19.🍂

2.4K 245 50
                                    

~🍁Jika laut tidak memiliki pelabuhan. Lalu dimana kapal akan disandarkan? Begitu juga dengan kita. Jika dihatimu sudah tidak ada ruang, lalu akan kah aku masih sanggup bertahan?🍁~
_________________________________________



🍂🍂🍂

Mobil Farah tiba-tiba saja mogok diperjalanan menuju kampus, tapi untung nya Farah sudah mengantarkan Fitria dan kedua anak kembarnya selamat sampai rumah.

Karna buru-buru akan mengajar jadi Farah tidak sempat mampir.

Berakhirlah disini, Farah keluar dari mobil nya memeriksa bagian depan mobil. Tapi Farah hanya bisa melihat-lihat ia tidak mengerti, terpaksa Farah harus menghubungi montir.

Diliriknya jam dipergelangan tangan nya, waktu ia untuk mengisi kelas masih tersisa sekitar dua puluh menit lagi. Baru saja Farah akan memesan ojek online tiba-tiba sebuah mobil sport hitam berhenti dipinggir nya.

Farah menyipit kala melihat seseorang menurun kan kaca mobilnya.

"Assalamualaikum ibu Dosen," Ucap seseorang dengan nada semangat.

Mengetahui siapa yang menyapa nya Farah hanya menjawab salam.

"Mobil ibu mogok yah?" Tanya seseorang itu sambil keluar dari mobil.

Farah hanya mengangguk kemudian beringsut mundur beberapa langkah.

"Waktu ibu mengajar tinggal 17 menit lagi, bagaimana jika ibu ikut saja dengan saya," Kini laki-laki itu menyender dipintu mobil sambil melipat kedua tangan didepan dada.

"Tidak Terima kasih Alam atas tawaran nya, ibu bisa.. " Ucapan Farah terjeda dengan tindakan Alam yang membukankan pintu mobil bagian belakang.

"Menghubungi Suami ibu yang posesif itu atau memesan ojek online akan memakan waktu lebih dari setengah jam bu, lagian Alam tidak akan macam-macam. Anggap saja Alam supir ibu."

Farah menghembuskan nafas berat sambil terus mengalihkan pandangan nya ke jalanan.

"Tidak ada waktu lagi bu,"Alam terus membujuk Farah.

Akhirnya Farah tidak punya pilihan lain, Farah membuka pintu mobilnya mengambil tas ransel tas laptop serta paper bag berisi buku. Kemudian mencabut kunci mobil dan menutup pintu mobilnya.

Bersamaan dengan itu montir langganan Fahri datang, ya Farah kenal montir itu, Fahri sudah memperkenalkan nya jaga-jaga katanya takut sesekali mobil Farah bermasalah.

Setelah menyapa dan memberikan kunci mobil itu pada montir,Farah bergegas masuk kedalam mobil Alam dibagian belakang.

Alam terkekeh melihat raut mata Farah, setelah menutup pintu Alam kembali masuk ke kursi kemudi dan mulai memacu kendaraan nya, karna sudah tidak ada waktu.

Sepanjang perjalanan hanya didominasi dengan candaan Alam, karna Farah sibuk menghindar dengan memainkan ponsel.

Jujur saja Farah tidak biasa bersama dengan laki-laki lain selain Fahri atau abah. Meski sekarang pun Farah hanya bersama mahasiswa nya tapi tetap Farah sudah bersuami dan lagi Farah tau Alam yang menaruh hati padanya.

Takdir Cinta Farfallah( TERBIT ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang