Rendezvous

11.9K 87 0
                                    

Lumatan Anto semakin liar, begitupun Maya, sepasang manusia yang seharusnya tak bersama kini tengah berlomba memanjakan keinginan syahwat mereka, sambil melumat bibir Maya, tangan Anto terus bergerilya mengelus punggung, pantat, dan kini Anto mulai sibuk membuka kancing blouse yang dikenakan Maya.

Anto memutar tubuh Maya hingga membelakanginya, dengan wajah menyamping, Maya kembali meladeni permainan mulut pria bertato itu, dengan posisi wajah sedikit dibawah Anto, tak pelak seluruh liur Anto semakin penuh di mulut Maya, namun Maya tak peduli, dia terus mengimbangi permainan lidah Anto, ciuman pria bertato itu sangat dahsyat memecut seluruh libidonya, Bahkan kini tangan Anto telah berhasil menyusup dan meremas payudara Maya, dua pertiga kancing blouse Maya telah terbuka.

Tiba-tiba Anto menghentikan ciumannya, Maya menatap wajah pria itu dengan mata sayu terbakar birahi, keduanya saling menatap, Anto mengangkat tubuh Maya, dan menggendongnya, Maya tertawa manja sambil memeluk leher Anto dengan kencang, dan kembali mereka berpagutan dengan panas, Anto membawa wanita cantik itu menuju ke kamar.

Anto meletakkan tubuh indah Maya dengan perlahan di atas kasur empuk, Maya menatap Anto sambil menggigit bibirnya, dilihatnya pria bertato itu tengah membuka celana panjangnya, Maya juga tak mau ketinggalan, dibukanya sisa kancing blouse yang masih tertutup, kini Blouse itu telah tanggal menyisakan bra berwarna krem agak kecoklatan yang serasi dengan warna hijab Maya, dan Anto juga tengah membuka kain penutup tubuhnya yang terakhir, kontol hitam dengan gagah menyembul dari balik celana dalam Anto, Maya terpukau menatap kontol berurat tebal itu, tangannya sibuk membuka pengait branya.

Anto mendekati Maya sambil meremas kontolnya, "Bobi kangen ama kamu sayang...."

Maya menggigit bibirnya, matanya nanar menatap kontol besar Anto, dorongan syahwatnya membuat Maya menghambur cepat menuju kontol besar itu, Maya berlutut memandang kontol besar didepannya itu, mulutnya mendesis menahan gemas birahinya, Maya memegang kontol Anto, diangkatnya kontol itu ke atas, Maya menempelkan bibir dan hidungnya di batang Anto, aroma kontol itu membuat birahinya semakin berkobar.

Maya menghirup dengan histeris aroma batang Anto, mulutnya mendesis seiring kocokannya pada batang besar hitam yang penuh urat tebal, dijilatinya precum yang mengembang di ujung lubang pipis Anto, bagai wanita binal, Maya menjilati bibirnya sendiri, Maya terus mengocok kontol itu dengan cepat..

"Hisap sayang..." Bisik Anto lirih

Maya langsung melahap kontol besar didepannya itu, batang kontol yang besar dan panjang itu berupaya dimasukkan hingga menyentuh tenggorokannya, namun Maya malah mual, batang itu menyentuh trakeanya, Maya mencoba kembali dan lagi-lagi Maya ingin muntah karena tersedak, liur Maya membasahi area seputar bibirnya.

Anto menundukkan wajah, lidahnya menjilati liur wanita cantik itu, Maya menyambut lidah Anto dengan gemas, kini Maya kembali menghisap batang kontol Anto, Maya hanya menghisap bagian kepala kontol itu, hisapan Maya sungguh dalam, lidahnya juga menari mengorek lubang pipis Anto, sungguh luar biasa pengaruh syahwat terhadap libido Maya, Anto merasakan perubahan Maya yang semakin pintar dalam menghisap kontol, sesaat Anto tak percaya kalau wanita cantik ini adalah wanita yang sama, yang disetubuhinya beberapa hari lalu.

Anto menahan kepala Maya, tubuhnya menunduk dan mengangkat Maya berdiri, kembali Anto melumat bibir Maya dengan ganas, dan Maya juga menyambut lumatan anto dengan penuh gairah, Anto menggiring Maya hingga terlentang di kasur, saat Maya hendak membuka hijab, Anto menahannya, "Jangan dilepas ya sayang..." Maya hanya mengangguk sambil tersenyum.

Anto menatap nanar payudara Maya, sungguh indah payudara itu bentuknya membulat, putih dan mulus, putingnya runcing berwarna pink, Anto memilin putting Maya yang semakin menguncup..

Diary Seorang Istriजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें