Chapter 32

611 76 28
                                    


Nayeon sudah kembali bergerak seperti semula. Sehun saja yang yang berlebihan harus memanggil dokter, sedangkan kata taehyung dia tak cidera serius, hanya istirahat nanti akan pulih sendiri.

Selesai makan pagi, Nayeon tak melihat sehun. Tanda-tanda ia akan keluar dari rumah juga tak ada. Karena bosan Nayeon mengelilingi Penthouse yang besar dan luas itu, ada beberapa pelayan yang mengikutinya di belakang, meskipun merasa tak nyaman mau bagaimana lagi.

Suara tembakan bertubi-tub,i, memacu Nayeon untuk mencari sumber suara, hingga ia menyelusuri lorong dan berakhir dengan dua bodyguard yang berjaga.

Apa sehun sedang menghabisi musuhnya? Pikir Nayeon melihat kedua bodyguard itu menghalanginya.

"Maaf nona anda dilarang masuk!" Si pria berkepala botak itu langsung membaca pergerakan wajah dan badan Nayeon yang ingin masuk.

"Apa yang terjadi di dalam? Apa itu suara  tembakan?" tanya Nayeon khwatir.

Kedua pria itu mengangguk, benar itu suara tembakan.

"Apa sehun oppa ada di dalam?" Nayeon kembali bertanya.

"Ya, tuan muda ada di dalam," Jawab si pria yang kelihatan lebih muda dari pada si botak.

"Apa dia membunuh seseorang di dalam?  Biarkan aku masuk ke sana!" Kata Nayeon mencoba untuk lolos dari penjagaan itu, ia berharap masih ada nyawa yang bisa diselamatkan di dalam meskipun ia terlambat.

Tetapi tenaganya sebagai seorang perempuan tentu tidak sebanding dengan tenaga pria, bahkan dua orang.

"YA AHJUSSI!!!" teriak Nayeon yang tentu membuat kedua pria itu kaget bukan main, bahkan  konsentrasi orang yang sedang berada di dalam sampai terganggu.

Siapa yang berani teriak-teriak di tempatnya? Apakah sudah bosan hidup.

Ceklek.

Bunyi pintu terbuka, Nayeon langsung melihat kearah sana, sehun sedang berdiri sambil menatapnya bingung.

Oh ternyata tunangannya.

Nayeon langsung saja mempelototi kedua bodyguard itu dan menuju ke arah sehun.

"Apa yang kau...,"

Sehun tak jadi melanjutkan ucapannya kala Nayeon melewatinya begitu saja, gadis itu masuk ke dalam, diikuti oleh Sehun.

"Nayeon terlihat mencari sesuatu, ruangan itu bersih dan rapi hanya ada dua pistol di atas meja, melihat tatapan Nayeon ke arah pistol sehun langsung mendahuluinya, mengambilnya dan menyerahkannya pada bawahannya.

" Di mana oppa menyembunyikan mereka?" tanya Nayeon.

"Menyembunyikan apa?" tanya sehun tak kalah bingung.

"Tak perlu menyembunyikan apapun dariku, aku sudah tahu oppa pasti membunuh seseorang di sini kan?" tanya Nayeon.

Mendengar penuturan Nayeon, sehun  langsung menjitak kening gadis itu, Nayeon mengusap keningnya.

"Jangan sembarangan, aku tidak mungkin membunuh orang di sini," Kata sehun duduk mengambil minum dan mengusap keringatnya dengan handuk kecil.

"Tapi aku tak salah dengar, tadi aku mendengar sendiri suara tembakan dan pistol tadi buktinya," Kata Nayeon.

Oh, jadi karena itu Nayeon berpikir yang tidak-tidak. Sehun mengambil remot dan menekannya asal, tiba-tiba tembok di hadapan mereka terbuka menjadi dua, bergeser ke arah yang berlawanan.

Sekitar dua puluh meter dari tempat mereka ada beberapa shooting target
berbentuk gambar orang, sudah ada beberapa bekas tembakan yang mengenai kepala, mengaku sudah salah dengan prasangkanya Nayeon hanya nyegir menampakkan gigi kelincinya, menghadap sehun seolah mengisyaratkan maafkan aku.

HELLO MONSTER (End) Where stories live. Discover now