26 - Obsessed

74.9K 8.4K 880
                                    

Setelah keluar dari secret room, Brata membawa Ellie kembali ke teman-temannya berada. Di sana para anggota inti terlihat sudah selesai makan dan malah asik mengobrol.

"Ellie! Apa kabar?" sapa Rudy yang baru saja sadar bahwa Brata membawa Ellie tadi.

Ellie tersenyum kecil dan melambaikan tangannya ke arah Rudy. "Hai, Kak Rud! Baik!"

Brata yang melihat itu langsung menurunkan tangan Ellie seolah Ellie tak boleh melambaikan tangannya untuk Rudy. Ia pun menarik satu kursi dan mengintrupsi Ellie agar duduk di sana.

"Posesif amat sih, Bos!" ujar Rudy yang tau akan tindakan Brata tadi.

Ellie hanya menggeleng pelan. Ia pun duduk dan disusul Brata yang duduk di kursi sampingnya. Tidak sampai di situ, Brata menarik kursi Ellie sehingga kursi mereka benar-bener menempel dengan jarak yang dekat.

"Kak ...," tegur Ellie menghela nafas panjang. Benar kata Rudy. Brata posesif. Pasalnya di sebelah ia duduk ada Rigel. Mungkin Brata tidak mau dirinya berdekatan dengan cowok dingin itu?

"Demi apa, Ell. Lo mau sama orang kayak Brata?" celetuk Ares.

"Sebenernya kita belum punya hubungan apa-apa, lho," ucap Ellie yang berpura-pura berbisik. Brata sontak mendengkus dan langsung membekap mulut gadis itu menggunakan tangannya.

"Brata gak pernah pacaran, tapi salut sih, sama lo dia bisa segitu posesifnya," timpal Ethan menatap kedua pasangan itu bergantian.

"Hah? Kak Brata gak pernah pacaran?"

"Iya, kenapa? Daripada kamu yang udah ratusan kali ganti." Brata menjawab sembari memainkan rambut Ellie dengan jari telunjuknya.

"Sotoy! Ellie gak pernah pacaran tauu."

"Ah, masaa?" Rudy menatap Ellie julid. "Gue masih inget lo yang tiap hari dibonceng sama Ravin ke sekolah. Apalagi kalo bukan pacaran? Eh, btw sekarang kok gak pernah bareng lagi? Udah putus?"

Boro-boro putus. Jadian saja tidak!

Brata terkekeh pelan melihat Ellie yang sepertinya tidak bisa menjawab.

"Oh iya, Ta. Mau ngomong penting apa tadi?" tanya Ethan yang masih ingat ucapan Brata beberapa menit lalu.

Seolah diingatkan Brata pun merubah posisi duduknya menjadi duduk tegap. Tangannya saling genggam di atas meja.

"Gue mau ngasih tau kalian. Walaupun seharusnya gue juga ngumumin ini ke anggota lainnya. Berhubung banyak yang gak dateng ke markas, jadi gue mau ngumumin ke kalian dulu."

Para anggota inti mengangguk paham dan mendengarkan dengan baik. Lalu tangan Brata mengelus puncak kepala Ellie, tetapi pandangannya masih terarah pada anggota inti.

"Gue bawa Ellie bukan sembarangan asal bawa." Brata melanjutkan ucapannya. "Tapi gue bawa dia karena harus dikenalin ke kalian."

"Alesannya bukan karena dia cewek gue. Gue gak akan ngelanggar aturan markas yang melarang anggota bawa ceweknya masuk." Di markas ZELVAROS memang ada aturan dilarang membawa orang sembarangan masuk. Apalagi seorang perempuan. Kecuali jika perempuan itu termasuk anggota geng.

"Jadi. Dia Ellie. Lebih tepatnya Ellie Angelina Zovanka. Anak semata wayang dari Geotama James Alezio. Orang yang paling kita hormati di Zelvaros."

"Apa?!" kaget Ethan, Ares dan Rudy secara bersamaan. Sedangkan Rigel tak seperti mereka, ia nampak biasa saja meskipun juga kaget mendengarnya.

"Seriusan Ellie anaknya om Tama? Lo gak bercanda kan, Ta?"

"Nggak. Lo tanya aja sama anaknya."

BRATAWhere stories live. Discover now