Chapter 28 [END]

33.2K 1.6K 3
                                    

Awas typo bertebaran~

Happy Reading
.
.
.

2 tahun kemudian

"Assalamualaikum, El pulaaanngg!"

Elvaro, bocah yang sebentar lagi menginjak usia 7 itu melepas tali sepatunya kemudian menyimpannya di rak sepatu, El berjalan kearah dapur sambil melepas dasi sekolahnya, saat melihat Hanna tengah berkutat dengan masakannya El memilih duduk di mini bar memperhatikan Maminya.

"Adek-adek kemana?" Tanya El menjatuhkan kepalanya diatas meja bar

"Kitara ada tuh tadi diruang tamu, gak keliatan?" Jawab Hanna masih sibuk dengan masakannya.

El menggeleng "Enggak Mi, terus Agam sama Nizam mana?"

"Tidur."

"Yaudah, El mau main sama Ara" Kata El turun dari kursinya.

"Eh nih susunya sekalian bawa" El mengambil dot milik adik perempuannya kemudian berlari keruang tengah.

El celingak celinguk mencari Tara "Ara?"

Dugh.

El menoleh mendengar suara gedebuk dibawah meja, akhirnya El menunduk kebawah dan melihat Tara sedang duduk disana sambil menggigit gigit remot hingga remot itu basah terkena air liurnya.

"Ya ampun, kok dibawah sih sini sama abang" Panggil El menarik tangan Tara pelan

Tara merangkak keluar saat melihat abangnya.

"Bababababa"

"Sini sini" Setelah Tara keluar dari kolong meja, El menggandeng Tara yang masih belum terlalu lancar berjalan kearah sofa.

"Duduk disini ya, nih susunya"

Melihat Tara yang baringan sambil meminum susunya dengan tenang, El beranjak mengambil tasnya kemudian kembali sembari mengeluarkan buku-buku sekolahnya dan mulai belajar.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam" jawab El menoleh melihat Gavin masuk dengan dasi miring dan Jas yang sudah berada dibahunya.

"El? Pulang sama siapa tadi?" Tanya Gavin menghampiri El, ia mengecup pipi Tara sekilas kemudian duduk di sofa.

"Tadi pulang sama uncle Rey, uncle jemput aunty Sha jadi sekalian dianterin deh"

"Oh gitu, gimana tadi disekolah?"

"Seru Pi, tadi El disuruh jadi pemimpin upacara loh" Kata El semangat menceritakan pengalamannya disekolah

Gavin mendengarkan anak laki-lakinya itu dengan serius sesekali ia tertawa juga.

"Yaudah jagain adeknya, Papi mau ke dapur bentar"

"Oke pi"

Gavin berjalan kearah dapur dan melihat Hanna menata makanan diatas meja.

Tanpa aba-aba Gavin langsung menarik Hanna kemudian mengangkatnya duduk diatas meja, Hanna yang terpekik lalu memukul lengan Gavin yang sedang melingkar dipinggangnya.

"Kamu apa-apaan sih, minggir aku mau turun" Hanna memberontak tapi tetap saja sia-sia karna tenaganya kalah jauh dari Gavin.

"Cium dulu baru dilepasin" Kata Gavin dengan seringai diwajahnya

"Gak, minggir" Tolak Hanna

"Yaudah gak dilepasin"

"Ck, kamu gak laper apa? El udah lapar pasti minggir dong ish" Kata Hanna kesal

"Gamau" ucap Gavin menenggalamkan wajahnya diceruk leher Hanna

"Aku jambak nih"

"Aku grepe didepan El"

Bu Guru, I Love You! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang