Chapter 7

1.1K 176 24
                                    

"Lain kali hati-hati," kata sehun mengusap pelan kepala yeji.

"Dari tadi aku menghubungi oppa, oppa kemana?" tanya yeji. Ia masih bersandar di ranjang rumah sakit.

"Ada urusan, jadi aku harus ke kampus," Jawab sehun.

Yeji memperbaiki posisinya menjadi duduk.

"Ayo pulang, aku tidak ingin di sini," ajak yeji.

"Apa kau yakin?" tanya sehun. Yeji mengangguk.

"Baiklah," Kata sehun langsung mengambil ponselnya di atas nakas.

Sesampainya di rumah, setelah Sehun mengantar yeji ke kamarnya, ia mendapatkan sebuah panggilan dari nomor yang tidak kenal. Tanpa berpikir panjang sehun langsung menolak panggilan itu, ia kemudian menuruni tangga, tapi lagi-lagi ponselnya terus berbunyi dan dari nomor yang sama. Tanpa berpikir panjang ia langsung menjawabnya.

"Halo," Suara sehun tak bersahabat, dan ia malah mendengar kekehan seorang pria di sebrang telfon. Ia tahu siapa yang menelponnya

"Untuk apa kau menghubungiku?" tanya sehun.

"Begitukah kau menyapa teman lamamu? Padahal aku sangat merindukanmu," ucap pria di sebrang sana.

"Aku pikir kau sudah mati," Kata sehun.

"Aiiiiis, bagaimana aku akan mati, bukankah ke neraka kita harus melangkah bersama," ucapnya.

"Untuk apa kau menghubungiku?"

"Aku dengar kau sudah bertunangan, apakah dengan wanita itu? Kenapa kau tak mengundangku?" Kesalnya di sebrang sana.

"Jangan main-main denganku," ancam sehun tangan kanannya sudah mengepal.

"Im Nayeon. Nama itu juga selalu terngiang-ngiang di kepalaku, seolah mengatakan padaku untuk cepat kembali, aku dilema apa harus menemuimu terlebih dahulu atau menemuinya?"

"Ku ingatkan padamu, jangan pernah muncul di hadapannya," geram sehun.

"Aku tahu, lagian aku juga takut masuk ke dalam daftar korbanmu, mendengar apa yang dilakukan Jimmy padanya, sungguh aku ingin mencincang tubuh pria itu menjadi 24 bagian, tapi kau hanya menyiksanya, aku sungguh kecewa, terpaksa aku harus membereskannya, " ucap pria itu langsung mengakhiri sambungan.

Sehun kembali menghubungi nomor itu, namun hanya pemberitahuan yang ia dapat kalau nomor tersebut tidak terdaftar.
Ia sungguh resah saat ini, ia langsung menghubungi nomor Nayeon, sekali dia kali wanita itu tak mengangkat telfonnya, kali ketiga sehun terlihat lega panggilannya terhubung.

"Sayang, kau dimana? Apakah sudah di apartemen?" tanya sehun tak sabaran.

"Maaf pemilik ponsel ini menyerahkan ponselnya sebagai jaminan ganti rugi akibat kekacauan yang ia buat," Jawab seseorang.

Setelah mengetahui apa yang terjadi, sehun berkata kalau ia sendiri yang akan membayar ganti rugi atas kerusakan mobil yang dilakukan Nayeon, ia akan pergi menemui pria ini, dan selanjutnya ia akan meminta penjelasan pada Nayeon mengenai perihal ini, yang dengan cerobohnya menyerahkan ponsel sebagai jaminan.

"Dasar gadis bodoh," racaunya pergi. Tanpa ia sadari yeji mengintipnya dari atas.

Sedangkan di tempat lain, Nayeon terus mencoba menghubungi ponselnya tapi tak ada satupun yang masuk.

"Apa orang ini sengaja mempermainkanku?" tanya Nayeon yang sudah kehilangan batas ke sabaran, ia memakai ponsel yang tidak sering ia gunakan, setelah membayar ganti rugi ia ingin ponselnya kembali lagi.

HELLO MONSTER (End) Where stories live. Discover now