Ekstra Capt 2

6.1K 344 79
                                    

~🍁Bertemu dengan mu adalah TAKDIR, menjadi bagian dalam ceritamu itu pilihan, dan mencintai mu benar-benar suatu pelajaran🍁~

________________________________________



🍂🍂🍂

Ketika kamu percaya akan sebuah TAKDIR maka bahagia akan menjadi sebuah akhir. Hidup ini adalah pilihan, bahagia atau menderita itu tergantung pada mu bisa mensyukurinya atau tidak? Bisa mengikhlaskan nya atau tidak?. Kesalahan yang telah terjadi kemarin hendaknya kamu jadikan sebuah pembelajaran dimana dimasa mendatang kamu tidak akan mengulangnya kembali.

Mencoba berdamai dengan keadaan adalah pilihan yang paling baik, daripada terus terpuruk di dalam rasa sakit yang bahkan tidak membuat semuanya kembali. Minta maaf dan memaafkan juga tidak terlihat buruk, karna pada dasarnya hidup adalah proses dan manusia tidak ada yang luput dari kesalahan.

"Aby?" Panggil Fitria pada Fahri yang tengah menghirup udara pagi dibalkon kamarnya di rumah Abah dan ummi. Fitria meletakan secangkir teh yang masih mengepul diatas meja yang memang disediakan disana.

Fahri mendongkak, tersenyum hangat kemudian merangkul mesra istri cantiknya itu. Dikecup nya singkat pucuk kepala Fitria, dan hal itu sukses membuat Fitria merona, "aku mencintaimu Fit."

Fitria terkekeh seraya menyenderkan kepala dipundak suaminya"apa aby tidak bosan mengatakan hal itu setiap pagi."Fitria merenggut malu, tapi sebenarnya ia sangat amat bahagia, kini Fahri nya benar-benar sudah mencintainya, menjadikan nya perempuan yang paling beruntung didunia ini.

Cup,

Fahri beralih mengecup pipi mulus Fitria, "aku tidak akan pernah bosan, sayang."

Seketika perut Fitria seperti dikelilingi kupu-kupu,apalagi saat ia melihat mertuanya abah dan ummi tengah mengajak olahraga pagi kedua anaknya Fath dan Fifi.

Sekarang lengkap sudah kebahagiaan Fitria, suami yang mencintai, mertua yang menyayangi dan anak-anak yang menggemaskan.

Hidup Fitria benar-benar patut disyukuri.

"Aku akan bersiap, memantau untuk acara milad pondok hari ini," Ucap Fahri setelah menyeruput setengah teh hangat nya.

Fitria mengangguk dan mengikuti langkah Fahri, Fitria akan membantu Fahri bersiap.

Ya hari ini adalah hari milad ke 25 pondok pesantren yang dibangun abah dan ummi, semua pengurus pondok dan santri nampak sibuk kesana-kemari mempersiapkan nya.

Setelah sarapan tadi bersama istri dan kedua orang tuanya, kini Fahri tengah memantau persiapan acara, mulai dari aula yang tengah dirapihkan, para santri yang sedang bersiap untuk tampil serta pengurus pondok yang sedang mengurusi konsumsi.

Semakin matahari naik ke permukaan semakin ramai keadaan pondok, satu persatu tamu undangan abah pun sudah mulai berdatangan mulai dari rekan bisnis,para pemimpin pondok lain serta pejabat pemerintah sekali pun turut hadir. Dari gerbang pertama pondok, pekarangan rumah abah, sampai kedalam pondok itu benar-benar pehun dengan orang-orang.

Susunan acara kini telah terlaksana dengan apik tanpa ada hambatan. Abah serta keluarga pondok benar-benar merasa bahagia, sekaligus lega karna acara kini sudah berakhir. Tapi biasanya nanti selepas isya abah akan mengadakan pengajian khusus keluarga pondok dan santri, diakhiri dengan makan-makan bersama.

Sekarang siang sudah berganti malam, meski terlihat lelah tapi para santri tak mengeluh mereka masih semangat ekstra mempersiapkan pengajian. Waktu kini sudah menunjukan pukul setengah sembilan, abah yang didampingi ummi berjalan layaknya seorang pemimpin memasuki Aula,dibelakang abah ada Fahri yang juga didampingi Fitria, lalu dua santriwati kepercayaan Fahri yang tengah menggendong Faht dan Fifi.

Takdir Cinta Farfallah( TERBIT ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang