61

988 96 20
                                    

"Aku mencintai kamu, saat ini, nanti dan selamanya. Maaf jika aku keterlaluan dengan menyakiti hati mu"


_Aruna Rahara Megantara_











Happy Reading


***






Malam ini ia menyusuri hiruk pikuk kota, terlepas dari hingar-bingar perkotaan yang mungkin akan dirindu suasananya sampai waktu yang masih menjadi misteri.

Di kota metropolitan ini hidupnya dimulai, kesendiriannya bermula, lukanya terkumpul dalam keramaian di kota besar ini.

Lebih dari apa dan bagaimana ia merasakan sakit di kota yang menjadi tempat ia dibesarkan, di kota ini pula cintanya dipertemukan, serta persahabatan nya terjalin.

Di malam terakhirnya sebelum ia menghilang beberapa waktu, untuk memulihkan hati.

Mencoba berdamai dengan diri, sebelum ia, menguatkan tekad agar mampu memulai kembali.

Satu hal yang ia pastikan, ia akan kembali ketika mampu menjadi sosok yang lebih baik lagi.

Raka Derana Kanagara nama itu, terlampau penuh akan luka, sehingga tak mampu memulai ataupun menambah lebih banyak rasa sakit lagi.

Maka, biarlah ia bersembunyi barang beberapa waktu, untuk menata kembali hati yang telah hancur, membersihkan kembali rasa yang telah bersarang debu.

Tidak lama, mungkin hanya beberapa bulan atau mungkin tahun.

Setelahnya raga itu akan kembali bersama jiwa yang pernah mati.

Mungkin hal ini akan melukai hati mereka yang tak ingin melepasnya, tetapi untuk kali ini ijinkan ia egois untuk kebaikan dirinya, juga dia yang ingin memulai kembali.

Raka menghentikan kendaraan tatkala mendapati seorang pria tengah membungkuk dengan kup mobil depan terbuka, sepertinya pria itu tengah dalam kesulitan.

"Mobilnya kenapa pak?" Raka bertanya sopan.

"Ini tiba-tiba mogok gak tau kenapa, padahal saya lagi buru-buru mau ke acara rekan bisnis saya" jawab pria itu memandang mesin mobilnya.

Raka mengangguk mengerti.

"Coba saya lihat pak" pria itu menggeser tubuhnya memberi ruang pada anak yang seusia dengan almarhum anaknya.

Dengan teliti Raka mencoba melihat masalah ada mesin kendaraan itu, meskipun tidak ahli tapi ia cukup paham dengan mesin kendaraan, mengingat dulu sebelum mendirikan cafe Raka pernah bekerja di bengkel kecil selama satu tahun.

"Coba di hidupkan sekarang pak" ucap Raka.

Pria itu tersadar dari lamunannya, lalu mengiyakan ucapan remaja yang membantunya itu.

Raka tersenyum tatkala mobil milik pria yang baru ia temui itu menyala. Pria asing itu turun dari mobil lantas berterimakasih.

"Terimakasih ya nak, kamu udah bantu om"

"Sama-sama om" jawab Raka.

Raka memandang lurus mobil yang mulai menjauh membelah jalanan.

Raka berjalan kembali menuju kendaraannya, namun terhenti saat merasa menginjak sesuatu.

Raka menunduk mengambilnya benda persegi berwarna hitam itu, sebuah dompet.

"Kayaknya punya bapak tadi deh" gumamnya.

I'm Just Hurt Where stories live. Discover now