17.🍂

2.4K 260 51
                                    

~🍁Ya Rabb tidak ada yang lebih indah dari alur cerita sekenario mu. Jadi semoga yang ku 'IYA'kan ada dalam sin sekenario cerita yang kau buat untukku🍁~
_________________________________________



🍂🍂🍂

Hujan masih setia mengguyur bumi walaupun waktu sudah berganti malam.

Farah baru saja menyelesaikan pekerjaan nya, tidak disangka Farah cukup bahagia bertemu dengan karyawan nya, ah mulai hari ini mereka tidak akan Farah anggap sebagai karyawan karna mereka sudah seperti teman dan saudara.

Tadi dicaffe Farah tidak ikut makan ia memilih untuk memesan makanan untuk dibawa pulang, bukan apa-apa Farah tidak ingin makan duluan karna takut Fahri juga belum makan malam.

Farah memang sengaja meneraktir karyawan nya tadi,sebagai bentuk hadiah awal pertemuan.

Walaupun hujan Farah keluar untuk membuka gerbang, setelah itu ia kembali masuk kedalam mobil dan memasukan mobil nya ke dalam garasi. Mematikan mesin mobil mengunci semua pintu dan mengambil kantong kresek bawaan nya serta tas laptop dan paper bag berisi buku.

Farah tersenyum bahagia karna mobil Fahri sudah ada itu tanda nya suaminya sudah pulang. Tapi Farah juga merasa sedikit bersalah karna Fahri pulang sebelumnya.

Setelah mengunci garasi Farah berlari kecil menutup gerbang kemudian melangkah masuk ke halaman. Melepas sepatu dan membuka pintu.

"Assalamualaikum," Ucap Farah setelah sampai kedalam rumah. Mata nya membola karna menemukan Fahri berdiri di hadapan nya sambil melipat kedua tangan.

Fahri menjawab salam Farah pelan.

Dengan susah payah Farah menggapai tangan Fahri,menyalaminya.

Melihat Farah yang sedikit kehujanan Fahri berdecak"kenapa tidak nunggu hujan reda? ".

Farah tersenyum"Takut Mas sudah pulang."

Fahri tidak membalas lagi, ia malah merebut semua barang bawaan Farah dengan lembut" Cepat bersihkan diri,"Setelah itu Fahri meninggalkan Farah.

Farah tersenyum -senyum bahagia, tapi ia melupakan sesuatu. Dengan tergesa-gesa Farah kembali keluar ia akan mengambil buket bunga yang ketinggalan di mobilnya.

"Apa buket bunga itu lebih penting dari membersihkan diri? " Tanya Fahri saat melihat Farah kembali dari luar membawa sebuket bunga mawar dengan jumlah yang banyak.

Farah hanya tersenyum, ia melewati Fahri sambil sekilas memegang tangan kekar suaminya"Farah mandi sekarang,"kemudian Farah berlari menaiki tangga tapi langkah nya terhenti oleh pertanyaan Fahri.

"Dari siapa? " Fahri masih menatap dingin Farah.

"Salah satu mahasiswa Farah," Balas Farah hati-hati.

"Laki-laki? "Tanya Fahri lagi masih dalam posisi yang sama.

Farah mengangguk.

Fahri tidak menjawab kemudian ia melangkah menaiki tangga dan melewati Farah" Buang,"ucap nya dingin sambil terus berlalu.

Takdir Cinta Farfallah( TERBIT ) Onde as histórias ganham vida. Descobre agora