Chapter 26

22.7K 1.7K 33
                                    

HAPPY READING
.
.
.

Tak terasa kini usia kandungan Hanna sudah memasuki bulan ke 9. Gavin mengambil cuti sebulan ini untuk menjaga Hanna, dia selalu ngeri melihat perut besar istrinya itu.

Seperti saat ini, wanita itu sedang menyapu, Hanna yang kesusahan berjalan Gavin yang stress.

"Udah sayang, kamu duduk aja biar aku yang nyapu sini" Ucap Gavin meringis

"Nggak, kamu ga usah khawatir duduk aja disitu, ini juga udah mau selesai" Tolak Hanna melanjutkan kegiatannya

"Hanna!"

Hanna mendengus "Ihhh gapapa"

"Duduk sini, biar aku yang nyapu." Ucap Gavin tegas tak terbantahkan

Hanna cemberut lalu mendorong sapunya begitu saja hingga jatuh kelantai, ia menghentak hentakkan kakinya kesal.

"Aku mau nyapuuuu!" Pekiknya

"Jangan gitu ih, heh jangan lompat-lompat Ya Allah, nanti meletus ituuuuu!" Pekik Gavin frustasi melihat Hanna malah mencak-mencak

"Aku mau nya-aw aww!"

"TUHKAN!" Copot sudah jantung Gavin, Hanna memegang perutnya dengan wajah kesakitan. Gavin menghampiri Hanna dengan panik.

"Akhh sa-sakit" Ringis Hanna kesakitan

Mata Gavin membulat saat melihat air yang mengalir dikaki Hanna, tanpa aba-aba Gavin langsung menggendong Hanna keluar.

"Sakitt Gav!"

"Tahan Han tahan, kita kerumah sakit sekarang"

Gavin keluar dengan tergesa gesa ia memasukkan Hanna kedalam mobil lalu menyusul masuk kedalam mobil. Ia merogoh ponselnya menghubungi Ghea dengan cepat.

"GHEA LU KERUMAH SAKIT, HANNA MAU NGELAHIRIN"

Tanpa mendengar jawaban Ghea, Gavin mematikan ponselnya lalu melaju cepat, sesekali ia mengusap keringat dikening Hanna.

"Sa-sakit" Isak Hanna

"Sabar sayang, bentar lagi kita sampe ok" Ucap Gavin panik

"Sakit, aku ggak kuat"

"Kamu kuat, kamu kuat"

Gavin menggigit bibirnya ketakutan, ia kembali menambah kecepatan mobilnya menyelip mobil-mobil besar didepan. Tak lama setelah dia sampai dirumah sakit, Gavin membopong Hanna kedalam.

"SUSTER!" Hanya sekali teriak, para perawat langsung berlarian keluar saat melihat pemilik rumah sakit datang dengan menggendong istrinya.

"PANGGILKAN DOKTER SARAH SEKARANG JUGA!" Teriak Gavin tak sabaran membuat perawat-perawat itu ketakutan.

"I-iya Tuan"

Gavin meletakkan Hanna di atas brankar, lalu mulai ikut mendorongnya sampai Hanna masuk kedalam ruang bersalin. Gavin memilih menunggu diluar dan memutuskan untuk menghubungi kedua orang tuanya.

"Halo Dad, lagi dimana?"

"Di kantor, kenapa? Kok kayak panik gitu? Kamu baik-baik ajakan? Hanna? El?"

"Baik-baik aja Dad, Hanna sekarang lagi dirumah sakit, udah mau melahirkan" Ucap Gavin cepat

"Hah? Serius?"

"Iya Dad, jadi Dad sama Mom kapan kesini?"

"Dad bakal urus tiket penerbangan, mungkin Dad sampai lusa"

"Dad sekarang aja"

"Ngana sehat? Dipikir Amerika - Indonesia deket kek dari kamar ke dapur?"

Bu Guru, I Love You! ✔️Where stories live. Discover now