32 - GIVE ME A KISS, HONEY

87.2K 8.5K 1.2K
                                    

Begadang karena udah janji bakal up malem👍

****

Ellie kini tengah membantu Rasta dan Cimberly untuk menyiapkan sarapan pagi di meja makan. Semalam Ellie tak menyangka jika ia bisa menginap di rumah Brata. Yang pastinya tidak tidur dengan cowok itu karena ketika Brata tidur ia langsung menghubungi Berta lewat ponselnya dan meminta izin tidur di kamar sahabatnya itu. Mau pulang pun tak bisa akibat pak Anto susah dihubungi karena jam saat itu menunjukkan pukul 1 dini hari.

"Ellie, maaf kalo semalem Brata nyusahin kamu, ya?" Cimberly berucap lembut sembari tangannya sibuk menata lauk di atas meja.

Ellie yang tengah menyusun piring pun menggelengkan kepala. "Nggak ngerepotin, kok, Tante. Justru Ellie seneng."

"Yakin seneng?" tanya Cimberly memastikan. "Kalo gitu Tante ikut seneng dengernya. Besok-besok sering-sering ke sini, ya? Jangan cuma buat ketemu Brata aja, tapi ketemu Tante juga."

Ellie terkekeh dan mengangguk. "Siap, Tante."

"Good morning, Mom, Ell!" sapa Berta yang sudah tampil rapih dengan seragam sekolahnya. Gadis itu baru saja selesai berdandan di dalam kamar.

"Morning too, Sayang. Ayo sarapan dulu." Cimberly menarik kursi untuk didudukki Berta. Berta pun duduk setelah mengecup pipi ibunya lembut.

"Ellie duduk sini," pinta Cimberly menarikkan kursi untuk Ellie juga tepat di samping Berta. Ellie tersenyum melihat itu.

"Gak usah repot-repot, Tante. Jadi gak enak," ujar Ellie mengusap tengkuknya.

"Santai aja, Ell. Lagian Mommy seneng ngeliat lo di sini. Jadi wajar kalo Mommy perhatian banget sama lo," celetuk Berta yang melihat gelagat tak enak di raut sahabatnya.

Cimberly tersenyum dan mengangguk seolah setuju dengan ucapan anaknya. Lalu wanita itu menyiapkan lauk untuk Berta dan Ellie dengan dibantu Rasta yang meletakkan segelas susu di hadapan mereka.

Untungnya subuh tadi Ellie berhasil meminta pak Anto supaya mengantarkannya seragam serta keperluan sekolah yang akan ia gunakan hari ini ke kediaman keluarga Adamar. Jadi dirinya tak perlu repot-repot takut telat. Ia juga tak bisa jika pulang tetapi dengan keadaan Brata yang belum bangun dari tidur. Takut-takut cowok itu malah marah akibat dirinya yang pulang tapi tak pamit lebih dulu.

"Om Abintara kok gak keliatan?" bisik Ellie ke telinga Berta. Berta yang tengah mengunyah nasi goreng itu berusaha menelan lebih dulu sarapannya.

"Sebentar lagi juga turun. Dia lagi siap-siap mau berangkat kerja soalnya."

Ellie mengangguk mengerti. Berada di rumah keluarga Adamar tidaklah buruk. Ellie sangat diterima di sini seolah-olah kedatangannya telah dinantikan. Mungkin karena dulu hubungan keluarga mereka sangat dekat.

"ELLIE!"

"DI MANA KAMU, HAH?!"

PRANG!

Ellie yang hendak menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulutnya sontak terhenti mendengar suara teriakan itu. Bahkan Berta dan Cimberly yang tadi sibuk mengunyah makanan kini merotasikan matanya ke arah Ellie.

Itu suara Brata. Cowok itu berteriak sangat keras hingga ke lantai dasar pun terdengar. Dari nadanya saja terdengar jika cowok itu kini tengah marah.

"Sebaiknya kamu samperin Brata dulu, Ellie. Dia pasti panik nyariin kamu," usul Cimberly meneguk air minum. Jujur baru kali ini Brata berteriak sangat keras di dalam rumah.

"Maaf, Tante. Ellie ke atas dulu." Ellie pun bangkit dari duduknya untuk menuju ke lantai dua menghampiri kamar Brata. Langkahnya terlihat terburu-buru karena mendengar suara Brata yang masih saja berteriak, bahkan disertai suara pecahan barang yang mungkin cowok itu banting.

BRATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang