41. KEKAISARAN XIAO

1.8K 229 30
                                    


"Bagaimana dengan persiapan besok?"

"Menjawab kaisar, semuanya sudah disiapkan dan di atur sesuai keinginan, tidak ada yang terlewatkan"

Kaisar terlihat mengangguk sambil membaca sebuah buku yang diambil dari rak buku perpustakaan kerajaan" Bagus, lalu bagaimana dengan persiapan keluarga kerajaan?"

"Untuk itu beriringan dengan penyambutan musim semi, permaisuri telah mengadakan panggung pertunjukan seni untuk para putri kerajaan, semua putri yang belum menikah di wajibkan ikut serta agar meramaikan acara. Dan untuk perayaan ulang tahun putra mahkota.... apakah kaisar ingin menambahkan sesuatu?"

"Tidak perlu, masalah itu kau tanyakan langsung pada putra mahkota karena itu adalah acara nya" ucap kaisar sambil berjalan di antara rak-rak buku perpustakaan tanpa menoleh pada ketua pelayan pria yang khusus menyiapkan perayaan.

"Baik, akan saya laksanakan" pelayan itu memberi hormat pada kaisar yang membelakanginya lalu bersiap pergi.

"Tunggu" tukas kaisar lalu berbalik.

"Ya? Yang mulia, ada hal yang perlu saya lakukan?" Tanya pelayan itu.

"Pastikan semua kerajaan sudah mendapatkan undangannya dan hadir, jika ada yang tidak hadir katakan pada ku segera"

"Baik, dimengerti" ucap pelayan itu lalu pergi dari sana setelah memastikan tidak ada lagi permintaan dari kaisar.

Saat ini lingkungan istana XiAO tengah terlihat sibuk mempersiapkan segala hal agar acara berjalan sesuai rencana dan jangan sampai ada hal kecil yang terlupakan, jika sampai ada yang kurang kemungkinan semua orang yang mengatur dan mempersiapkan acara akan mendapatkan hukuman dari kaisar atau permaisuri.

Berbeda dengan orang-orang yang terus sibuk bolak-balik di istana, saat ini xiao tengah kehabisan ide dan dia sedang frustasi memikirkan apa yang harus dia tampil kan di panggung pertunjukkan seni para putri nanti.

Kemarin sore saat dia berusaha menghindar dari pangeran Yuan agar tidak berpapasan di jalan menuju aula keheningan, saat mengambil jalan lain sial nya xiao malah bertemu dengan putri nian.

Kabur dai interogasi polisi malah bertemu penjahat.

Tapi haruskah penjahat licik itu memaksa dan menantang nya untuk ikut menampilkan keahlian dalam panggung seni nanti?

Ahhhhh itu bukan memaksa, tapi kali ini semua putri di wajibkan untuk naik panggung.

Ingin menolak tapi semua orang mungkin akan kembali meremehkan putri huanran dan lagi pula jika menolak tantangan pun xiao tetap akan harus naik ke atas panggung bukan?

Apa yang ibu dan putri itu rencanakan? Sangat menggangu.

"Aghh... Haruskan aku menguliti seseorang di atas panggung?" Celoteh xiao yang duduk sambil memperhatikan orang-orang yang tengah sibuk lalu-lalang di depan aula perjamuan.

Xiao memang pintar dalam berbagai mata pelajaran tapi jika masalah kesenian mungkin dia sedikit kurang . Dan jika membahas kesenian di zaman ini bukankah para putri itu tak lain lagi pasti akan menunjukkan tarian , nyanyian dan keahlian dalam memainkan alat musik seperti guqin atau seruling.

Lalu menari dan menyanyi tentu saja xiao tidak bisa, memainkan alat musik tradisional? Tidak pernah mencoba apalagi tertarik.

Dan satu-satunya keahlian yang xiao pikirkan adalah bermain dengan benda tajam dan tetesan darah. Apakah salah?

Baru kali ini dia terlihat bodoh.
Korban-korbannya mungkin akan menertawakan nya jika tahu dia kehabisan akal. Sedangkan saat menghabisi mereka xiao tidak pernah kehabisan akal.

🪓 PSIKOPAT WOMAN thrown BACK IN TIMEМесто, где живут истории. Откройте их для себя