11.🍂

2.5K 283 48
                                    

~🍁Hidup bersama mu itu bagaikan sebuah novel, jika aku tidak berani membuka lembar baru selanjutnya maka aku tak akan pernah tau cerita apa sebenarnya dan bagaimana ending nya🍁~
_________________________________________



🍂🍂🍂

Farah kembali membuka mata,dan mendapati Fahri yang juga terlelap di samping nya. Farah bangun duduk menyandar pada punggung kasur menatap lekat suaminya.

Farah melamun entah apa yang mengganggu pikiran nya hingga tak menyadari bahwa Fahri sudah berada diposisi yang sama.

"Bagaimana keadaan nya sekarang? " Tanya Fahri dengan suara sedikit purau menyadarkan Farah dari lamunan nya.

"Jauh lebih baik mas," Farah kemudian menyamping menjadikan kedua tangan cantiknya bantal, Farah kembali menatap Fahri.

Fahri yang ditatap sedikit merasa risih"ada apa? "Tanya nya.

Tanpa menjawab Farah kembali ke posisi sebelumnya" Tidak ada,"Farah bingung ia ingin memulai obrolan tapi entah harus mulai dari mana.

Teringat sesuatu tangan Fahri mengambil paper bag yang terhalang nakas"ini oleh-oleh kemarin, aku sampai lupa."

Mata cantik Farah berbinar dengan senyum yang mengembang ia tergesa membuka paper bag itu.

Boneka panda kesukaan nya dengan tulisan kecil dibawah From Yogyakarta.

Farah memeluk panda itu, ia menghirup dalam-dalam aroma baru boneka nya. Ya ampun Farah jadi rindu dengan boneka-boneka panda yang ada diasrama nya.

Ya itulah Farah meskipun umurnya sudah hampir 23 tahun, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa gadis dewasa dengan segala kelebihan nya itu menyukai mahluk yang namanya boneka panda.

Siapapun akan tau termasuk Fahri.

"Makasih mas,"senyum Farah mengembang hanya karna sebuah boneka panda.

Fahri mengangguk" Kemana boneka-boneka pandamu sebelumnya."

"Ada diasrama,"sungguh Fokus Farah sekarang hanya pada boneka panda barunya.

Entah dorongan darimana Fahri ingin terus bertanya membuka obrolan ringan dengan Farah"Tidak dibawa kesini?".

Farah mengubah posisinya menjadi duduk" Boleh? "Tanya nya hati-hati.

" Tentu,"

Farah tanpa sadar langsung memeluk Fahri, ia kelewat bahagia. Seperkian detik akhirnya Fahri berdehem sungguh dengan Farah memeluk nya itu kurang baik untuk kesehatan jantung Fahri.

Reflek Farah menjauhkan tubuhnya, ia jadi salah tingkah tidak bermaksud lancang sungguh ia hanya bahagia.

"Maaf," Hanya itu yang keluar dari bibir mungil Farah.

"Nanti aku akan meminta bantuan santri untuk mengantar nya kesini," Finist Fahri.

Farah mengangguk.

Sebenarnya dari tadi hati kecil Farah meronta untuk mengungkapkan perasaan nya, iya tidak ada waktu lagi, Farah harus bisa mengungkapkan pertanyaan nya meskipun nanti Fahri mengabaikan nya atau malah marah padanya Farah sudah siap.

Takdir Cinta Farfallah( TERBIT ) Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin