Chapter 3

41.8K 3.7K 9
                                    

Let's Reading
.
.
.

Hanna melirik jam tangannya, sudah hampir setengah hari ia berkeliling tapi belum satupun pekerjaan yang ia dapatkan. Hanna menghela nafas sambil duduk dibangku taman, Hanna sudah tak ada harapan lagi. Kalau sampai malam ini dia belum juga mendapat uang maka dirinya harus siap tinggal dijalan.

Mendadak ia teringat janjinya dengan El, apa El mencarinya? Hanna menggeleng, mungkin El sudah lupa, mana mungkin El akan mencarinya hanya karena janji membelikan sebuah eskrim yg nyatanya Papinya pun mampu membelikan eskrim itu bahkan dengan pabrik-pabriknya kalau dia mau.

Tetapi tanpa diketahui, pemikiran Hanna itu salah besar.

Disisi lain El menghampiri Papi nya dengan wajah hampir menangis, matanya memerah dan bibirnya melengkung kebawah. Gavin yang melihatnya dilanda panik, ia menggendong El yang langsung memeluk lehernya erat

"Kenapa? Kok nangis? Ada yang gangguin El?" Tanya Gavin mengelus kepala El

El menggeleng "Bu gulu ga dateng" Lirih El

Gavin mengerutkan keningnya
"Bu guru mungkin lagi libur jadi ga dateng" Ucap Gavin menenangkan

"Tapi Bu gulu udah janji mau beli es klim" Ucap El melepas pelukannya menatap Gavin dengan wajah sembab

Gavin mengusap pipi El yang basah entah kenapa El jadi mudah menangis dari kemarin apalagi karena Hanna, orang yang baru dikenalnya.

"Nanti kita kerumah Bu guru ya"

El mengerjap "Benel?"

Gavin mengangguk "Tapi kita pulang dulu, oke?"

El mengangguk sambil tersenyum. Ini dia yang membuatnya heran, El mudah menangis tapi mudah pula cepat tersenyum jika menyangkut tentang Hanna.

"El suka ya sama Bu guru?" Tanya Gavin menatap teduh anak laki-lakinya itu

El mengangguk antusias "Bu gulu baik"

Gavin hanya tersenyum.

••••

Hanna berjalan gontai masuk ke halaman kos nya, hari sudah gelap ia berniat akan meminjam uang pada temannya yg lain, tapi mendadak langkahnya terhenti saat melihat beberapa orang bertubuh besar keluar dari kos nya sambil melempar tas-tasnya keluar.

Hanna berlari menghampiri beberapa orang itu dan bertanya dengan nada keras "Kalian ngapain di kosan saya?!"

"Saya yang nyuruh mereka"

Hanna menatap ibu kos yang keluar dari kos nya sambil melipat tangan didepan dada "Mulai malam ini kamu saya usir"

Hanna menggeleng, airmatanya meluncur tanpa diperintah "Bu kasi saya kesempatan Bu, saya bakal lunasin semuanya"

"Saya ga mau lagi nerima alasan kamu, cepet pergi dari sini!" Bentak ibu kos

Hanna berlutut sambil memegang kaki ibu kos, "Bu saya mohon bu, saya bakal bayar semuanya saya bakal minjem uang ke temen saya"

"Halah dari dulu janji-janji mulu. Gak, saya ga mau denger janji kamu lagi, pergi!"

"Bu saya mohon" lirih Hanna mengatupkan kedua tangannya didepan dada, mendongak pada Ibu kos dengan wajah memelas.

"Sekali nggak tetep nggak, pergi atau saya bakal nyuruh mereka buat seret kamu dari sini!" Bentak Ibu kos menunjuk anak-anak buahnya

Hanna terisak seraya mengambil tas-tas nya yang berada ditanah, ia mengusap airmatanya lalu berjalan pergi meninggalkan kos

Tak lama setelah Hanna meninggalkan kos, mobil Gavin datang. Dia menggendong El keluar dan berjalan menuju pintu kos Hanna.

Tok tok tok

Bu Guru, I Love You! ✔️Where stories live. Discover now