8|Bukan dirinya sekali|

1K 109 102
                                    

Selamat membaca
🤗💜🤗💜
~~

Daryan menatap sepasang kakak beradik yang semakin menjauh dari pandanganya.

Jika di hitung, ini pertemuan ke 4 mereka di tanggal terakhir bulan ini.

Ternyata sudah 4 kali mereka bertemu tidak sengaja dalam 1 bulan ini.

Daryan jadi teringat pada pertemuan ke 3 yang terjadi di rumahnya sendiri.

Daryan jadi teringat bagaimana gigihnya ia untuk berkenalan langsung pada Shafa.

Daryan tidak tahu alasannya, ia hanya ingin melakukannya saja.

Sebenarnya Daryan sedikit binggung saat Elqan memanggil adiknya dengan nama Rani, nama yang di perkenalkan Shafa padanya di pertemuan ke 3 mereka.

Daryan awalnya berfikiran kalau Shafa hanya mau di panggil 'Shafa' oleh keluarganya saja, hingga di memperkenalkan diri dengan nama Rani pada Daryan yang jelas orang baru untuknya.

Tapi saat mendengar Elqan tidak menggunakan panggilan yang sama dengan saat tante Utami memperkenal Shafa pada keluarga besarnya tempo hari, membuat Daryan kembali merasa penasaraan.

Terlebih saat  dia tahu, tante Utami adalah orang tua dari Shafa. Orang yang sama yang di lihat Daryan di bandara, dia cukup terkejut saat mengingat kembali kalimat-kalimat pedas yang di berikan Utami pada anaknya sendiri.

Menurut Daryan, itu sedikit keterlaluan untuk ukuran orang tua dan anak.

Dan Daryan semakin heran dengan panggilan yang di berikan Shafa pada mama nya sendiri, tidak ada yang salah memang dengan memangil orang tua wanita dengan sebutan 'ibu'.

Tapi cara memanggil 'ibu' yang di lakukan Shafa terkesan dingin dan formal.

Tidak ada kesan ke'keluargaan sama sekalih.

Daryan mendengus kasar saat sadar kalau dia sudah terlalu jauh untuk sekedar penasaran pada hidup seseorang.

Hal yang sama sekali tidak pernah di lakukan Daryan. Bukan bermaksud sombong, namun itu cara terbaik agar dirinya tidak mendapatkan perlakuan seperti itu dari orang lain.

Lagi pula, tidak semua harus kita ketahui. Terlebih pada kehidupan seseorang.

Menyadari itu, Daryan merasa sedikit bersalah. Karna penasaran pada ke hidupan pribadi Shafa yang sudah jelas itu sebuah privasi.

Lagi pula, Daryan merasa tidak seperti dirinya akhir-akhir ini. Berkenalan dengan se'seorang di luar konteks pekerjaan, itu bukan dirinya sekali.

Terlebih pada wanita, hal yang sangat tidak mungkin tapi terjadi juga.

Tapi Shafa sepertinya pengecualian, seperti Thia dan sandra mamanya.

"apa aku terlambat?"

Daryan menoleh pada Galan yang meletakan tanganya di pundak Daryan.

Daryan melepaskan tangan Galan dengan lembut, Galan yang melihat itu mendengus pelan.

"aku hanya tidak ingin terlalu terlihat"

"bagaimana bisa, itu hanya sebentar dan kau sudah memindahkan tangan ku"Galan tetap memasang wajah kesal.

"bukankah sudah aku jelaskan, aku setujuh asal kau mau merahasiakannya"

Galan diam saat Daryan mengingatkanya perjanjian tiga tahun lalu, Galan pikir Daryan sudah mulai melupakan janji mereka beberapa bulan ini mengingat Daryan semakin perhatian padanya dan selalu bersikap lembut. Tapi satu bulan terakhir ini Daryan sedikit berbeda.

Bersuami GayWhere stories live. Discover now