25|rahasia mengelikan|

1.4K 95 0
                                    

Vote & komen ya..!!

Selamat membaca
💜🤗💜🤗
~~

Rani melambaikan tangannya dengan heboh saat mendapati ke dua sahabatnya telah duduk di salah satu Cafe yang ada di Mal.

Ia sudah sangat merindukan sahabat-sahabatnya itu, pertemuan terakhir mereka di hari pernikahan Rani.

Dan itu sudah sangat lama menurutnya, sudah hampir sebulan. Karena biasanya, dalam seminggu mereka bisa bertemu hampir tiga kali.

"wah..aku merindukan mu"Chika berdiri dan memeluk Rani begitu ia tiba.

"aku juga"balas Rani balik memeluk Chika. Lalu bergantian memeluk Zeea.

"ayo, kita makan dulu, setelah itu kita berbelanja sepuasnya"seru Chika semangat membuat Rani terkekeh dan Zeea menggelengkan kepalanya.

Memang di antara mereka. Chika lah yang menjadi ratunya shopping dan peringkat ke dua di tempati Rani. Sedangkan Zeea berbanding terbalik dengan mereka berdua.

"bagaimana rasanya menikah.?"
Rani menghela nafas begitu mendengar pertanyaan yang di ucapkan Chika.

Ia sudah menduga pertanyaan semacam ini akan ia dapatkan, tapi ia tak menyangka akan secepat ini.

"jangan bahas itu, makan saja makanan mu"jawab Rani kesal.

"ish..kau ini, padahal aku sangat penasaran"Chika menggerutu.

"kau ini, kenapa kau sangat sulit menahan rasa penasaran mu"Zeea menimpali, membuat Chika semakin kesal dan Rani tertawa puas.

"bagaimana jika pernikahan kalian tidak sesuai ekspektasi kalian. Apa yang akan kalian lakukan?"Kali ini Rani bertanya dengan serius, tidak ada lagi ekspresi bercanda atau tawa yang mengelegar.

Zeea diam dan Chika menghentikan pergerakaannya yang sedang minum.

"aku bingung harus mengatakan apa. Maksud ku, aku belum pernah menikah. Tapi kurasa, itu pasti sangat mengecewakan"
Chika mendadak lesu, ia seolah sedang mengalaminya.

"ku rasa juga begitu, tapi bukan berarti kita harus putus asakan. Maksud ku, terlalu cepat untuk mengambil kesimpulan dari pernikahan yang baru di rajut"Rani mengangguk paham, di antara mereka. Hanya Zeea yang bisa berpikir normal dan bijak, walau di saat-saat tertentu Zeea bisa juga bertingkah bar-bar seperti dirinya dan Chika.

"apa kau memiliki masalah dengan Daryan.?"tanya Chika di sela kunyahannya. 

Rani menghela nafas, tangannya sibuk mengaduk-aduk jus jeruk miliknya dengan sedotan.

"tidak perlu di ceritakan kalau memang belum siap"

"menurut mu zee, bagaimana jika pasangan mu memiliki rahasia yang baru kau ketahui"
Rani mendorong piringgnya yang masih penuh. Rasa laparnya sudah lenyap.

"wah.! Apa dia pembunuh.? Pengedar.! Atau jangan-jangan punya istri lain selain diri mu"
Chika memekik tak percaya.

"astaga Chika.! Pelankan suara mu, lihat.! Kita jadi tontonan orang"seru Zeea kesal.

"maaf, aku terlalu kaget dan penasaran"

"sebenarnya, ini bukan sesuatu yang mengerikan seperti pikiran mu chik, justru sangat mengelikan menurut ku. Menurut kalian berdua, Daryan orang yang seperti apa.?"

Rani menatap dua sahabatnya bergantian.

"dia tampan, itu tidak perlu di ragukan lagi. Tapi aku akan membeku saat berada di dekatnya, maksud ku dia kulkas 20 pintu. Aku jadi penasaran, apa kau tidak mati membeku saat tidur di ranjang yang sama dengan suami mu itu.."

Bersuami GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang