Chapter 16

23.5K 2K 11
                                    

Let's Reading
.
.
.

Sudah dua hari ini Gavin belum juga menunjukkan tanda-tanda untuk membuka matanya, Hanna masih terus setia disampingnya tak berniat meninggalkan pemuda Lavana itu kecuali untuk mengisi perutnya.

Hanna kini tengah mengelus pipi Gavin sembari menatap wajah tampan pria dihadapannya, sesekali juga ia menghela nafas lelah. Mau sampai kapan lelaki ini tertidur, tidak taukah dia bahwa Hanna sudah hampir seperti orang gila sekarang?
"Kamu kapan bangunnya sih? Aku kangen" Lirih Hanna

Tiba-tiba suara pintu terbuka menampilkan Ghea dan El yang berada digendongannya "Bu gulu gendong" Ucap El merentangkan tangannya

Hanna mengambil El dari gendongan Ghea lalu memangkunya. El menatap ayahnya itu dengan intens lalu mendongak untuk melihat wajah Hanna

"Papi tidul telus" Ucap El polos

Hanna terkekeh "Papi lagi sakit"

"Cakit apa?"

"Sakit kepala" Ucap Hanna membuat El kembali menatap Ayahnya "El uga cakit kepala kok ga bobo?"

Ghea menahan tawa gemasnya mendengar ucapan polos El sementara Hanna mengacak ngacak rambut bocah Lavana itu. "El sakit kepalanya biasa kalau Papi luar biasa"

El hanya diam lalu mengambil tangan Gavin "Cepet cembuh papi" Ucap El mengecup punggung tangan Gavin

Hanna tersenyum kemudian mengecup singkat kepala El dengan sayang "El udah makan?" Tanya Hanna

"Belum"

"Kok belum?"

"Mau makan cama Bu gulu"

Hanna menatap Ghea yang mengangguk "Kamu makan aja dulu, biar aku jagain Gavin disini"

"Iya kak, kakak mau pesen sesuatu?" Tanya Hanna

"Enggak kok, udah kenyang"

Hanna mengangguk lalu mengajak El keluar

•••

"Mau pesen apa?" Tanya Hanna saat mereka kini duduk didalam cafe

"Mau naci goleng pake telul mata capi" Ucap El menyandarkan dagunya diatas meja

Hanna terkekeh "Yaudah tunggu disini ya, Bu guru pesenin dulu"

"Iya Bu gulu"

Setelah pergi, tiba-tiba seorang gadis menghampiri El lalu duduk disampingnya sembari mencubit pelan pipi El membuat El menatapnya bingung.

"Hai adek, namanya siapa?" Tanya gadis itu

"El" Jawab El menatap gadis itu masih dengan wajah bingung

"Duh lucunya" Ucap gadis itu

"Aunty capa?" Tanya El

"Ih gemesin banget sih, ohiya nama aunty--"

Belum sempat gadis itu menyelesaikan perkataannya Hanna datang menghampiri mereka sambil mengernyit menatap gadis yang kini duduk bersama El

"Maaf, siapa ya?" Tanya Hanna sopan

Gadis itu terlihat nyengir "Oh lo pasti nyokapnya ya? Wahh anak lo gemesin banget sumpah" Ucap gadis itu

Hanna hanya tersenyum lalu meletakkan pesanan El dimeja membuat El bersorak

"Ih tuhkan gemesinnn" Gadis itu kembali mencubit pipi El

"Aunty, El mau mam dulu ya anti cubit-cubit agi" Ucap El

"Ihhhhhh ya ampun meleyot aku tuh" seru Gadis itu heboh sambil memegang dadanya dramatis

Hanna hanya terkekeh geli melihat gadis dihadapannya ini

Bu Guru, I Love You! ✔️Where stories live. Discover now