Love Coffie Powder

1.4K 101 2
                                    


Cafe bergaya vintage ini sepertinya sangat mementingkan segi fungsional ketimbang segi estetika, karena itulah sistem instalasi listrik dan pipa air tak ditanam dalam dinding atau langit-langit, melainkan dipajang begitu saja untuk kemudahan perbaikan. Karakteristik ini juga yang paling sering diadopsi cafe yang dikunjungi Zahvi dan para sahabat.

Sepertinya pemilik cafe tak ingin repot, hanya memadukan dengan lantai semen dan keramik bergaya bata putih. Desain cafe minimalis bergaya vintage memberikan kesan nostalgia pada pengunjung, karakteristik desaincafe minimalis bergaya vintage adalah penggunaan ornamen dan interioryang berasal dari era generasi sebelumnya, disini terdapat interior seperti elektronik jadul seperti pemutar musik, TV, atau radio. Selain itu, penggunaan
furniture bergaya lama seperti kursi dan meja akan memberikan kesan vintage lebih kuat.

"Lama gak kesini tapi gak ada perubahan," ucap Erick. "tapi gue suka sih,
gaya klasik unik kek gini. Mau pesan apa kalian?"

"Gue kopi ajalah," jawab Bryan.

"Kalian berdua?"

"Kita berdua kopi juga. Iya kan, Ni?" Ania mengangguk.

"Oke, biar gue yang pesen makanan."

"Oh iya Ni, VCD aerobik yang mau gue pinjem, lo bawa gak?"

"Bawa." Ania mengeluarkan benda tipis dibalut plastik putih. "Aerobik itu antik, Zah."

"Gak estetik banget, aerobik dibilang antik."

"Soalnya gue gak suka senam cuma koleksi aja."

"Buang-buang uang, koleksi yang begituan," sahut Bryan.

"Yang punya uang siapa? Gue, kan? Mendingan lo diem, laki-laki gak boleh banyak bicara."

"Kalian ini kenapa sih mau berantem muluk? Gak capek apa adu mulut terus?"

"Gak ribut, Zah. Cuma perbedaan pendapat," jawab Bryan.

"Tapi gak harus ribut, kita ini sahabat. Gak boleh gini."

"Iya Neng," jawab Ania dengan malas.

"Ini silahkan dimakan." Erick meletakkan satu-persatu cangkir kopi dan berbagai makanan dibantu oleh seorang waiters.

"Makasih, Erick," ucap Zahvi dengan semanis mungkin.

"Thanks, Rick," ucap Bryan.

"Makasih," ucap Ania yang terbilang ketus dan tidak ikhlas tapi ditanggapi Erick dengan senyum manis.

"Udah makan, anter gue pulang ya."

"Cepet amet, kita udah lama gak kumpul masa lo langsung mau pulang, gak asik lo, Zah."

"Ya mau gimana lagi Ni, gue kan udah punya suami, gue harus ngurusin keperluan dia dong, apalagi semalem dia baru pulang dinas. Pakaian kotor banyak, piring kotor banyak, belum sempet gue cucu saking mau cepet-cepetnya dateng ke rumah sakit," jawab Zahvi sambil menyuap makanan kedalam mulutnya.

"Kenapa gak nyari ART aja, Zah. Jadi lo gak terlalu repot ngurusin kerjaan, rumah sama suami lo."

Zahvi menggeleng cepat. "Kalau gue mau pasti udah lama."

𝐑𝐀𝐘𝐍𝐎𝐑 [𝐒𝐄𝐂𝐑𝐄𝐓 𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍] 𝐄𝐍𝐃Where stories live. Discover now