Kejadian Tak Disangka

9.6K 82 1
                                    

Maya menggeliatkan tubuhnya, seluruh tulangnya terasa linu, khususnya bagian kakinya yang begitu lama mengangkang tadi, Perlahan Maya membuka matanya, susana kamar terlihat temaram, Maya melihat suasana luar di jendela juga mulai gelap, sesaat Maya kebingungan dimana dirinya sekarang, namun tak lama Maya tersenyum, dia kembali teringat persetubuhan hotnya beberapa saat lalu, matanya celingukan mencari sosok pria yang menidurinya tadi.

Telinga Maya mendengar suara pintu di buka, tak lama sosok yang dicarinya muncul di balik pintu kamar, "Wah bidadari baru bangun..." Ujar Anto tersenyum, Maya hanya tersipu mendengarnya.

"Ini aku belikan makanan, aku ingat dek Maya tadi gak jadi makan, kebetulan di sebelah apartemen ada restoran nasi padang." Ujar Anto sambil meletakkan bungkusan nasi padang di meja.

Anto mendekati Maya yang masih terbaring, dia duduk disisi Maya, tangannya membelai rambut Maya dengan lembut, Maya menatap Anto lembut, dibiarkan tangan pria perkasa itu membelai rambutnya.

"Jam berapa sekarang mas..?" tanya Maya lirih.

"Hmmm jam enam sore dek, tuh.." Anto menunjuk ke jam dinding yang ada di kamar.

"Haaa.." Maya langsung bangkit dan duduk di ranjang, "Waduh..gimana nih, nanti mas Adam pulang, aku gak di rumah, duhh mau alasan apa, ehh sebentar..bukannya tadi dia bilang mau rapat lagi.." Maya kemudian menghela napas lega.

"Kenapa dek, kok kayaknya bingung?" tanya Anto.

"Gak kok mas, cuman kaget aja udah sore gini.." jawab Maya.

"Pasti takut ketauan suami dek Maya ya.." Ujar Anto.

"Gak kok, tadi dia bilang ada rapat di kantor, paling dia pulang malam.." sahut Maya.

"Pasti rapat ke spa lagi hehehe.." Ujar Anto, Nada bicaranya tedengar sinis.

Maya menoleh ke Anto, "Maaf ya dek, mas gak bermaksud membuat dek Maya terkenang kejadian menyakitkan itu lagi." Anto duduk disamping Maya, dibelainya jemari lentik wanita cantik itu.

Air wajah Maya berubah, apa yang dikatakan Anto sama seperti yang ada dalam pikirannya, tatapan Maya kosong, dan Anto melihat peluang untuk terus memojokkan suami perempuan itu, sehingga harapannya suatu saat sosok pria itu akan terpojok dan terlempar dari hati sang bidadari.

"Sudahlah gak usah terlalu dipikirkan, nanti dek Maya sakit, bukankah semuanya sudah terbalas kelakuan suami dek Maya.." Anto meremas jemari lentik wanita cantik itu.

Anto menyentuh lembut pipi Maya, "Apapun yang terjadi ke depannya, mas akan selalu ada untuk dek Maya, Mas tahu dek Maya sangat mencintai suami dek Maya itu, meski dek Maya hanya menganggap mas sebagai pelampiasan dendam pada suami dek Maya, mas rela, sungguh..walau mas sangat menyayangi dek Maya, namun mas tak akan memaksakan diri, selama dek Maya masih membutuhkan mas, selama itu pula mas akan selalu ada."

Maya menatap lembut pria disampingnya ini, tiba-tiba Maya memeluk Anto dengan erat, hanya memeluk tanpa berbicara sepatah katapun.

Anto tersenyum dibalik pelukan Maya, senyumnya terlihat aneh, "Dah yuk makan dulu..abis itu kita pulang udah malem juga.." Ujar Anto.

Maya melepaskan pelukannya, "aku mandi dulu ya mas, baru abis itu makan."

"Hmmmm kamar mandinya ada bathtube loh dek, mau mandi berdua?" Ujar Anto sambil tersenyum.

Maya membalas dengan senyum malu-malu, "Hmmm boleh juga tuh..yukk.."

Anto langsung berdiri dan menyodorkan tangannya yang langsung digapai Maya, saat berdiri selimut yang menutup tubuh Maya terlepas, tubuh telanjang Maya terlihat indah menantang, Anto tiba-tiba menunduk dan menghisap putting Maya..

Diary Seorang IstriWhere stories live. Discover now