51. Bencana Kekaisaran JIANG

680 100 7
                                    

[Kekaisaran JIANG, lima hari yang lalu ]
Jangan melihat ke belakang, Jiang Yanli pergi berlari!

Satu buah kereta kuda mewah berjalan dengan kecepatan sedang, puluhan prajurit menunggangi kuda mengikutinya dari belakang, dan sepuluh kuda memimpin di depan bersama putra mahkota kekaisaran JIANG.

Bendera kekaisaran itu berkibar dengan gagah di atas kereta kuda, menandakan jika pemiliknya adalah orang yang kuat dan hebat.

Permaisuri dan Jiang Yanli berada di dalam, bersama dua pelayan pribadi mereka.

"Putri Yanli, cobalah buah persik ini. Bukankah kau selalu sangat menyukai buah persik?", Permaisuri memberikan dua buah persik segar di tangannya.

"Huhm!", Tetapi Yanli tidak mengambil, dia sedang merajuk dan permaisuri sedang mencoba membujuk putri bungsunya itu dengan lembut.

Permaisuri menatap ke arah pelayan nya. Pelayan itu mengerti, dia mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya untuk membujuk putri Yanli, "putri lihatlah ini, kaisar telah memesankan gelang indah ini dari gunung salju khusus untuk Anda. Sangat indah dan juga langka", pelayan itu membukakan kotak dengan pelan "putri cobalah anda lihat".

"...."

Melihat putri Yanli hanya diam tanpa mau melihat membuat permaisuri menghela nafasnya pelan, dia mengisyaratkan kepada pelayan untuk menyimpan kembali kotak sementara permaisuri kembali membujuk.

Bagaimanapun putri bungsunya ini sedikit emosional, dia merajuk karena tidak di izinkan oleh kaisar untuk ikut kembali ke istana XIAO dan malah di kirim kembali ke kekaisaran JIANG, sementara kaisar itu dan yang lainnya pergi.

Permaisuri mengambil tangan putri Yanli dan mengelusnya dengan sayang "kau tahu kaisar bukan hanya seorang pemimpin bagi rakyatnya, tapi juga seorang ayah bagi anak-anak nya. Mendengar putri nya ingin ikut pergi ke tempat yang berbahaya, sebagai seorang ayah apakah dia akan dengan mudahnya mengizinkan?".

"..."

"Bukankah seorang putri adalah cinta terbesarnya? Apakah dia akan membiarkan cintanya berada dalam tempat yang tidak aman?. Putri Yanli, kau adalah anak bungsu kami... Kaisar sangat memperdulikan mu dan juga yang lainnya. Patuh lah dan jangan membuatnya merasa tidak nyaman hmm?".

Putri Yanli diam tetapi dengan pelan menatap pada permaisuri dan juga akhirnya sedikit mengangguk dengan ragu.

Permaisuri tersenyum melihat tingkah nya "apa kau ingin mengatakan sesuatu? Kau boleh mengadu sekarang pada ibu".

Putri Yanli menatap mata permaisuri lalu memeluknya dengan cepat "bolehkan?".

"Emm..."

"Kaisar! Aku tidak suka", tukas putri Yanli dalam pelukan permaisuri tanpa ragu "walaupun dia mengkhawatirkan ku tapi bukankah sekarang aku sudah besar? Aku bisa menjaga diri dengan sangat baik, apakah dia meremehkan ku? mengapa tidak meminta pendapat lebih dulu?".

Permaisuri menggeleng "tidak... Dia hanya takut sesuatu terjadi pada mu".

"Permaisuri, kau jangan mencoba membela suamimu itu!".

"Baiklah-baiklah", jari-jari permaisuri menyisir rambut sehalus satin milik putri Yanli, membiarkan nya berbicara dan mengeluarkan semua emosi.

Jiang Yanli terus mengoceh, "Lihat saja nanti, aku akan menurunkan nya dari tahta dan segera menggantinya dengan putra mahkota lalu aku tidak perlu repot-repot untuk menikah...".

Hal sederhana dan kasar adalah menyuruhnya diam.

Permaisuri bertanya, "lalu apa yang akan kau lakukan dengan kaisar?".

🪓 PSIKOPAT WOMAN thrown BACK IN TIMEWhere stories live. Discover now