08.🍂

2.6K 312 57
                                    

~🍁Jika boleh aku meminta Lebih baik kamu diam seribu kata daripada meninggalkan ku secara diam-diam, karna rasanya itu cukup sakit.🍁~
_________________________________________



🍂🍂🍂

"Bagaimana keadaan nya dok? " Tanya Fahri pada dokter wanita yang baru saja selsai memeriksa Farah, sekarang Farah sudah duduk kembali dikursi disamping Fahri. Mereka berhadapan langsung dengan Dokter hanya dibatasi meja dan alat-alat lainya.

"Tidak apa-apa pak, ibu hanya demam biasa," Jawab Dokter sambil menuliskan sesuatu dikertas.

Fahri mengangguk lega, sedangkan Farah tersenyum. Bukan kah dia sudah bilang dia hanya demam biasa pada suaminya itu, lagian Fahri saja yang sedikit berlebihan sampai membawanya ke Dokter.

"Ini resep obatnya, silahkan tebus dibagian obat," Dokter itu menyerahkan kertas resep sambil tersenyum hangat"semoga lekas sembuh ya Bu,"

Fahri mengambil kertas itu, setelah pamit dan berterimakasih pasangan suami istri itu berlalu, untuk segera menebus obat.

"Kamu duduk sini sebentar ya," Pinta Fahri. Farah mengangguk kemudian duduk menatap kepergian Fahri yang akan menebus obatnya.

Sekarang Fahri sedang mengantri, ia berada di urutan ke tiga untuk dipanggil itu tandanya akan sedikit memakan waktu beberapa menit kedepan. Fahri menyesali karna menyuruh Farah menunggu di kursi depan.

Di sela-sela waktu menunggunya, ponsel Fahri bergetar tanda sebuah pesan masuk. Ia mengambil ponsel disaku jas nya, setelah membaca pesan itu Fahri kaget ia hampir saja menjatuhkan ponsel dalam genggaman nya itu,Fahri berdiri beranjak meninggalkan tempat itu bahkan kini sudah giliran nya.

Fahri pergi dengan langkah tergesa, mencari jalan keluar lain dengan wajah kwatir.

Sedangkan Farah semakin merasa kedinginan ditempat duduknya, sesekali ia disapa oleh petugas rumah sakit atau pasien yang berlalu lalang, Farah hanya menampilkan senyum dibalik cadarnya.

20m Farah menunggu, ia mulai kwatir pasalnya yang ia tau menembus obat tidak akan memakan waktu selama itu.

Karna penasaran, akhirnya Farah memutuskan untuk menyusul meskipun badan nya sangat tidak bisa diajak melangkah Farah tetap memaksa.

Farah menyusuri lorong Rumah Sakit berjalan lurus kemudian berbelok, saat sudah sampai ditempat tujuan nya Farah mengedarkan pandangan mencari sosok suaminya. Sekali lagi Farah melakukan hal itu tapi hasilnya nihil, Fahri tidak ada.

Farah dibuat bingung sekarang, dengan sisa tenaganya Farah menghampiri seseorang yang duduk di kursi tunggu.

"Assalamualaikum bu, maaf boleh numpang tanya? " Farah menyalami ibu paruh baya itu dan duduk di bangku samping yang kosong.

"Waalaikumussalam boleh," Jawab ibu itu tersenyum hangat.

"Ibu liat laki-laki yang memakai jas dan celana hitam menebus obat tidak? " Farah bertanya hati-hati.

Ibu paruh baya itu nampak berpikir kemudian tersenyum"oh iya tadi laki-laki itu sempat duduk menunggu, tapi belum lama setelah itu dia pergi tergesa."

Takdir Cinta Farfallah( TERBIT ) Where stories live. Discover now