Chapter 2

2.1K 218 25
                                    

Restoran yang dikunjungi keluarga im , merupakan restoran mewah yang mungkin hanya bisa dikunjungi oleh segelintir orang termasuk keluarga mereka salah satunya.

Nayeon dengan dengan menggunakan gaun yang simple namun terkesan elegan itu mengekor dibelakang ayah dan ibunya, dan lihatlah disebuah meja yang berada di tengah ruangan sudah ada pasutri yang menunggu mereka dengan tersenyum hangat menyambut keluarga im.

Nayeon sedikit terperanjat melihat siapa rekan kerja ayahnya kali ini, ternyata pemilik universitas tempat ia kuliah, Tuan oh  Yunho yang juga merupakan  ayahnya Sehun dan bisa dipastikan wanita di sebelahnya adalah Nyonya oh.

Nayeon menyapa mereka dan mengucapkan salam, dan kini meja yang berbentuk persegi panjang sudah diisi oleh lima orang dan menyisakan satu kursi kosong.

"Nayeon, bibi dengar kau juga kuliah di tempat yang sama dengan Sehun?" tanya Nyonya oh pada Nayeon.
Nayeon mengangguk seraya mengiyakan ucapan Nyonya Oh.

"Bagaimana dia menurutmu?" Kembali Nyonya oh bertanya Nayeon melirik ayah dan ibunya sesaat sebelum ia menjawab.

"Dia sangat terkenal dikalangan wanita, banyak yang menyukainya bibi karena dia sangat Tampan," akui Nayeon yang mengundang tawa tuan oh.

"Anak itu mewarisi ketampananku," jawab tuan oh percaya diri yang membuat nyonya oh memoloti suaminya itu.

"Aku mengatakan kebenarannya," sela tuan oh tapi malah diabaikan oleh istrinya.

"Bagaimana denganmu, apa kau juga menyukainya Nayeon?" lanjut nyonya Oh.

"Apa?" Nayeon merasa kalau pertanyaan ini sudah diluar batas aman baginya.

"Oh itu," ucapan Nayeon terpotong kala sebuah suara datang yang juga bisa menyelamatkannya dari pertanyaan ini, namun kehadiran seseorang malah membuatnya jadi tak nyaman, apalagi ketika pandangan mereka bertemu.

"Maaf aku terlambat," Sehun datang dan langsung disuruh duduk oleh orangtuanya yang tepat di depan Nayeon, ia juga menyapa tuan im beserta istrinya dan terkahir adalah Nayeon.

"Apa kabar Nona im?" Sapa Sehun ramah dan senyum lebarnya itu membuat Nayeon terpana.

"Kabarku baik Tuan muda," jawab Nayeon formal.

"Gaunnya sangat cocok untukmu, benar-benar indah," puji Sehun yang membuat wajah Nayeon merona apalagi orang tua Nayeon yang melihat anak dari rekan kerjanya ini benar-benar menyukai putrinya seperti apa yang dikatakan tuan oh sebelumnya.

"Terima kasih," jawabnya Nayeon kikuk.

Nayeon memilih diam dan mendengar tatkala para orang tua itu bicara dari masalah A ke masalah B, dan masih banyak hal lain yang mereka bicarakan, apalagi Sehun yang duduk dihadapannya malah menatapnya terus-menerus, sungguh membuat gadis itu tak nyaman.

Setelah menikmati jamuan makan malam, Nayeon yang sedari tadi ingin meninggalkan tempat itu akhirnya berbicara.

"Ayah, ibu, paman dan bibi oh sepertinya aku harus pergi terlebih dahulu," ujar Nayeon.

"Kenapa buru-buru apa ada masalah?" tanya ibunya.

"Ibu lupa jarak dari sini ke apartemenku jauh, nanti tak ada taxi bagaimana?" Kata Nayeon.

"Aku yang mengantarmu," kata Sehun Nayeon ingin menolak namun kali ini ayahnya bersuara.

"Dengarkan sayang, Sehun yang mengantarmu."

"Tapi ayah."

" Sudahlah, lagian ada sesuatu yang lebih penting. Ayah dan ibu beserta tuan Kim dan istrinya berniat menjodohkan kalian," kata Tuan im yang sukses membuat tubuh Nayeon menegang, beda dengan laki-laki didepannya terlihat santai dengan itu semua.

HELLO MONSTER (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang