papua bagian mana ? Kebetulan saya pula dari Papua bang!" Serunya "kalau saya dari kabupaten Asmat bang"

"Kalau saya dari kabupaten Merauke" Morris tersenyum lalu pria itu mengulurkan tangannya ke arahnya "Perkenalkan nama saya Ardhaffa Farizwan Julvri" ucap pria yang bernama Ardhaffa itu

Morris tersenyum dan langsung menyambut uluran tangan dari Ardhaffa "nama saya Morris Arinaga Srinagar" Ardhaffa tersenyum "saya boleh panggil ko Morris saja ?" Morris mengangguk "boleh bang"

"Panggil saja saya Julvri, semua orang memanggil saya dengan nama belakang saya" Morris mengangguk

"Saya juga baru ditempatkan disini, ko tinggal di kamar mana ? Lebih baik tinggal saja bersamaku satu ruangan denganku, kita akan banyak mengobrol nanti" Morris menganggap "boleh saja bang"

"Hei kalian berdua! Cepat kemari kita akan laksanakan apel sekaligus perkenalan kalian!" Seru seorang prajurit TNI lainnya

Morris dan Julvri langsung menaruh tas mereka masing-masing di kamar lalu mereka segera mengikuti apel di siang hari

"Selamat siang! Sebelumnya saya mengucapkan selamat datang kepada dua prajurit muda kita yang datang jauh dari pulau Papua, selamat datang untuk kalian dan setelah apel selesai kalian wajib memperkenalkan diri kalian" jelas kepala dari Koramil tersebut

"Siap!" Tukas Morris dan Julvri secara bersamaan

Beberapa saat kemudian apel sudah selesai Morris dan Julvri langsung maju ke tengah lapangan untuk memperkenalkan diri

"Siap! Perkenalkan nama saya Ardhaffa Farizwan Julvri! Saya biasa di panggil Julvri! Saya berasal dari Merauke!" Tukas Julvri sebari menunjukan ketegasannya

"Kembali ke tempat!" Seru kepala Koramil itu "siap!" Julvri langsung kembali masuk ke dalam barisan "Giliranku nak!"

"Siap! Salam sejahtera untuk semuanya! Perkenalkan nama saya Morris Arinaga Srinagar! Saya biasa di panggil Morris! Saya berasal dari Kabupaten Asmat Papua!"

"Kembali ke tempat!"

"Siap!" Dengan langkah tegap Morris juga kembali masuk ke dalam barisan "sekali lagi selamat datang untuk kedua prajurit muda baru kita, semoga kalian betah dan tetap semangat!"

"Siap!!"

Setelah melaksanakan apel dan juga memperkenalkan diri mereka berdua langsung masuk ke dalam ruangan mereka

                                ***

See u di next part

Cinta Tiada Akhir (TAMAT)Where stories live. Discover now