10

6 2 0
                                    

"Lo berdua bisa nggak sih kalo ketemu nggak usah ribut!"ucap Reyna kesal, pasalnya sedari tadi mereka tak akur apalagi Ari.

Saat ini mereka bertiga sudah sampai di apartemen Reyna lalu menuju ruang tengah.

"Ini semua gara - gara Reynanj*ing"ucap Ari sambil menunjuk Reynan.

"Ko gue?"balas Reynan.

Kemudian Ari melempar tas nya asal, setelah itu ia merebahkan dirinya di atas sofa sambil memejamkan matanya, tanpa menjawab Reynan.

Reyhan hanya menggeleng - gelengkan kepalanya melihat tingkah Ari.

Reyna yang melihat kelakuan biadab Ari hanya mendengus malas.

"Duduk Rey"ucap Reyna kemudian Reynan mengangguk, kemudian mendudukan dirinya diatas sofa.

"Heh cewek aneh"ucap Ari sambil menoleh ke arah Reyna.

"Apaan?"ucap Reyna sewot.

"Bikinin minum sana! Gue haus"ucap Ari seenaknya.

Reyna hanya memutar bola matanya malas.

"Bi Minah!"seru Reyna memanggil art di apartemen nya.

"Iya non?"ucap bi Minah sambil menghampiri majikannya itu.

"Ini ada temen aku kesini mau belajar bareng, tolong bikinin minum sama bawain cemilannya ya bi"ucap Reyna.

"Baik non"ucap Bi Minah.

"Non dan aden - aden mau bibi bikinin minuman apa?"ucap bi Minah selaku art di apartemen Reyna.

"Jus jambu nggak pake gula!"ucap mereka bertiga serempak.

"Cieee kompak banget non sama aden - aden ini"ujar bi Minah.

"Yaudah bibi bikinin dulu ya?"ucap bi Minah kemudian berlalu menuju dapur.

Mereka bertiga terdiam larut dalam pikiranya masing - masing.

"Dua kali kebetulan kaya gini?"gumam Reynan dalam hati.

Sedangkan Ari yang tadinya rebahan, sontak langsung beranjak duduk.

"Nggak mungkin! Nggak mungkin! Ini cuma kebetulan Ari, lo harus tenang.."ucapnya didalam hati sambil melirik Reynan yang ternyata juga menatapnya seolah mengerti apa yang mereka pikirkan satu sama lain.

"Apa - apaan ini! Kenapa kepala gue sakit gini?"ujar Reyna dalam hati.

Kilasan masa lalu perlahan masuk kedalam pikiran mereka masing - masing.

Reynan dan Ari yang sedang terlarut dalam pikirannya, kemudian tersadar kala mendapati Reyna sedang memegangi kepalanya.

"Reyna lo nggak papa/cewek aneh lo nggak papa"ucap mereka berdua serempak.

Setelah itu mereka saling menatap dan mendengus malas.

"Gue cuma sedikit pusing, tapi nggapapa"balas Reyna sambil menatap ke arah mereka.

Kemudian keadaan kembali hening sampai bu Minah datang membawakan minuman dan cemilan.

"Ini non, den silakan dinikmati"ucap bi Minah sambil meletakannya di meja.

"Maksih bi"ucap mereka.

Tanpa aba - aba Ari langsung meneguk minumannya sampai tandas, lalu mencomot cemilan yang tersedia.

Reynan dan Reyna hanya terdiam sambil memerhatikan kelakuan Ari didepannya.

Ari yang merasa diperhatikan, sontak menoleh ke arah Reyna dan Reynan yang tengah menatapnya.

Jatuh & CintaWhere stories live. Discover now