15.🍂

2.8K 280 85
                                    

~🍁Hari ini dunia sedang tidak berada dipihakku. Semuanya tidak dapat dimengerti, aku harus apa?dan kenapa bisa begini? 🍁~
_________________________________________



🍂🍂🍂

Pukul 08:15 menit, Fahri baru sampai dikantor tepatnya dilantai atas tempat ruangan nya berada.

"Selamat pagi Pak Fahri," Riana berdiri menyapa Fahri.

Fahri tersenyum"pagi Ri, saya masuk."

Riana mengangguk dan duduk dengan lesu.

Fahri memutar kunci.

Ceklek.

Pintu ruang kerja nya terbuka Fahri melangkah masuk kemudian menutup pintu, saat ia berbalik mata nya membola,jantung nya berdetak lebih cepat dari biasanya,tapi sebisa mungkin Fahri menetralkannya kembali.

Fahri melihat sosok perempuan dengan gamis biru langit sedang berdiri menatap keluar jendela, padangan matanya lurus , kedua tangan nya berada di saku.

1 , 2,3 detik perempuan itu tidak terganggu dengan kehadiran Fahri, sebegitu larut nyakah Farah dalam lamunan nya.

Fahri menghembuskan napas berat"Far aku minta maaf,"hanya itu yang keluar dari mulut Fahri.

Seketika Farah terperanjat, ia berbalik menatap lekat Fahri,ia tersenyum. Fahri dengan jas hitam dan kemeja biru sepertinya, berbeda dari pakaian yang ia kenakan kemarin, Fahri yang kelihatan segar, dan Fahrinya dalam keadaan baik-baik saja.

Itu yang terlintas dipikiran Farah.

Menyadari tatapan nya lancang Farah mendekati Fahri meraih tangan dingin suaminya, ia kecup sedikit lama"Maaf mas Farah lancang,"

Farah melepas tangan nya dari tangan Fahri, tapi Fahri menahan nya"Apa kamu sudah tidak percaya kepadaku? ".

Farah menunduk sebulir air mata jatuh tapi air selanjutnya ia tahan, Farah mendongkak menatap Fahri,mengecup tangan Fahri berulang kali" Farah hanya ingin mengantar kan sarapan dan baju ganti untuk Mas, Farah kwatir. Farah minta maaf."

Fahri melepaskan tangan Farah ia melangkah menuju kursinya"Aku sudah sarapan,dan sudah ganti pakaian juga,"Fahri berucap datar dan dingin.

Farah diam ditempat nya, sebenarnya disini yang salah siapa? dan yang harus marah siapa? Farah atau Fahri?.

Tapi Farah tidak boleh egois karna emosi dibalas emosi hanya akan menambah masalah, bukan malah menyelesaikan nya.

Farah melangkah ikut duduk di kursi yang berhadapan dengan Fahri"Mas marah sama Farah? karna Farah lancang masuk ruangan Mas, sekali lagi Farah minta maaf,lain kali tidak akan terulang,"Farah tersenyum diujung kalimat.

Fahri diam ia malah membuka jas dan membuka berkas-berkas yang harus ia tanda tangan.

"Mas tidak ingin menjelaskan sesuatu pada Farah? " Tanya Farah hati-hati.

Fahri menatap Farah intens"Aku harus kerja Far,"Bahkan Fahri menaikan nada bicara nya.

Farah tercekat, sungguh ini kali pertama sepanjang Farah mengenal Fahri, Fahri berbicara dengan nada tinggi.

Takdir Cinta Farfallah( TERBIT ) Where stories live. Discover now