Chapter 3

1.7K 197 27
                                    

Nayeon benar-benar tak habis pikir dengan pria yang kini sedang tiduran di atas pahanya. Memaksa tangan gadis itu untuk mengelus kepalanya.

"Jadilah gadis penurut bunny, jika tidak mau ada kata menyesal," ucap Sehun dalam keadaan mata tertutup.

Pada awalnya semenjak di perpustakaan itu, Sehun membawa Nayeon, bukan ralat menarik Nayeon menuju kesebuah ruangan yang ada di universitas itu yang ternyata setelah diketahui gadis itu merupakan ruangan pribadi anak pemilik universitas itu, yang biasa digunakan untuk beristirahat atau sekedar bersantai.

"Untuk apa kau membawaku ke sini?" Nayeon bertanya setelah Sehun melepaskan pegangannya.

"Tentu saja untuk berduan denganmu bunny," jawab Sehun mencoba memegang tangan gadis itu untuk mengikutinya tapi langsung di tepis oleh Nayeon yang seketika berbalik menuju arah pintu dengan makdsud untuk pergi dari sana.

"Ingin pergi?" tanya Sehun melihat Nayeon yang sudah memegang kenop pintu dan terlihat gusar kala pintu itu tak kunjung terbuka.

Laki-laki itu tersenyum, seraya mendekati Nayeon yang masih sibuk dengan kegiatannya.

Pelukan erat di pinggangnya membuat Nayeon membeku.

"Saat aku bertanya seharusnya kau menjawabnya sayang" kata Sehun menaruh dagunya di bahu gadis itu.

Nayeon sedikit gugup berusaha melepaskan tangan Sehun di pinggangnya dengan paksa, jelas sekali wajah Nayeon saat ini sedang marah terhadap laki-laki yang seenaknya pada dirinya.

"AKU TIDAK AKAN BERBICARA SOPAN LAGI PADAMU!" tunjuk Nayeon tepat ke wajah pria yang menatapnya datar dan sedang memangku tangan.

"DENGARKAN AKU BAIK-BAIK TUAN MUDA OH YANG TERHORMAT. AKU TIDAK MENYUKAIMU. AKI TIDAK MENCINTAIMU DAN AKU JUGA TIDAK TERTARIK PADAMU. JADI JANGAN MENGANGGU HIDUPKU LAGI, APA KAU PAHAM?" tanya Nayeon dengan suara yang sangat lantang bahkan rasanya tenggorakannya sedikit sakit sekarang.

Sehun hanya menggeleng, sebagai jawaban kalau ia tak paham dengan apa yang dikatakan oleh Nayeon.

"Tak ada gunanya menolakku, suka tidak suka kau akan tetap jadi milikku. Satu hal yang harus kau tahu, selama itu yang kuinginkan akan kupastikan aku akan mendapatkannya, tak terkecuali itu kamu," jawab Sehun.

"Tapi aku menyukai orang lain," jawab Nayeon asal yang langsung memancing tatapan lain dari mata Sehun, laki-laki itu mempersempit jaraknya dengan Nayeon membuat gadis itu mundur dan menubruk pintu dibelakangnya sehingga ia tak bisa mundur lagi apalagi ketika pria itu mengurungnya.

"Tinggal membunuhnya, apa susahnya," jawab Sehun yang berhasil membuat Nayeon terperanjat dengan ucapan santai pria itu namun terkesan serius.

"Jangan bermain dengan nyawa seseorang," ujar Nayeon seraya menahan tubuh Sehun yang semakin mendekat ke arahnya.

"Akan jadi mainan, apabila mengundang amarahku. Apalagi jika ada yang berani menyentuhmu sedikit saja," ucap Sehun mengusap bibir Nayeon yang berwarna merah muda menggoda itu dengan ibu jarinya.

Perlakuan Sehun membuat wajah Nayeon memerah, seenaknya saja pria ini menyentuh bibirnya sensual seperti ini, apalagi ketika ia hendak melayangkan protes pria itu sudah langsung membungkam bibir Nayeon dengan bibirnya secara paksa.

Nayeon yang tidak menerima perlakuan Sehun yang kelewat batas ini terlihat menolak ciuman pria itu yang terkesan menuntut, apalagi ini adalah ciuman pertamanya yang sudah ia siap-siapkan jauh-jauh hari untuk orang yang di sukainya.

Sehun menarik wajahnya sesaat melihat Nayeon yang menatapnya benci dengan napas yang menggebu karena ulahnya barusan.

"Brengsek!" umpat Nayeon.

HELLO MONSTER (End) Where stories live. Discover now