56

995 122 38
                                    

"Pukul aku sekeras yang kau bisa, sakiti hatiku sekuat yang kau mampu, karena mungkin besok aku telah mati rasa karena mu."

_Raka Derana Kanagara_














Happy Reading

***


Kehidupan yang bahagia adalah impian semua orang bukan hal yang mustahil untuk diraih, hanya saja memerlukan perjuangan untuk sampai di titik itu.

Setiap masalah adalah pengajaran untuk menjadi lebih baik, menjadi sosok tangguh dalam menjalani hidup.

Begitupun cowok beralis tebal dengan telinga yang tersumpal earphone itu.

Dia sosok tangguh yang masih bertahan sampai di sini, meskipun keluarga, sahabat ataupun pacar tidak ada di sisinya.

Keputusan untuk tetap bertahan berada pada hatinya, jika tidak untuk mereka setidaknya ia masih ingin bertahan untuk dirinya sendiri.

Mungkin sampai takdir berkata ia harus pergi, dan ketika itu terjadi ia akan pergi tanpa meninggalkan kesedihan untuk yang ditinggalkan.

"Rak, lo jadi ke dojo nanti sore?" tanya seorang yang berjalan beriringan dengannya.

"Iya" sahutnya singkat tetap berjalan.

"Oke deh entar gue bilang sama anak-anak, udah lama juga kan lo gak ke dojo lagi" sambung cowok itu.

Raka melirik sekilas tanpa mau menanggapi lebih.

"Iya udah gue duluan ya, btw semangat ujiannya biar kita lulus bareng" ucap remaja itu lagi.

"Hm" dehem Raka menyahuti.

Waktu cepat sekali berlalu hingga tidak terasa satu bulan berlalu dan tepat di pertengahan bulan kelas 12 harus menghadap ujian akhir sebelum dinyatakan lulus atau tidaknya.




Bruk



Raka merasakan seseorang menabrak tubuhnya, ia menunduk guna melihat siapa orang itu.

Raka menampilkan seutas senyum mengetahui siapa yang menabraknya, lalu iapun mengulurkan tangan guna membantu gadis itu berdiri.

Gadis itu menatap uluran tangan di hadapannya lama, sebelum ia menggapainya.

"Lain kali hati-hati jangan lari-larian" ucap Raka tersenyum sambil merapikan rambut gadis itu perhatian.

"Semangat ujiannya" ucapnya memberi semangat.

Setelahnya Raka melanjutkan langkahnya menuju ruang ujian, dengan hati berkecamuk. Sementara gadis yang tidak lain adalah Aruna terdiam dengan mata berkaca-kaca.

Satu bulan berlalu tapi hubungan keduanya masih terombang-ambing tanpa kepastian.

Dan selama itu pula Raka berubah menjadi sosok penyendiri lebih tertutup, cowok itu hanya akan tersenyum pada pacar ataupun sahabatnya. Ingat hanya tersenyum sebab ia tidak melakukan interaksi lebih.

"Kamu berubah Rak" lirih Aruna.

Dilain sisi seorang wanita duduk menatap sebuah bingkai usang yang tidak sengaja ia jumpai di gudang ketika ingin menaruh beberapa berkas tidak terpakai di sana.

Figura indah hasil sebuah jepretan beberapa tahun yang lalu melemparkannya kembali pada masa silam.

"Bundaaa!" teriak anak laki-laki itu sambil menangis menghampiri ibunya.

I'm Just Hurt Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ