Bab 50 - Malam penuh Birahi Part 2

11.5K 50 1
                                    

Anto berjalan menuju kulkas, diambilnya air dingin untuk menyegarkan tenggorokannya, diisinya kembali gelasnya yang kosong lalu dibawa ke tempat Maya yang tengah terlentang menyamping di sofa.

Maya mengambil gelas di tangan Anto, di tenggaknya air di gelas hingga habis, staminanya benar-benar telah lumayan terkuras, suaranya serak akibat jeritannya saat persetubuhan tadi, sperma kering Anto mulai membentuk kerak di sekitar selangkangan bersih perempuan cantik itu.

"Haus banget dek!"

Maya tersenyum mencibir pada Anto, tatapannya sungguh terlihat bagai tatapan seorang perempuan yang haus birahi, Anto mengusap rambut perempuan cantik itu yang sedikit lepek, Maya sendiri mencoba menjangkau batang kontol Anto yang menjuntai, dengan gemas sambil berdesis Maya mengelus batang kontol itu.

Anto mendekatkan tubuhnya pada perempuan cantik itu, Maya membetulkan posisinya hingga wajahnya tepat berada didepan kontol besar yang mulai tegak mengacung.

Maya mulai menjilati lubang kencing Anto, percuma Anto terasa nikmat dikecap lidahnya, dengan lembut Maya mengulum kepala helm Anto, pria bertato itu menengadah menahan ngilu serta nikmat, perempuan cantik itu semakin lama semakin lihat dalam memanjakan kontolnya.

Maya begitu bersemangat menghisap kontol Anto, seolah dia adalah betina yang harus melayani sang pejantannya dengan baik, tubuh mereka yang telanjang serta kulit mereka yang kontras menjadi pemandangan erotis yang sangat membangkitkan hasrat bagi setiap mata.

Tiba-tiba Anto mengangkat tubuh Maya ke gendongannya, Maya menjerit kecil sambil memeluk leher sang pejantannya, Maya mencium pipi Anto, lalu menjilati leher pria itu tanpa jijik, Anto mulai mencari bibit indah perempuan itu, kedua bibir saling bertemu dan mulai melumat.

Anto menggendong Maya dan membawanya ke kamar, kontol Anto yang mengacung membelai belahan vagina Maya yang mulai basah kembali, kedua mulut insan itu saling melumat satu sama lain, Maya dan Anto semakin tenggelam.dalam.gairah dan syahwat yang membara.

"mass...." Maya kembali menjerit kecil, saat pejantannya melemparkan tubuh indahnya di ranjang, Maya berguling hingga berada jauh ranjang, Maya terlentang menyamping, kakinya sengaja dilipat sehingga belahan vaginanya mencuat indah, Maya melirik ke arah Anto sambil menghisap telunjuknya, Maya juga mengelus belahan vaginanya sambil menatap dengan penuh hasrat ke arah Anto, "mas.....udah basah nih...." Maya mendesah menggoda syahwat pejantannya, posisi Maya sungguh menggoda syahwat bagi setiap pria yang bisa melihatnya saat itu, betapa tidak perempuan seksi bertubuh putih mengkilap mulus tanpa cela tengah menunjukkan organ vitalnya yang membuncah indah, belahan vagina itu sungguh indah dipandang, vagina mulus bersih tanpa cela, dan dua bongkahan pantat yang indah putih mulus menantang syahwat setiap pria.

Anto mengelus kontolnya yang mulai tegak kembali, wajahnya menyeringai menatap keindahan didepannya, "Sungguh sempurna kamu dek..hmmm betapa beruntungnya aku bisa menikmati setiap lekuk keindahan tubuhmu.." Syahwat Anto sungguh semakin menggelora, namun Anto berusaha menahan keinginannya untuk menomplok tubuh indah didepannya ini, Anto tahu kalau posisinya lebih kuat dari perempuan yang tengah dirasuk birahi itu, Anto menyukai saat-saat sang betina menghiba meminta untuk disetubuhi.

Maya terus menggoda sang pejantannya, wajahnya telah benar-benar mupeng saat itu, betapa cantiknya wanita yang tengah terangsang hebat seperti Maya ini, dalam pikirannya tak ada hal lain selain berharap sang pejantannya menghampirinya dan menikmati semua keindahan tubuhnya, Maya ingin lidah sang pejantan melata di sekujur kulit mulusnya, Maya kembali menunggingkan pantatnya, matanya sayu menatap Anto, wanita cantik itu mengggigit ujung jari telunjuknya, "Mas...ayo dong sini..." Rintih manja Maya sungguh indah terdengar ditelinga.

"Hmmmm kamu udah kepingin lagi ya dek.." Goda Anto sambil terus memprovokasi Maya dengan elusan kontolnya yang semakin mengacung.

Maya merubah posisinya, kini dada Maya telungkup di ranjang, pinggul dan pantatnya naik tinggi, direngangkannya sepasang kakinya, belahan memeknya yang merah basah menantang mata Anto.

Diary Seorang IstriWhere stories live. Discover now