7

4 2 0
                                    

"Pesen makan sama minum sana, cepet!"ucap Reyna setelah sampai dan duduk di warung makan yang tadi Ari tunjuk.

"Lo nyuruh gue?"ucap Ari tak habis pikir, sejak kapan ia disuruh - suruh apalagi sama modelan cewek aneh kaya gini.

"Lo lupa? LO ITU SEKARANG BAB-"belum sempat Reyna melanjutkan ucapannya, mulut nya sudah dibekap oleh tangan Ari terlebih dahulu.

"Diem! Nggak usah diperjelas"ucap Ari.

Reyna yang kesal pun langsung menggigit tangan Ari yang membekap mulutnya.

"Anj*ng! Sakit bangs*t..*ucap Ari pelan sambil memelototkan matanya ke Reyna.

"Makanya cepet pesen!"ucap Reyna.

"Bawel lo!"ucap Ari lalu beranjak untuk memesan makanan.

**

"Lo tau darimana gue sekolah disini"ucap Ari sambil memerhatikan Reyna yang lahap memakan makananya.

Yang ditanya hanya fokus kepada makanannya, ia tak menghiraukan apa yang Ari ucapkan.

"Heh cewek aneh lo denger gue nggak sih?"ucap Ari kesal.

"Apaan sih?"balas Reyna sewot.

"Lo tau darimana gue sekolah disini?"ucap Ari mencoba sabar.

"Reynan"ucapnya singkat.

Apa katanya Reynan? Awas saja kau Reynan!

Mendengar itu Ari langsung merogoh saku mengambil ponselnya, lalu menghubungi Reynan.

Disisi lain..

Jam istirahat pun tiba, kini Reynan hendak beranjak dari duduknya namun terhenti ketika pensel nya bergetar diatas meja, menandakan ada yang menghubunginya.

Reynan duduk kembali di bangkunya lalu mengambil ponselnya, melihat siapa yang menghubunginya.

"Ari.."gumamnya.

Tumben sekali ia menghubungi nya, biasanya Ari akan menghubungi nya ketika akan mengajak balapan atau lainya. Itu pun terkadang tak langsung menghubunginya, paling lewat kedua temannya.

Lalu Reynan menekan tombol hijau diponselnya, baru saja ia akan berbicara seseorang sudah terlebih dahulu berbicara.

"Bangs*t lo Rey!! Berani - beraninya lo ngasih tau info tentang gue ke cewek aneh ini! Lo sengaja kan mau liat gue menderita? Awas aja lo Rey! Ini semua gara - gara lo!"ucap Ari misuh - misuh di telepon.

Menurutnya Ari itu sangat berlebihan dan ribet.

Jadi sekarang ia tau bahwa Reyna sedang bersama Ari,  Pantas saja ia tadi menanyakan Ari padanya.

"Gue nggak bermak-"belum sempat Reynan melanjutkan ucapannya, sambungan telepon dimatikan sepihak oleh Ari.

Tut tut tut.

Reynan hanya menggeleng - gelengkan kepalanya dengan tingkah Ari, walau bagaimanapun Ari tetap temannya dan sahabatnya dari dulu, walaupun Reyhan tau Ari terkadang bersikap ketus dan tak menganggap Reynan.

**

"Puas lo!"ucap Ari kepada Reyna, melihat banyaknya makanan pesanannya yang habis dimakan Reyna dalam sekejap.

"Puas banget"ucap Reyna.

"Bayar sana!"ucap Reyna sambil mendorong badan Ari.

Sungguh menyesal ia mengajak Reyna ke ketempat ini, sekarang ia benar - benar seperti babu.

"Cepet! Ngapain masih disini?"ucap Reyna sewot.

"Sabar Ri sabar.."ucap Ari didalam hati.

kemudian Ari beranjak menuju kasir untuk membayar makanannya.

Jatuh & CintaWhere stories live. Discover now