Extra Part 10

12.4K 988 3
                                    

.
.
.

Tara turun dari motor Sadega ketika mereka sudah tiba didepan gerbang besar rumah Tara. Sebenarnya Tara tidak ingin pulang dulu karena masih teringat kejadian pagi tadi, dia malas jika harus bertemu dengan Gavin.

"Thanks, walaupun gue ga minta lo buat nganterin gue"

Mendengar ucapan ketus dari Tara, Sadega menyunggingkan senyum kalem. "Sama-sama"

"Lo mau mampir dulu ga? Kayaknya didalem lagi rame" tawar Tara nyaris ogah-ogahan, dia cuma basa basi. Toh Sadega sudah mengantarnya dan rela menunggunya melabrak cabe ijo Andala, dia cuma ingin membalasnya.

Sadega melihat dari cela gerbang, ada beberapa mobil disana. Itu pasti teman-teman Papinya Tara. "Gapapa deh, gue langsung pulang aja. Ntar gua nyuruh nyokap kesini kalau mau, salam buat keluarga lo"

Tara menganggukkan kepalanya, dia menunggu Sadega memakai kembali helmnya.

"Yaudah gua balik ya"

"Hati-hati" Balas Tara sebelum motor Sadega melaju pergi.

Menghela nafas berat, Tara berbalik untuk masuk kedalam. Dia mengangkat alisnya melihat mobil yang tak asing lagi. "Ini kan mobilnya Uncle Steven, dia disini?"

Penasaran, Tara segera masuk kedalam rumah. Benar saja, diruang tamu yang luas itu ada teman-teman Papi dan Maminya sedang mengobrol santai.

"Assalamualaikum, Ara pulang"

"Wa'alaikumsalam"

Melihat kedatangan Putrinya, Hanna tersenyum. Dia menggerakkan tangannya agar Tara mendekat. Mengernyit heran, Tara berjalan kearah Hanna, matanya mengerjap begitu sadar ada sosok familiar yang duduk disamping Gavin.

"Elo!" Pekiknya keras

Sontak saja semua yang ada disana memandang Tara dan Alexa secara bergantian, bingung.

"Loh, kakak kenal?" tanya Gavin

Tara tampak akan membuka mulut tapi seketika bungkam begitu melihat Gavin, dia mengabaikan Papinya itu dan memilih menatap nyalang pada Alexa yang balas menatapnya polos, atau mungkin pura-pura polos.

Melihat reaksi Tara yang cuek, Gavin meringis. Ternyata benar, Tara marah padanya.

"Ngapain lo disini? Lo itu cewek yang tadi nabrak gue disekolah kan?" Tara bersedekap, bertanya dengan nada tajam.

"Kalian udah ketemu?"

Tara mengangguk menanggapi pertanyaan Hanna, melirik sinis pada Alexa "Dia ini orang yang nabrak Ara tadi, udah nabrak ga minta maaf lagi, Lo kalo buta seenggaknya jangan bisu!"

Semua yang ada disana meringis mendengarnya, Gavin mengernyit tidak suka dengan cara bicara Putrinya itu. Entah semakin hari Tara ini terlihat lebih berani dan susah diatur.

"Kitara, bicara yang baik." tegur Gavin tegas

Tara membuang muka, jika Gavin sudah memanggil namanya tanpa embel-embel kakak lagi itu artinya pria itu benar-benar marah.

Tapi Tara tidak peduli, kekesalannya dari pagi tadi meningkat 2 kali lipat ketika melihat keberadaan gadis itu. Perasaan Tara tidak enak.

"Kakak," panggil Hanna lembut, dia meraih tangan Tara yang masih berdiri didepannya "Dia ini anaknya Aunty Kayla sepupu Papi, jadi dia ini masih keluarga kita. Mami harap kakak bisa bersikap baik ya sama Lexa selama tinggal disini"

Mata Tara membulat, dia mendadak terdiam menatap Hanna yang masih memandangnya dengan memohon. Tara menggigit lidahnya sendiri agar tidak berteriak saat itu juga.

Bu Guru, I Love You! ✔️Where stories live. Discover now