Chapter 19

25.5K 1.9K 11
                                    

Happy Reading
.
.
.

Setelah acara lamar melamar yang membuat seluruh tamu wanita terkena potek berjamaah, Hanna dan Gavin beserta El turun dari panggung untuk bergabung dengan yang lainnya.

"Wuahh gila sih, romantis banget kalian uhh" Kata Nindi heboh

"Hooh ga sia-sia drama kita 3 hari ini, ye gak?" Sambung Fatur ber tos ria dengan Nindi

"Yoi"

Hanna mengerucutkan bibirnya dengan tangan bersedekap "Tega ya kalian semua boongin aku. Bodo, aku marah"

Mereka semua tertawa "Maaf Han, ini idenya calon laki lo kita mah ngikut aja selama uangnya tetep ngalir" Ucap Gian nyengir dihadiahi jitakan dari Gavin

"Duit aja otak lo"

"Jadi rencananya kapan nih pestanya?" Goda Steven membuat Hanna merona

"Kapan-kapan aja kak" Jawab Hanna malu

"Seminggu lagi" Ucap Gavin cepat

Hanna melongo begitupun yang lainnya "Buru-buru amat bapak" Celetuk Reyhan

"Tau nih, ga sabar bobo bareng ya, Naena gitu kan?" Tanya Fatur

Pletakk

Fatur kena jitak untuk kesekian kalinya.

"Ada anak kecil disini kak" Kata Hanna menatap El yang melihat Fatur dengan bingung

"Hehehe"

"Jadi kalian berdua tetep disini kan sampe nikahan gue?" Tanya Gavin pada Ghea dan Steven

"Yoi, Dad udah beresin semuanya sampe acara nikahan lo, jadi gaperlu khawatir lagi" Ucap Steven

"Oke sip"

"Dedek Cio bobo aunty" Tegur El melihat anak Ghea yang terantuk antuk

Ghea menatap anaknya yang masih berusia setahun lebih itu. "Iya, yaudah gue masuk duluan ya. Kamu ikut gak?" Tanya Ghea pada suaminya

Steven tampak berfikir sebentar lalu mengangguk "Em iya deh"

Gian, Fatur, dan Nindi langsung dempet-dempetan "Pasti mau buat adek buat Cio"

"Hooh, duh jadi pen nikah juga"

"Cari cewek makanya"

"Banyak cewek gue mah"

"Cabe semua"

"Biarin"

Ghea mendengus "Ngomong sekali lagi gue usir nih"

"Jahat banget Ghea" Kata Nindi cemberut

"Gak kakaknya gak adeknya, songong banget heran. Untung manusia tampan sepertiku sudah kebal digituin" Ucap Fatur dramatis

"Alay"

"Mami, El ngantuk" Ucap El menguap

Hanna menunduk merasakan pipinya memerah saat El memanggilnya dengan sebutan Mami untuk yang kedua kalinya.

"El tanggung jawab tuh, pipi Maminya merah" Ucap Shavina terkikik geli

El terkejut "Mami, ale you okay?" Tanya El berusaha menggapai wajah Hanna hingga Gavin harus mendekatkan dirinya agar El bisa menyentuh wajah Hanna

"Gapapa kok, ayo katanya mau bobo" Ucap Hanna benar-benar merona hebat membuat Gavin menahan tawanya

"Iya Mami"

"Yaudah gue bawa El ke kamar dulu ya, lu semua kalo mau pulang kasi tau gue" Kata Gavin

Mereka mengacungkan jempolnya
"Sip, tahan dulu ye Gav. Belum boleh grepe-grepean" Ucap Nindi tanpa dosa

Bu Guru, I Love You! ✔️Место, где живут истории. Откройте их для себя