Extra Chapter 1

22.7K 1.4K 5
                                    

Happy Reading
.
.
.

"ANJING lo ya!"

Gadis berusia 14 tahun itu tersenyum miring mendengar makian yang keluar dari mulut seorang gadis yang sudah terlihat memerah menahan emosi.

"Anjing? Gausah ngatain diri sendiri, bitch!" Ucap Tara memandang rendah kearah lawan bicaranya itu.

"Heh status lo itu masih murid pindahan ya disini jadi jangan belagu. Lo ga tau siapa gue?"

"Emang lo siapa? Anaknya presiden? Anak konglomerat?" Cemoh gadis cantik itu santai.

"Yang jelas derajat gue lebih tinggi dari lo, gue bisa buat lo keluar dari sekolah ini. Lo ga tau gue anak kepala sekolah disini?"

Tara tertawa keras, memegangi perutnya "Lawakan lo lucu," selanjutnya tawa itu berubah jadi seringai tajam, Tara mendekat pada kakak kelas yang dipanggil Salsa itu, menatapnya dengan sorot datar.

"Coba tanya bokap lo, kenal keluarga Lavana ngga?"

Salsa memucat.

Tara tersenyum riang, mengulurkan tangannya dengan ramah "Kenalin kak, Kitara Lavana. Anak dari donatur baru di sekolah ini"

"Ara"

Gadis yang bernama asli Kitara Lavana atau dikenal dengan sapaan Tara, menghentikan niatnya untuk membalas perkataan cewek sialan didepannya itu saat mendengar saudaranya berlari menghampirinya.

"Apaan sih?" Tanya Tara

Agam menarik tangan Tara tapi gadis itu malah menepis tangannya

"Lo masih baru disini, jangan buat ulah" Kata Agam berdecak

"Gam, gue ga akan kek gini kalau nih cabe ga nyari masalah sama gue" Ucap Tara tak segan-segan menunjuk langsung didepan wajah cewek itu membuat yang ditunjuk melotot tak terima.

Ketakutan yang tadi dia tunjukkan mendadak hilang ketika sadar bahwa semua orang kini menatap kearah mereka. Salsa berdecih dalam hati, dia tidak akan membiarkan Tara mempermalukannya, bodo amat sama statusnya yang katanya anak donatur sekolah.

"Heh gausah nunjuk-nunjuk ya, lo pikir lo siapa?" Bentak Salsa

"Lo pikir gue takut sama lo, jangan karna gue baru disini lo berhak ya nginjak-nginjak gue. Najis gue harus nunduk sama modelan ondel-ondel kayak lo" balas Tara semakin kurang ajar

"Apa lo bilang?!"

"Udah Ra, ayo" Tegur Agam menarik tangan Tara

"Ohiya satu lagi, lo mau buat gue keluar dari sekolah ini? Helloo, bahkan gue bisa nyuruh bokap gue beli sekolah ini kalo gue mau, jangan kan sekolah harga diri lo juga bisa gue beli, anjing" Kata Tara meninggalkan geng cewek-cewek yang tercengang mendengar perkataan murid baru itu.

Agam hanya bisa menepuk jidatnya, ini adalah hari pertama mereka di sekolah baru. Bukannya cari teman kembarannya itu malah cari musuh.

•••••

"Ih sebel sebel sebeeeeeellll!" Teriak Tara menghentak hentakkan kakinya saat sudah masuk kedalam rumah membuat Gavin dan Hanna yang sedang bersantai menoleh.

"Kakak kenapa lagi, hm?" Tanya Gavin melipat korannya

Tara duduk disofa kecil sembari menekuk wajahnya. Hanna menatap Agam yang sudah duduk disofa lain

"Berantem sama orang" Kata Agam saat melihat tatapan minta penjelasan dari Hanna.

Gavin menghela nafas "Baru aja pindah udah buat ulah, kenapa lagi?"

Bu Guru, I Love You! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang