Chapter 16

920 136 42
                                    

Bukankah sudah dikatakan, berharap pada manusia adalah hal yang paling menyakitkan, jadi apakah alasanmu hingga kini masih menggantungkan perasaanmu pada seseorang yang belum tentu bisa kamu harapkan dia membalas perasaanmu atau tidak?

🧩🧩🧩

Sepasang remaja berseragam sekolah, sedang menikmati bagaimana angin menyentuh permukaan kulit mereka dengan begitu menyenangkan.

Dibawah pohon rindang di belakang sekolah, adalah tempat favorit mereka untuk menghabiskan waktu mereka. Tangan lembut itu mengusap pelan surai hitam itu dengan penuh kasih, si pemilik surai nampak menikmati setiap usapan yang diberikan oleh si gadis, hal itu sangat menenangkan untuknya hingga mata hitam pekatnya yang tadi menatap wajah si gadis kini perlahan menutup.

"Jangan tidur! " Peringat si gadis, tapi laki-laki itu tak mau membuka mata.

"Aku tidak tidur," Jawab laki-laki itu.

"Kita sudah bolos 2 jam, pak xiumin pasti  sudah menyiapkan hukuman," Dengus gadis itu.

"Hukuman? Siapa yang berani melakukannya?" Kata laki-laki itu.

"Orang yang kebal hukuman tentu tidak perlu memikirkan tentang hukuman, andai aku terlahir dari keluarga sepertimu," Ucap gadis itu, membuat laki-laki itu membuka matanya dan menatap retina mata yang begitu teduh di sana.

"Kau memiliki aku, apa yang kupunya itu juga milikmu, " Kata laki-laki itu.

"Ya! Aku memiliki kekasih yang sangat bisa diandalkan, kaya dan tampan, aku juga memiliki sahabat yang sangat perhatian. Kau tahu semenjak aku mengenalmu dengan wang Yi, aku sudah menetapkan itu adalah pertemuan yang paling sangat aku hargai," Jelas gadis itu.

"aku tidak suka, kau menyebut laki-laki lain saat kita berdua yuna," Jelas laki-laki itu bangkit dari tidurnya, dan kini duduk berhadapan dengan gadis yang ia panggil yuna.

"Lihatlah, kekasihku ini sangat cemburu bahkan pada sahabatnya sendiri," goda yuna menangkup wajah laki-laki yang kelihatan kesal itu.

"Bagaimana aku tidak cemburu mendengar kalian berdua menghabiskan waktu menyaksikan pertunjukan musik, bahkan kalian tidak memberitahuku," Laki-laki itu masih kesal.

"Kau tahu kan, saat itu wang Yi merasa terpukul, dan hari itu hari yang paling berat untuknya, dia hanya memintaku untuk menemaninya dan menghiburnya, " ungkap gadis itu.

"Tapi, malam itu wang Yi tidak mengatakan sesuatu padamu kan? Kalian tidak melakukan sesuatu kan?" tanya laki-laki itu penasaran.

"Kau masih tak percaya padaku?" tanya gadis itu ada tersirat rasa luka di perkataannya.

"Aku percaya padamu," Kata laki-laki itu mengacak rambut gadis itu dan berdiri kemudian mengulurkan tangannya untuk membantu gadis itu berdiri.

"Tapi, jangan sampai merusak kepercayaanku," Kata laki-laki itu. Gadis itu sempat melamun dan memikirkan kata laki-laki itu sebelum ia menyatukan tangannya dengan tangan laki-laki itu untuk berdiri.

📝📝📝

"Apa aku tertidur begitu lama?" Kata Nayeon menerima secangkir minuman dari wang Yi.

HELLO MONSTER (End) Where stories live. Discover now