Bab 44 - Wajah Tak Asing

3.8K 42 0
                                    

3 Hari Sebelumnya

"Gila..bener-bener sudah jadi binal tuh perempuan hahahhaha....tapi untuk membuktikan dia benar-benar takluk ama gue, musti ada pembuktian berikutnya....." Anto menatap Hp yang baru saja ditutupnya, dia benar-benar tak menduga kalau perempuan berhijab yang anggun dan cantik itu telah berubah total menjadi binal, bahkan kini perempuan itu mulai berani mengajaknya phone seks, Anto sedikit penasaran apakah suami perempuan itu ada di rumah atau tidak, kenapa Maya bisa seberani itu, seulas senyum licik tersungging di bibirnya.

Anto berjalan menuju balkon, angin malam cukup kencang berhembus, matanya menatap lampu kendaraan yang terlihat indah di bawah sana, sebuah ide muncul di benaknya, kembali senyum licik mengembang di wajah Anto.

Anto kemudian memesan layanan transportasi motor Online, kemudian diambilnya jaket kulitnya dan Anto segera pergi meninggalkan kamarnya, sampai di Lobbi apartemen, seorang Satpam menegurnya, Anto memberikan kode agar Satpam tersebut mendekat.

"Jak, gua mau pergi sebentar, kalau besok-besok ada yang nyari gua, terutama perempuan yang waktu itu gua bawa kesini, lo bilang aja gua pergi buru-buru sambil bawa tas pakaian, hmm..gini lu bilang kayaknya pulang kampung...inget ya bilang gitu.." Ujar Anto dengan raut wajah serius.

"Ohhh oke siap bos, ane paham.." Sahut Rojak manggut-manggut.

"Jangan lupa apa yang gua bilang tadi ya, nih buat lu." Anto memberikan 3 lembar uang seratus ribuan pada Satpam tersebut.

"Siap Bos, gak usah kuatir, pasti akan saya sampaikan sesuai yang bos bilang tadi." Satpam yang bernama Rojak itu senyum sumringah menerima uang pemberian Anto.

Anto melihat seorang pengemudi ojek online tengah celingukan mencari penumpangnya, Anto melaambaikan tangan pada pengemudi tersebut, dan segera berjalan menghampirinya. "Ayo bang.." Ucap Anto setelah naik ke atas motor Ojol tersebut.

"Lo mau nunggu gak bang, sekalian aja antar gua lagi abis ini, tenang aja gak bakal lama kok, nanti gua lebihin.." ucap Anto pada Pengemudi ojol tersebut.

"Gak lama kan bang?" Pengemudia Ojol balas bertanya.

"Gak! tenang aja..tuh ntar berenti di warung itu." Ujar Anto.

Motor ojol tersebut berhenti disepan sebuah warung remang-remang, Anto menyerahkan helmnya sambil berpesan agar pengemudi Ojol menunggunya.

Pengemudi tersebut mengangguk sambil memperhatikan Anto yang bergegas masuk kedalam warung., tak lama Pengemudi Ojol tersebut melihat Anto keluar lagi dengan seorang pria yang berperawakan seram, terlihat Anto sedang bercakap-cakap serius dengan pria seram itu, pria seram itu terlihat mendengarkan dengan penuh perhatian, sesekali pria itu mengangguk-anggukan kepalanya, lalu terlihat Anto menyerahkan sejumlah uang pada pria itu, tak lama setelah itu, pria seram itu berjabatan tangan dengan Anto dan masuk kembali kedalam warung, Anto berjalan menuju pengemudi online yang menunggunya.

"Stop disini bang!" Motor pengemudi online berhenti didepan rumah kontrakan Anto, suasana kompleks sudah sepi, hanya terlihat beberapa bapak-bapak sedang duduk-duduk mengobrol, Anto melambaikan tangan pada mereka, dan dibalas dengan lambaian tangan mereka.

"Ini pak. Terima kasih ya." Anto memberikan selembar uang seratus ribuan pada pengemudi ojol tersebut, tentu saja raut wajah pengemudia ojol tersebut menajdi sumringah, pengemudi itu mengucapkan terima kasih berkali-kali pada Anto.

Anto melemparkan tubuhnya ke atas sofa di ruang tamu, setelah membuka jaketnya, dia kemudian mengambil hpnya dari saku celana, terlihat di notifikasi, ada puluhan kali miscall dari nomor yang kita semua sudah duga.

Anto kembali menyeringai, di lihatnya kalender di dinding, "sekarang hari rabu, baiklah akan aku kasih waktu sampai jumat, mari kita lihat apa yang akan terjadi 3 hari mendatang."

Diary Seorang IstriDove le storie prendono vita. Scoprilo ora