"Kau tau siapa aku? " Tanyanya tiba-tiba.

Sora hanya menggeleng.

" Aku adalah ayah dari judge vinsmoke" Ujarnya dan sora langsung terkejut menatap tidak percaya.

"Kau tidak perlu takut, aku tidak akan melukaimu. Mau bagaimanapun, yang kau kandung itu adalah cucuku juga. Darah daging dari anakku" Ungkapnya yang melihat sedikit raut terkejut dari sora.

Tak selang beberapa lama sora bertanya " Jadi ada tujuan apa tuan datang kesini?" .

"Tidak ada. Hanya memastikan keadaan calon cucuku saja" jawabnya santai sambil mulai meminum teh yang disediakan sora tadi.

Suasana kembali hening, namun sang pria tua kembali membuka obrolan.

"Kau tinggallah disini dan besarkan anakmu dengan baik. Jika terjadi apa-apa kau bisa menghubungiku" Ujarnya dan menyodorkan sebuah kartu nama.

Sora menerima kartu tersebut dan melihat sang pria tua sudah berdiri dan hendak berjalan keluar.

"Terima kasih atas tehnya. Semoga persalinanmu berjalan lancar. " ujarnya sebelum menghilang di balik pintu.

-----------------------

Waktu berlalu setelah kedatangan ayah dari judge. Tak terasa usia kandungan sora sudah mendekati 36 minggu.

Sora sudah mulai susah bergerak, rasanya untuk membalikkan tubuh saat tidur aja terasa sulit.

Pada suatu hari, sora bangun tidur dan meraskaan lembab di daerah selangkanggannya.

"Apa aku mengompol?" Pikirnya.

Di menyibakan selimut yang digunakannya dan terkejut saat melihat kasur yang sudah basah dengan cairan yang tidak berbau.

Saat tiba-tiba dia merasakan sakit yang teramat sangat pada perutnya. Disitu dia sadar bahwa cairan itu adalah ketuban dan berarti sang anak akan segera lahir.

Dirinya berteriak minta tolong. Dan tak berapa lama muncullah 2 orang pengawal dari balik pintu.

"Ada apa nyonya" Tanya mereka.

"Ke-ketubanku pecah" Jawabnya terbata karena menahan sakit yang teramat sangat.

Sang Pengawal segera menggendong sora dan membawanya ke rumah sakit.

Dan tepat pada tanggal 2 maret, lahirlah seorang anak yang bernama "SANJI".

-----------------------

setelah kelahiran sang anak, kehidupan sora terasa lebih indah.

Sanji adalah anak yang penurut dan jarang sekali menangis.

Sora sangat menyayangi sanji dan mulai mengajarkan banyak hal kepada sang anak.

Saat sanji berusia 3 tahun, dirinya sudah bisa membantu sang ibu di dapur. Seperti mengupas bawang ataupun memotong sayuran. Walau terkadang tangannya terluka namun dirinya tidak pernah berhenti membantu sang ibu.

Sanji juga sering bertanya tentang dunia luar.

" Bu, kupu-kupu bentuknya seperti apa?"
" Bu, aku sering melihat sesuatu melintas di jalan raya saat aku berada di balkon rumah. Apa itu namanya mobil? "
" Bu, aku melihat sesuatu seperti burung terbang di sana!!" Sanji selalu berujar seperti itu saat dia melihat sesuatu yang jarang sekali dilihatnya.

Karena mereka tidak di beri izin keluar. Jadi sora hanya mengajarkan sanji berbagai hal dari buku-buku bergambar yang diterimanya.

Namun pada suatu hari sanji bertanya "bu, ayah itu seperti apa? " Tanyanya polos.

Sora terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa. Matanya berkaca-kaca dan teringat akan judge sang pujaan hatinya.

Walaupun judge tidak pernah menganggap atau bahkan mencintainya. Namun perasaan sora terhadap judge tetaplah sama.

Inilah mengapa mereka bilang cinta itu buta. Dan dirinya sangat dibutakan cinta.

Melihat sang ibu yang hampir menangis, sanji hanya berkata "sudah bu. Ibu tidak perlu menjawabnya. Aku sudah tidak ingin tau lagi" Sambil mengelus pundak sang ibu.

-------------------------
Hari berganti dan sekarang sanji sudah berusia 5 tahun.

Dirinya semakin pintar dan dewasa. Malah tingkahnya kelewat dewasa dibandingkan anak seusianya.

Pada suatu hari sang ibu sedang memasak di dapur dan suara pintu rumah terdengar.

"Bu... Sepertinya kakek datang" Ujar sanji riang dan berlari kearah pintu.

Semenjak sanji lahir, Ayah dari judge atau lebih tepatnya kakek sanji. Sering berkunjung untuk melihat cucunya.

Entah mengapa Kakeknya itu sangat menyayangi cucunya. Mungkin karena Sanji sangat penurut dan menggemaskan pikirnya.

Sanji sudah tepat berada di depan pintu saat dirinya melihat seorang wanita yang tidak dikenalnya.

"Maaf nyonya siapa? " Tanyanya memberanikan diri karena saat ini ibu-ibu yang ada di hadapannya ini menatapnya dengan penuh amarah.

"Plak"

sanji jatuh tersungkur saat mendapatkan sebuah tamparan keras di pipinya.

"Jadi kau anak dari jalang itu" ujar Charlotte angkuh.

Karena mendengar ada keributan, sora langsung berlari menghampiri sang anak.

Betapa terkejutnya dia saat melihat buah hatinya jatuh bersimpu dengan pipi merah dan bibir mengeluarkan darah.

"Sanji" Teriaknya dan langsung menghampiri sang anak.

"Aghh"

Belum sempat memeluk sang anak, rambut sora sudah di jambak dengan kuat oleh seseorang.

"DASAR JALANG KURANG AJAR. BERANINYA KAU MASIH BERADA DIANTARA KELUARGAKU. AKAN KU BUNUH KAU " Teriak Charlotte sambil menarik rambut sora dan membawany ke balkon.

Sora meronta dan memohon, namun Charlotte sama sekali tak memperdulikannya.

Saat sudah di balkon, Charlotte langsung menyudutkan sora dan sedikit mendorong tubuhnya ke pagar pembatas.

"Wanita murahan sepertimu lebih baik ma.... Aghhh" Charlotte melepaskan cengkramannya dari rambut sora saat tiba-tiba dia merasakan kakinya di gigit sesuatu.

Saat sudah terbebas, sora dapat melihat di kaki Charlotte sudah ada sang anak yang sedang menggigit kaki wanita itu sampai berdarah.

"Dasar anak kurang ajar" Pekik Charlotte dan langsung menendang tubuh kecil sanji sampai terhempas keras.

"Sanji" Sora segera mendekati sanji namun Charlotte lagi-lagi tidak membiarkannya.

Dijambaknnya kembali rambut sora dan diarahkannya tubuh wanita itu kearah pagar pembatas.

Namun kali ini sora tidak tinggal diam. Akhirnya dirinya memberanikan diri menjambak surai pink Charlotte dengan kuat.

Aksi jambak menjambak berlangsung sengit sampai... "Bu awas" Teriak sanji.

Mendengar itu sora langsung membalikkan keadaan dan berakhir pada Charlotte yang kehilangan keseimbangan.

"Aghhhhhhhh..... " Teriak Charlotte sebelum dirinya terhempas menuju jalan raya dari lantai 10 apartemen itu.

-------------------------
Tbc..

Author note. 📄

Capek aing nulis chap flashback.

Membosankan ya??

Iyah la. Namanya juga sanji belum dinistakan. 😔😔😔

Aku mencoba bangun latar belakang aja.

Masak iya tiba-tiba keluarganya benci gitu. Kan gak logika.

*Padahal buku yang atunya jg udah ngalor ngindul ceritanya 🤣🤣🤣.

Btw jgn lupa voment. Berterima kasihla aku double up. 🙂

Unwanted (End) Where stories live. Discover now