25 - Queen of Zelvaros

73.3K 8.6K 776
                                    

Ellie membuka matanya saat merasa pengap. Gadis itu mengernyit ketika pandangannya langsung tertuju pada dada seseorang yang masih terbaluti seragam sekolah. Lantas ia tersentak mengetahui bahwa ia dan Brata sekarang tertidur di sofa ruang televisi rumahnya, dengan posisi Brata yang memeluknya erat dan menenggelamkan tubuh Ellie di dada cowok itu.


Ellie mengerjap, ia langsung mengerutukki dirinya sendiri. Tadi setelah makan siang bersama, Brata memilih untuk lebih lama di rumah Ellie dan dengan seenaknya menghidupkan televisi seperti di rumahnya sendiri. Lalu Ellie menghampirinya dan Brata langsung menyuruh gadis itu untuk duduk bersebelahan. Bukannya fokus pada siaran televisi, Brata malah asik memainkan rambut Ellie dan berakhir terus memandangi gadis itu. Hingga membuat kedua orang itu tanpa sadar tertidur mungkin sangking lelahnya bersekolah. Dan entah sejak kapan posisinya yang tadi sama-sama duduk kini malah berubah menjadi tiduran.

"Kak?" Ellie mengguncang tubuh Brata berusaha agar membuat cowok itu bangun.

"Pules banget, sih?" gumam Ellie melihat wajah Brata yang nampak tenang dengan rambut yang berantakan.

Ganteng banget, heran. Batin gadis itu yang tanpa sadar berdecak kagum.

Ting!

Suara notifikasi ponsel Ellie membuat gadis itu terpaksa harus mengalihkan perhatiannya terhadap Brata. Gadis itu pun meraih benda pipih di atas meja dengan tangan kanan. Sedangkan tangan kirinya tertindih leher Brata.

Alfred Raymond

|Nona, bagaimana kabarmu? Apa ada masalah? Jika ada, aku akan segera terbang ke Jakarta.

Me

Tidak ada. Semuanya baik-baik saja|

|Baguslah kalau begitu. Oh ya, aku harap kau menjauhi sekumpulan geng motor di sana.

Kenapa?|

|Jauhi saja. Itu berbahaya untukmu. Apalagi posisimu sekarang di Jakarta sendirian. Anak geng motor bukanlah anak baik-baik, bisa saja kau akan terlibat masalah jika berurusan dengan mereka.

Aku gak akan berurusan dengan|
anak geng motor

Tapi anak geng motor yang bakal berurusan sama gue. Batin Ellie tanpa sadar menyeringai. Alfred, kenapa dia tiba-tiba menyuruhnya untuk menjauhi anak geng motor? Tidak perlu ditanyakan lagi, Ellie sudah tahu jawabannya sendiri.

"Ellie ...."

Suara serak Brata membuat Ellie menolehkan kepala. Gadis itu lantas menaruh kembali ponselnya ke atas meja dan merubah posisi menjadi miring menghadap Brata.

"Hm?"

Ellie meniup kelopak mata Brata yang hendak kembali tertutup, sehingga membuat Brata langsung membuka matanya.

"Bangun, Bayi! Udah sore ini, inget pulang."

"Ini udah pulang," jawab Brata menarik Ellie agar lebih dekat dan memeluknya bagaikan sebuah guling.

"Ini rumah Ellie, bukan rumah Kak Brata."

"Tapi sekarang rumah saya itu kamu, Ellie."

"Udah kayak sama ist--- orang tua sendiri aja," ralat Ellie, gelagapan.

"Kamu memang calon istri saya," kata Brata yang tahu ucapan Ellie sebelum diralat. Ia menunduk menatap Ellie yang tenggelem di dada bidangnya. Ellie mendongak yang membuat hidung mereka tanpa sadar saling bersentuhan.

BRATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang